Penjelasan Valentino Rossi ternyata masuk nalar juga, harus dilakukan dan tak terhindarkan terjadinya benturan keras pada tengah motornya.
Rossi terus melaju dan memotong tikungan. Saat kembali ke lintasan, beliau berada cukup jauh di depan Marquez dan finis lebih dulu. Marquez sempat kehilangan keseimbangan motor akhir senggolan tersebut, tetapi dapat bertahan dan menuntaskan balapan. Ini menjadikan kontroversi.
Apa kata Rossi?
"Seingat saya, saya terang berada di depannya," kisah Rossi. "Saya mengerem dengan keras, bertahan di tengah. Lalu saat masuk tikungan saya berada di sisi kanan, dan beliau menghampiri saya," terang Valentino Rossi.
"Namun, saya hanya melihat ban motornya, jadi beliau menyenggol saya di bab belakang siku saya. Itu berarti kontak terbesar terjadi pada bab tengah motor saya."
"Ketika itu terjadi, saya tidak punya kesempatan alasannya tidak dapat bertahan di chicane, sementara kecepatan sangat tinggi. Jadi, saya masuk ke gravel pada traksi pertama. Saya harus mengegas alasannya tidak tahu seberapa dalam (gravel-nya). Saya tidak ingin jatuh di gravel. Saya beruntung dapat mengontrol motor," lanjutnya.
Valentino Rossi juga menegaskan bahwa itu merupakan versinya. "Ini versi saya, dan kita tahu versi dia. Namun, seingat saya, itulah yang terjadi," saya pebalap 36 tahun tersebut.
sumber: hai-online.com
Rossi terus melaju dan memotong tikungan. Saat kembali ke lintasan, beliau berada cukup jauh di depan Marquez dan finis lebih dulu. Marquez sempat kehilangan keseimbangan motor akhir senggolan tersebut, tetapi dapat bertahan dan menuntaskan balapan. Ini menjadikan kontroversi.
Apa kata Rossi?
"Seingat saya, saya terang berada di depannya," kisah Rossi. "Saya mengerem dengan keras, bertahan di tengah. Lalu saat masuk tikungan saya berada di sisi kanan, dan beliau menghampiri saya," terang Valentino Rossi.
"Namun, saya hanya melihat ban motornya, jadi beliau menyenggol saya di bab belakang siku saya. Itu berarti kontak terbesar terjadi pada bab tengah motor saya."
"Ketika itu terjadi, saya tidak punya kesempatan alasannya tidak dapat bertahan di chicane, sementara kecepatan sangat tinggi. Jadi, saya masuk ke gravel pada traksi pertama. Saya harus mengegas alasannya tidak tahu seberapa dalam (gravel-nya). Saya tidak ingin jatuh di gravel. Saya beruntung dapat mengontrol motor," lanjutnya.
Valentino Rossi juga menegaskan bahwa itu merupakan versinya. "Ini versi saya, dan kita tahu versi dia. Namun, seingat saya, itulah yang terjadi," saya pebalap 36 tahun tersebut.
sumber: hai-online.com
0 Komentar untuk "Penjelasan Valentino Rossi Motogp Assen 2015"