Sejarah Dan Hasil Konferensi Asia Afrika Serta Peranan Indonesia Dalam Kaa

Konferensi Asia Afrika, merupakan suatu organisasi yang dibuat oleh lima Negara pelopor, yaitu Indonesia, India, Sri Lanka, Birma, dan Pakistan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Bangsa-Bangsa di Asia dan Afrika, dalam banyak sekali bidang kehidupan.


A. Latar Belakang Berdirinya Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika (KAA) dibuat lantaran banyak sekali sebab, antara lain yaitu :

  • Perubahan politik tahun 1950, yaitu dengan berakhirnya perang Korea (1953).
  • Kekalahan Perancis dalam perang Indo China, dan Amerika Serikat ingin mengambil alih kiprah Perancis, sehingga mendorong lahirnya SEATO (Organisasi Pakta Pertahanan di Asia Tenggara) pada tanggal 8 Sepetember 1954. Mencermati perkembangan tersebut, Sir John Kotelawala mengajak Bangsa Asia untuk memikirkan alternatif lain kecuali pembentukan komplotan militer biar "perang dingin" yang terjadi, tidak menyebar hingga Asia Tenggara.
  • Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sudah ada lembaga konsultasi dan obrolan antar Negara yang merdeka. Namun di luar PBB belum ada lembaga yang menjembatani obrolan antar Negara tersebut. Sehingga lembaga Asia Afrika di luar PBB sanggup dipakai untuk mengatasi problem bersama di bidang pembangunan.
  • Persamaan nasib Bangsa-Bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami penjajahan, sehingga membuat solidaritas.
  • Persamaan problem yang dihadapi dalam Negeri, terutama sebagai Negara yang masih kolot dan berkembang.
  • Terdapat kesesuaian dengan politik luar negeri Indonesia yang ingin menggalang kekuatan Negara-Negara di Asia Afrika, biar mendukung usaha merebut lagi Irian Barat.
B. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA).

A. Konferensi Colombo

Konferensi Colombo dilaksanakan pada 28 April 1954 hingga 2 Mei 1954 yang bertempat di Kolombo, Sri Lanka. Konferensi ini memperoleh hasil, yaitu menyetujui pelaksanaan Konferensi Asia Afrika dan memperlihatkan kiprah kepada Indonesia untuk mempelajari dan menyiapkan segala pelaksanaan konferensi.

Tokoh-tokoh yang hadir yaitu :

  • Perdana Menteri U Nu (Birma)
  • Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah (Pakistan)
  • Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
  • Perdana Menteri Sir John Kotelawala (Sri Lanka)
  • Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo (Indonesia)
B. Konferensi Bogor

Konferensi  dilakasanakan pada 28 hingga 29 Desember 1954, yang bertempat di Bogor, Jawa Barat, Indonesia.

Tokoh-tokoh yang hadir yaitu :

  • Perdana Menteri U Nu (Birma)
  • Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah (Pakistan)
  • Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India)
  • Perdana Menteri Sir John Kotelawala (Sri Lanka)
  • Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo (Indonesia)

Konferensi Bogor memperoleh beberpa hasil, yaitu :

  • Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada bulan April 1955.
  • Menetapkan lima Negara penerima Konferensi Bogor sebagai Negara sponsor/pengundang.
  • Menetapkan 24 Negara Asia Afrika yang akan diundang.
  • Menetapkan tujuan pokok dari Konferensi Asia Afrika.
C. Daftar Negara Yang Mengikuti Konferensi Asia Afrika.
  • Indonesia
  • India
  • Sri Lanka
  • Pakistan
  • Birma
  • Filiphina
  • Nepal
  • Thailand
  • Lebanon
  • Vietnam Selatan
  • Vietnam Utara
  • RRC
  • Afghanistan
  • Laos
  • Iran
  • Turki
  • Irak
  • Jepang
  • Syiria
  • Yordania
  • Saudi Arabia
  • Kamboja
  • Yunani
  • Mesir
  • Lybia
  • Sudan
  • Liberia
  • Ethiopia
  • Ghana

Dari Negara-Negara yang diundang tersebut, muncul tiga golongan, yaitu :

