Pilpres 2014 Dapat Picu Pecahnya Pertemanan

Pemilihan presiden 2014 memang menjadikan antusiasme banyak kalangan.

Gegap gempita kampanye pilpres tidak hanya ada di media massa, tapi sudah masuk ke terusan komunikasi langsung melalui media sosial.

Dukungan terbuka pun diberikan kepada masing-masing calon. Karena hanya ada dua pilihan calon presiden, perbedaan pun semakin meruncing. Masing-masing pendukung merasa jagoannya yang paling sempurna untuk memimpin negeri ini 5 tahun ke depan.

Perang kata-kata, baik di media umum atau secara nyata, bukan hal asing lagi ditemui selama masa kampanye ini. Karena kesal dengan komentar yang bernada negatif, banyak orang yang menentukan untuk tetapkan pertemanan dengan sahabat yang berbeda pilihan capres.
Psikolog Sani B Hermawan menilai, pemutusan korelasi pertemanan terjadi alasannya yaitu salah satu atau kedua pihak merasa sakit hati dengan sindiran atau cibiran yang diungkapkan oleh pendukung capres yang berbeda.

"Bila perbedaan itu disikapi tanpa kata-kata yang menyakiti pihak lainnya tentu tidak akan terjadi ibarat itu," kata Sani ketika dihubungi Kompas Health, Selasa (8/7/2014).

Bila sudah menyatakan dukungannya secara terbuka, biasanya orang mempunyai dogma pada calon tersebut secara emosional. Mereka menaruh cita-cita yang besar pada calon pemimpin andalannya.

Karenanya masuk akal jikalau tokoh yang kita dukung itu dicela, akan timbul sakit hati. Inilah yang kemudian memicu kemarahan pada orang yang mencela karena emosi yang tersulut.

sumber:
kompas.com

Related : Pilpres 2014 Dapat Picu Pecahnya Pertemanan

0 Komentar untuk "Pilpres 2014 Dapat Picu Pecahnya Pertemanan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)