Setelah pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2013 bermasalah di sebelas provinsi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh merasa yakin unas tahun depan lebih baik. Di tengah banyaknya penolakan atas penyelenggaraan Unas, Nuh menegaskan bahwa harus ada penilaian untuk mengukur prestasi berguru siswa.
Baginya, Unas ialah alat ukur yang tepat. "Unas tetap dibutuhkan dalam pendidikan dasar sampai menengah sebagai sarana mengukur prestasi," kata Nuh.
Karenanya, Nuh ingin semoga Unas di masa mendatang semakin dapat diandalkan. Berikut kutipan wawancara Jawa Pos dengan Nuh di sela-sela peluncuran bukunya, Menyemai Kreator Peradaban, baru-baru ini.
Konvensi pendidikan pada 26-27 September kemudian memutuskan unas tetap dilaksanakan tahun depan?
Unas tetap dibutuhkan dalam pendidikan dasar sampai menengah atas sebagai sarana mengukur prestasi berguru siswa. Jika unas tidak dilaksanakan, tidak ada tolok ukur siswa dalam penguasaan bahan selama menempuh pendidikan di sekolah. Tahun depan kami ingin membuat unas lebih kredibel, reliable, dan akuntabel.
Apa indikator unas kredibel?
Unas dikatakan kredibel bila dapat digunakan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sehingga, jenjang berikutnya tidak perlu repot dan sudah percaya dengan hasil unas. Selain itu, hasil unas dapat digunakan untuk pemetaan. Tidak sekadar pemetaan jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus, tetapi pemetaan indeks prestasi sekolah. Dari situ dapat dilakukan evaluasi. Misalnya, di sekolah Al Islah nilai matematika di bawah rata-rata. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan sekolah di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk dievaluasi.
Langkah selanjutnya sehabis evaluasi?
Sekolah yang nilainya rendah pada mata pelajaran tertentu itu eksklusif diberi pelatihan semoga kualitas pendidikan di bidang tersebut meningkat. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 (jo PP 32 Tahun 2013) wacana Standar Nasional Pendidikan, hasil unas digunakan untuk pemetaan, sarana seleksi pada jenjang pendidikan lebih tinggi, serta pembinaan.
Jika unas dapat untuk seleksi perguruan tinggi tinggi, apakah seleksi nasional dihapus?
Saat ini dalam seleksi perguruan tinggi tinggi negeri, ada seleksi nasional masuk perguruan tinggi tinggi negeri (SNM PTN) dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi tinggi negeri (SBMPTN). Jika unas nanti sudah kredibel, ke depan dua seleksi nasional tersebut tidak lagi digunakan.
Bagaimana langkah Kemendikbud untuk mencapai itu semua?
Tentu kualitas soal unas harus diperbaiki dan ditingkatkan. Saat ini kami terus mempersiapkan kualitas soal unas bersama perguruan tinggi tinggi. Selain itu, kami memperbaiki sistem pelaksanaan unas.
Praktiknya ibarat apa?
Pencetakan dan penggandaan soal unas diserahkan ke daerah. Tetapi, dalam hal ini masih ada pembahasan kelanjutan, apakah persiapan itu bakal diserahkan provinsi atau per wilayah (region). Ini masih dalam pembahasan.
sumber:
jawapos.com
Baginya, Unas ialah alat ukur yang tepat. "Unas tetap dibutuhkan dalam pendidikan dasar sampai menengah sebagai sarana mengukur prestasi," kata Nuh.
Karenanya, Nuh ingin semoga Unas di masa mendatang semakin dapat diandalkan. Berikut kutipan wawancara Jawa Pos dengan Nuh di sela-sela peluncuran bukunya, Menyemai Kreator Peradaban, baru-baru ini.
Konvensi pendidikan pada 26-27 September kemudian memutuskan unas tetap dilaksanakan tahun depan?
Unas tetap dibutuhkan dalam pendidikan dasar sampai menengah atas sebagai sarana mengukur prestasi berguru siswa. Jika unas tidak dilaksanakan, tidak ada tolok ukur siswa dalam penguasaan bahan selama menempuh pendidikan di sekolah. Tahun depan kami ingin membuat unas lebih kredibel, reliable, dan akuntabel.
Apa indikator unas kredibel?
Unas dikatakan kredibel bila dapat digunakan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sehingga, jenjang berikutnya tidak perlu repot dan sudah percaya dengan hasil unas. Selain itu, hasil unas dapat digunakan untuk pemetaan. Tidak sekadar pemetaan jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus, tetapi pemetaan indeks prestasi sekolah. Dari situ dapat dilakukan evaluasi. Misalnya, di sekolah Al Islah nilai matematika di bawah rata-rata. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan sekolah di tingkat kabupaten maupun provinsi untuk dievaluasi.
Langkah selanjutnya sehabis evaluasi?
Sekolah yang nilainya rendah pada mata pelajaran tertentu itu eksklusif diberi pelatihan semoga kualitas pendidikan di bidang tersebut meningkat. Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 (jo PP 32 Tahun 2013) wacana Standar Nasional Pendidikan, hasil unas digunakan untuk pemetaan, sarana seleksi pada jenjang pendidikan lebih tinggi, serta pembinaan.
Jika unas dapat untuk seleksi perguruan tinggi tinggi, apakah seleksi nasional dihapus?
Saat ini dalam seleksi perguruan tinggi tinggi negeri, ada seleksi nasional masuk perguruan tinggi tinggi negeri (SNM PTN) dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi tinggi negeri (SBMPTN). Jika unas nanti sudah kredibel, ke depan dua seleksi nasional tersebut tidak lagi digunakan.
Bagaimana langkah Kemendikbud untuk mencapai itu semua?
Tentu kualitas soal unas harus diperbaiki dan ditingkatkan. Saat ini kami terus mempersiapkan kualitas soal unas bersama perguruan tinggi tinggi. Selain itu, kami memperbaiki sistem pelaksanaan unas.
Praktiknya ibarat apa?
Pencetakan dan penggandaan soal unas diserahkan ke daerah. Tetapi, dalam hal ini masih ada pembahasan kelanjutan, apakah persiapan itu bakal diserahkan provinsi atau per wilayah (region). Ini masih dalam pembahasan.
sumber:
jawapos.com
0 Komentar untuk "Unas Ialah Alat Ukur Yang Tepat"