Melampaui target
Data BPJS Kesehatan menunjukkan, secara nasional jumlah peserta BPJS Kesehatan ketika ini 127 juta orang. Jumlah itu melampaui sasaran tahun 2014 yang sebesar 121,6 juta orang. Menurut Kepala BPJS Kesehatan Fachmi Idris, untuk mengurangi antrean di kantor cabang, warga bisa mendaftar melalui internet di laman BPJS Kesehatan. Namun, tak semua orang mengerti cara itu.
Setelah menjadi peserta, setiap peserta berhak menerima pelayanan kesehatan di kawasan pelayanan kesehatan tingkat pertama, ibarat puskesmas, sampai rumah sakit (RS) referensi secara berjenjang. Ada 1.586 RS referensi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Peserta peserta derma iuran dalam JKN ialah masyarakat tak bisa yang preminya dibayari pemerintah. Selain itu, ada peserta sanggup bangun diatas kaki sendiri yang terdiri dari pekerja peserta upah, pekerja bukan peserta upah, dan bukan pekerja.
Ada tiga kelas yang bisa dipilih peserta mandiri, yakni kelas III dengan premi Rp 25.500 per bulan, kelas II dengan premi Rp 42.500 per bulan, dan kelas I dengan premi Rp 59.500 per bulan.
Kepala Departemen Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi menjelaskan, BPJS Kesehatan mempunyai bagan koordinasi manfaat (COB) dengan asuransi swasta. Dengan bagan itu, peserta BPJS Kesehatan yang mempunyai polis asuransi kesehatan lain bisa mengombinasikan pemakaiannya untuk menerima layanan kesehatan optimal.
Tingginya minat terhadap JKN mencerminkan tingginya impian untuk menerima layanan kesehatan yang baik. Namun, ada sejumlah dilema terkait JKN. Salah satunya, sebagian RS swasta belum mau bergabung dalam JKN alasannya ialah tarif layanan yang bisa diklaim terlalu rendah. Padahal, daya tampung RS pemerintah terbatas. Akibatnya, mutu layanan pun belum memuaskan.
sumber: kompas.com
Data BPJS Kesehatan menunjukkan, secara nasional jumlah peserta BPJS Kesehatan ketika ini 127 juta orang. Jumlah itu melampaui sasaran tahun 2014 yang sebesar 121,6 juta orang. Menurut Kepala BPJS Kesehatan Fachmi Idris, untuk mengurangi antrean di kantor cabang, warga bisa mendaftar melalui internet di laman BPJS Kesehatan. Namun, tak semua orang mengerti cara itu.
Setelah menjadi peserta, setiap peserta berhak menerima pelayanan kesehatan di kawasan pelayanan kesehatan tingkat pertama, ibarat puskesmas, sampai rumah sakit (RS) referensi secara berjenjang. Ada 1.586 RS referensi yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Peserta peserta derma iuran dalam JKN ialah masyarakat tak bisa yang preminya dibayari pemerintah. Selain itu, ada peserta sanggup bangun diatas kaki sendiri yang terdiri dari pekerja peserta upah, pekerja bukan peserta upah, dan bukan pekerja.
Ada tiga kelas yang bisa dipilih peserta mandiri, yakni kelas III dengan premi Rp 25.500 per bulan, kelas II dengan premi Rp 42.500 per bulan, dan kelas I dengan premi Rp 59.500 per bulan.
Kepala Departemen Humas BPJS Kesehatan Irfan Humaidi menjelaskan, BPJS Kesehatan mempunyai bagan koordinasi manfaat (COB) dengan asuransi swasta. Dengan bagan itu, peserta BPJS Kesehatan yang mempunyai polis asuransi kesehatan lain bisa mengombinasikan pemakaiannya untuk menerima layanan kesehatan optimal.
Tingginya minat terhadap JKN mencerminkan tingginya impian untuk menerima layanan kesehatan yang baik. Namun, ada sejumlah dilema terkait JKN. Salah satunya, sebagian RS swasta belum mau bergabung dalam JKN alasannya ialah tarif layanan yang bisa diklaim terlalu rendah. Padahal, daya tampung RS pemerintah terbatas. Akibatnya, mutu layanan pun belum memuaskan.
sumber: kompas.com
0 Komentar untuk "Data Bpjs Kesehatan Melampaui Target"