Berikut tiga fakta terkait konsumsi serat di Indonesia.
1. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menawarkan proporsi rerata nasional konsumsi kurang sayur dan buah pada penduduk di atas 10 tahun mencapai 93,5%, ini tidak menawarkan perubahan jauh dari data sebelumnya Riskesdas 2007 sebesar 93,6%.
2. Dalam jurnal Gizi dan Pangan Maret 2014, terungkap bahwa anak Indonesia hanya mengonsumsi ½ dari porsi serat yang dianjurkan dan konsumsi serat anak kota lebih rendah ketimbang di pedesaan.
Ini sesuai dengan catatan World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa orang Indonesia mengonsumsi buah dan sayur hanya sebanyak 2,5 porsi per hari atau 34,55 kg per tahun. Jumlah ini jauh di bawah tawaran Food Agriculture Organization (FAO) untuk konsumsi buah per kapita per tahun sebanyak 73 kg.
3. Fakta kurangnya konsumsi yang merata pada belum dewasa maupun orang remaja di Indonesia menunjuk pada kebiasaan kurang konsumsi sayur dan buah yang dimulai semenjak usia dini.
sumber:
kompas.com
1. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menawarkan proporsi rerata nasional konsumsi kurang sayur dan buah pada penduduk di atas 10 tahun mencapai 93,5%, ini tidak menawarkan perubahan jauh dari data sebelumnya Riskesdas 2007 sebesar 93,6%.
2. Dalam jurnal Gizi dan Pangan Maret 2014, terungkap bahwa anak Indonesia hanya mengonsumsi ½ dari porsi serat yang dianjurkan dan konsumsi serat anak kota lebih rendah ketimbang di pedesaan.
Ini sesuai dengan catatan World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa orang Indonesia mengonsumsi buah dan sayur hanya sebanyak 2,5 porsi per hari atau 34,55 kg per tahun. Jumlah ini jauh di bawah tawaran Food Agriculture Organization (FAO) untuk konsumsi buah per kapita per tahun sebanyak 73 kg.
3. Fakta kurangnya konsumsi yang merata pada belum dewasa maupun orang remaja di Indonesia menunjuk pada kebiasaan kurang konsumsi sayur dan buah yang dimulai semenjak usia dini.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "3 Fakta Serat Di Indonesia"