  • Golongan Prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam
  • Golongan Pro Barat, yaitu Filiphina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki
  • Golongan Netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia
D. Tujuan Konferensi Asia Afrika (KAA).
  • Mengembangkan rasa saling pengertian dan kolaborasi antar Bangsa Asia dan Afrika untuk meneliti dan memperhatikan kepentingan bersama.
  • Mengatasi banyak sekali problem sosial, ekonomi, kebudayaan, dan membina kekerabatan antar sesama.
  • Memperhatikan problem khusus yang menyangkut kepentingan Bangsa Asia Afrika, terkait dengan kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme.
  • Memperhatikan posisi Asia Afrika dalam dunia, serta ikut berpartisipasi dalam menegakkan perdamaian dan kolaborasi dunia.
E. Hasil Konferensi Asia Afrika
  • Mengusahakan kemajuan ekonomi.
  • Memajukan perdagangan.
  • Saling memberi proteksi teknik.
  • Pendirian Bank-Bank.
  • Memajukan kolaborasi budaya.
  • Memajukan pendidikan dan pengajaran.
  • Pertukaran pelajar, instruktur dan guru.
  • Menjunjung tinggi HAM.
  • Menentang diskriminasi ras.
  • Menentang segala bentuk kejahatan HAM.
  • Menentang adannya imperialisme.
  • Menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia.
  • Mengakui hak-hak Bangsa Arab di Palestina.
  • Menuntut soal Palestina biar diselesaikan secara damai.
  • Menuntut kembalinya Irian Barat kepada Indonesia.
  • Menuntut wilayah Aden bagi Yaman.

Dengan dibentuknya Konferensi Asia Afrika, dibutuhkan akan bisa :

  • Mendesak PBB untuk mendapatkan Negara-Negara yang telah memebuhi syarat, yakni Kamboja, Sri Lanka, Jepang, Yordania, Laos, Lybia, Nepal, dan Vietnam.
  • Mengusulkan upaya pelarangan atas pembuatan, percobaan, dan penggunaan senjata nuklir.
  • Mengusulkan diadakannya kolaborasi antar Negara di seluruh Dunia, atas dasar menghormati HAM.
  • Menghormati hak-hak dasar insan dan azas-azas yang termuat dalam piagam PBB.
  • Menghormati kedaulatan dan Integriatas Nasional seluruh Bangsa.
  • Mengakui persamaan ras, dan persamaan seluruh Bangsa, baik besar maupun kecil.
  • Tidak melaksanakan intervensi atau campur tangan dalam permasalahan besar ataupun kecil.
  • Menghormati hak-hak setiap Bangsa untuk mempertahankan diri secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB.
  • Tidak memakai peraturan pertahanan kokektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu Negara besar.
  • Tidak melaksanakan tindakan-tindakan atau bahaya aksi terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu Negara.
  • Menyelesaikan segala perselisihan Internasional dengan jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase, ataupun cara lain berdasarkan Piagam PBB.
  • Memajukan kolaborasi demi kepentingan bersama.
  • Menghormari aturan dan kewajiban-kewajiban Internasional.
F. Pengaruh Konferensi Asia Afrika
  • Merupakan pendorong kemerdekaan Bangsa-Bangsa Asia Afrika untuk lepas dari imperialisme dan kolonialisme.
  • Menjadi pendorong lahirnya Gerakan Non Blok (GNB).
  • Merupakan pencetus semangat solidaritas dan kebangkitan Bangsa Asia Afrika dalam menggalang persatuan.
  • Memberikan impian gres bagi Bangsa-Bangsa yang sudah maupun belum merdeka.
  • Mulai diikutinya politik luar negeri bebas dan aktif yang dijalankan oleh Indonesia, India, Sri Lanka, dan Myanmar.
  • Kebangkitan Bangsa-Bangsa Asia Afrika akan potensi yang dimiliki.
  • Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh Negara-Negara maju, lantaran terbukti ampuh dalam meredakan ketegangan Dunia.
  • Dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi rasial oleh Negara-Negara maju.
G. Peranan Indonesia Dalam Konferensi Asia Afrika
  • Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Konferensi Asia Afrika dan sebagai kawasan penyelenggara Konferensi Panca Negara II
  • Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai kawasan penyelenggaran KAA.
  • Dalam konferensi ini, Indonesia mempunyai tokoh-tokoh yang menduduki peranan penting, diantaranya yakni :
⇨ Ketua Konferensi yaitu Mr. Ali Sastroamijoyo.
⇨ Sekretaris Jendral yaitu Ruslan Abdulgani.
⇨ Ketua Komite Kebudayaan yaitu Mr. Muh. Yamin.
⇨ Ketua Komite Ekonomi yaitu Prof. Ir. Roseno.


Related : Sejarah Dan Hasil Konferensi Asia Afrika Serta Peranan Indonesia Dalam Kaa

0 Komentar untuk "Sejarah Dan Hasil Konferensi Asia Afrika Serta Peranan Indonesia Dalam Kaa"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close