Menguap berdasarkan Islam yaitu ada hubungannya dengan setan. Maka dari itu dianjurkan untuk mengucap istighfar ketika sedang menguap.
Janin yang ada di kandungan pun juga dapat menguap dan sifatnya yaitu menular.
1. Rata-rata kita menguap selama enam detik
Menguap biasanya terjadi selama enam detik. Dalam detik-detik itu, detak jantung meningkat secara signifikan.
Sebuah studi di 2012 menguji badan sebelumnya -- selama dan setelah menguap. Mereka menemukan, bahwa ada perubahan psikologis selama enam detik ketika menguap.
2. Menguap benar-benar menular
Sebuah studi menemukan, ketika ada video yang menunjukkan orang menguap, sekitar 50% orang yang melihatnya juga ikutan menguap. Hal itu bahkan terjadi di antara binatang!
Menurut Robert Provine, psikolog dan andal syaraf di University of Maryland, reaksi itu bukan hal yang aneh. Beberapa studi mengaitkan menguap dengan empati.
“Menguap lebih menjadi fenomena sosial dibanding fenomena psikologis,” katanya. Itulah sebabnya mengapa kita menguap bahkan ketika kita tidak mengantuk.
3. Menguap lebih gampang menular di antara teman-teman dekat
Tidak semua orang dapat “menularkan” menguap pada kita. Menurut penelitian di tahun 2012, menguap lebih menular di antara teman-teman yang lebih dekat.
Para peneliti menemukan, bahwa semakin bersahabat kita secara genetik maupun emosional dengan seseorang, maka semakin mungkin kita ikut menguap ketika mereka menguap.
Ini menunjukkan teori tenggang rasa tadi. Teman bersahabat dan keluarga mempunyai perasaan yang lebih besar lengan berkuasa satu sama lain.
4. Menguap mungkin tanda penyakit
Biasanya bukan tanda penyakit serius, tapi menguap berlebihan dapat menunjukkan sinyal ada yang salah dari tidur kita.
Menurut National Institute of Health, bagi sebagian orang, menguap berlebihan dapat menjadi reaksi yang disebabkan saraf vagus, yang mengindikasi duduk kasus jantung.
Di masalah langka lainnya, menguap merupakan tanda ada duduk kasus di otak.
5. Janin pun dapat menguap
Tidak ada yang mengetahui niscaya alasannya. Namun, bayi yang belum lahir pun dapat menguap.
Ketika para peneliti menguji hasil 4D di tahun 2012, ada gambar yang menunjukkan bayi sedang membuka mulutnya menyerupai menguap.
sumber:
kompas.com
Janin yang ada di kandungan pun juga dapat menguap dan sifatnya yaitu menular.
1. Rata-rata kita menguap selama enam detik
Menguap biasanya terjadi selama enam detik. Dalam detik-detik itu, detak jantung meningkat secara signifikan.
Sebuah studi di 2012 menguji badan sebelumnya -- selama dan setelah menguap. Mereka menemukan, bahwa ada perubahan psikologis selama enam detik ketika menguap.
2. Menguap benar-benar menular
Sebuah studi menemukan, ketika ada video yang menunjukkan orang menguap, sekitar 50% orang yang melihatnya juga ikutan menguap. Hal itu bahkan terjadi di antara binatang!
Menurut Robert Provine, psikolog dan andal syaraf di University of Maryland, reaksi itu bukan hal yang aneh. Beberapa studi mengaitkan menguap dengan empati.
“Menguap lebih menjadi fenomena sosial dibanding fenomena psikologis,” katanya. Itulah sebabnya mengapa kita menguap bahkan ketika kita tidak mengantuk.
3. Menguap lebih gampang menular di antara teman-teman dekat
Tidak semua orang dapat “menularkan” menguap pada kita. Menurut penelitian di tahun 2012, menguap lebih menular di antara teman-teman yang lebih dekat.
Para peneliti menemukan, bahwa semakin bersahabat kita secara genetik maupun emosional dengan seseorang, maka semakin mungkin kita ikut menguap ketika mereka menguap.
Ini menunjukkan teori tenggang rasa tadi. Teman bersahabat dan keluarga mempunyai perasaan yang lebih besar lengan berkuasa satu sama lain.
4. Menguap mungkin tanda penyakit
Biasanya bukan tanda penyakit serius, tapi menguap berlebihan dapat menunjukkan sinyal ada yang salah dari tidur kita.
Menurut National Institute of Health, bagi sebagian orang, menguap berlebihan dapat menjadi reaksi yang disebabkan saraf vagus, yang mengindikasi duduk kasus jantung.
Di masalah langka lainnya, menguap merupakan tanda ada duduk kasus di otak.
5. Janin pun dapat menguap
Tidak ada yang mengetahui niscaya alasannya. Namun, bayi yang belum lahir pun dapat menguap.
Ketika para peneliti menguji hasil 4D di tahun 2012, ada gambar yang menunjukkan bayi sedang membuka mulutnya menyerupai menguap.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "5 Fakta Menguap"