Penjelasan tentang Teks Cerita Sejarah

Sebelum kita mempelajari lebih dalam mengenai teks cerita sejarah ini, kita akan mengetahui apa yang dimaksud dengan teks cerita sejarah. Teks cerita sejarah sangat erat kaitaanya dengan kehidupan sekarang, yaitu novel sejarah. Mari kita bahas sebagai berikut.

Sebelum kita mempelajari lebih dalam mengenai teks cerita sejarah ini Penjelasan tentang Teks Cerita Sejarah
ringkasan teks cerita sejarah


1. Pengertian teks cerita sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan tentang peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu dan sesuai dengan faktanya. Peristiwa sejarah tersebut disusun secara berurutan dengan waktu terjadinya dan memiliki makna dan arti penting di masyarakat. Jika teks cerita sejarah telah memenuhi struktur yang ada, barulah teks tersebut dapat dikatakan sebagai teks cerita sejarah.

Selain itu, terdapat ciri kebahasaan yang berberda dengan teks yang lain, Teks sejarah ini berisi tentang fakta sejarah yang bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya rohani yang menceritakan kisah masa lampau, studi tentang bab dan akibat dalam bentuk sejarah.

Berdasarkan penyusunannya terbagi menjadi fakta dan data yang objektif. Beberapa contoh novel sejarah yaitu, kisah Ken Arok (cinta dan tahta), Gajah Mada, dan masih banyak lagi.


2. Struktur teks cerita sejarah

Pada dasarnya, struktur teks cerita sejarah non-fiksi dan teks cerita sejarah fiksi hampir sama, yakni sebagai berikut :

A. Struktur teks cerita sejarah non-fiksi

1.) Urutan peristiwa dan kejadian disajikan secara kronologis

2.) Urutan teksnya mulai dari orientasi, urutan peristiwa dan reorientasi

3.) Bentuk teks ceritanya berulang-ulang


B. Struktur teks ceirita sejarah fiksi

1.) Berfungsi membentuk teks cerita yang baik

2.) Urutan teks nya mulai dari orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi, dan yang terakhir yaitu resolusi


3. Manfaat teks cerita sejarah

Dengan membaca atau membuat teks cerita sejarah baik dari non-fiksi atau fiksi, kita pasti dapat mempelajari dan dapat meneladani bagaimana kisah yang kita rangkum atau kita karang tersebut tidak hanya menjelaskan tentang kehidupan si tokoh dalam cerita yang kita buat, tetapi kita juga dapat mengetahui bagaimana para tokoh utama dan yang lainnya berjuang untuk kehidupan rakyatnya agar lebih sejahtera dan makmur.

Selain itu, kita juga harus meneladani sosok tokoh yang ada dalam teks cerita sejarah tersebut. Maka dari itu, kita tidak seharusnya melupakan sejarah, karena didalamnya terdapat cerminan kehidupan dan motivasi yang harus dilihat oleh generasi sekarang.


4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun atau membuat sebuah teks cerita sejarah 

A. Kejadian-kejadian yang terjadi dalam cerita yang kita buat haruslah sesuai dengan urutan kronologisnya, dari awal hingga akhir cerita serta beberapa peristiwa juga harus diatur menurut urutan ceritanya. 

B. Diperlukan adanya proses serialisasi jika uraian yang kita buat berupa deskriptif-naratif. Serialisasi adalah mengurutkan suatu peristiwa berdasarkan prinsip-prinsip yang ada.

C. Jika ada dua peristiwa yang terjadi secara bersamaan, harus disusun secara terpisah. 

D. Penentuan fakta kausal (sebab & akibat ) diperlukan jika ada sekelompok fakta ( peristiwa ). diurutkan menjadi : fakta kausal, fakta peristiwa, fakta penyebab. 

E. Pengkoreksian sangat perlu dilakukan agar beberapa perisitiwa atau kejadian kecil dapat diurutkan karena hal tersebut penting dalam sebuah cerita sejarah. 

F. Perlu dilakukan periodisasi waktu berdasarkan kriteria tertentu untuk memberi struktur pada waktu. 

G. Jika ada peristiwa yang ruang lingkup dan waktunya cukup besar, maka perlu dilakukan pembagian dalam bentuk episode-episode misalnya seperti, munculnya pemimpin dan ideologi, masa akselerasi politik, dan lain lain. 

H. Harus memperhatikan adanya perkembangan ekonomi dan perubahan sosial yang terjadi jika terjadi perubahan mendesak, total dan radikal, biasanya disebut dengan resolusi. 

I. Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah pemakaian pembahasaannya yang bulat dan utuh. Harus bersifat multidimensional, karena hal ini juga penting untuk menghindari determinisme tertentu yang hanya memandang bahwa satu peristiwa seolah-olah hanya disebabkan oleh satu faktor tertentu saja. 


5. Struktur teks cerita fiksi 

Struktur teks cerita sejarah berkaitan dengan teks cerita fiksi. berikut pembagiannya.

1. Orientasi, memiliki gambaran umum tentanf peristiwa yang diceritakan pada sebuah teks cerita sejarah.

2. Urutan peristiwa, berisi kronologi peristiwa sejarah yang terjadi dan disusun sesuai dengan urutan waktu. 

3. Komplikasi, berisi tentang permasalahan yang menimbulkan konflik. 

4. Reorientasi, yaitu penegasan ulang pada teks cerita sejarah. 


6. Unsur unsur teks cerita sejarah 

1. Unsur intrinsik, yaitu hal-hal yang membangun karya sastra dari dalam. 

2. Unsur entrinsik, yaitu unsur yang mempengaruhi karya sastra dari luar. 

Unsur ini lebih sering muncul dalam suatu karya sastra yang berbentuk teks cerita sejarah, yaitu diantaranya adalah nilai nilai penddikan, politik, dan nilai moral. 


7. Ciri kebahasaan dalam teks cerita sejarah

Menggunakan kelompok kata nomina untuk menggambarkan peristiwa sejarah secara lengkap. Salah satu kelompok kata dalam teks cerita sejarah adalah kata nomina. 

Kata nomina terbagi menjadi 3 jenis, yakni sebagai berikut:
 
1.) Kelompok nomina modifikatif 
Contohnya : Rumah besar, Dua botol, Ruang makan, dsb.
 
2.) Kelompok kata koordinatif 
Contohnya : Lahir batin, Sandang pangan, Sarana prasarana, Hak dan kewajiban, dsb.

3.) Kelompok nomina apositif 
Contohnya : Teman sekelasku pergi berlibur ke luar negeri. 


8. Menggunakan kata rujukan

Kata rujukan terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
 
1.) Rujukan benda atau hal
Contohnya : ini, itu, tersebut.
 
2.) Rujukan tempat 
Contohnya : disini, disana.
 
3.) Rujukan personel
Contohnya : aku, dia, mereka, beliau. 


9. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks

1. Kalimat simpleks

A. Konjungsi koordinatif atau kata penguhubung koordinatif
Contohnya : dan, serta, atau. 

B. Jika sebagai penanda sebuah hubungan pertentangan,
contohnya : padahal, sedangkan, bahkan, namun. 

2, Kalimat kompleks

Kalimat ini terdiri dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan, disebur juga dengan kalimat majemuk.





Berbagi ilmu pengetahuan umum

Related : Penjelasan tentang Teks Cerita Sejarah

0 Komentar untuk "Penjelasan tentang Teks Cerita Sejarah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close