Ciri-Ciri Orang Yang Berprestasi Dan Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Prestasi

Berprestasi Sesuai Dengan Kemampuan

Potensi diri dari generasi muda ketika ini sangatlah berbeda dengan yang ada pada orang tua. Anak muda biasanya idealis, kreatif, inovatif, rasa ingin tahu, aktif, penuh obsesi, dan tidak apatis.

Anak muda ini tidak terlepas dari adanya sebuah potensi dalam diri mereka, semuanya berbeda-beda tergantung bagaimana mereka menanggapinya masing-masing.

Potensi inilah yang bisa membuat seseorang menemukan jati dirinya, lantaran itu sebuah potensi harus dicari, ditemukan, dipahami, ditekuni, dilaksanakan, dan dikembangkan sedemikian rupa biar kualitasnya meningkat menuju ke arah prestasi yang membanggakan.
Sumber : terapiotak.com

Tapi sebelum itu, baca dulu Pengertian prestasi dan potensi diri

Sesorang yang mempunyai potensi sangat terlihat dari perilaku dan sifat yang pertanda bahwa ia bisa menggali dan menemukan jati diri yang sebenarnya.

Sifat itu antara lain yaitu :

1. Idealis
Idealis, artinya suatu perilaku yang sangat menghargai tujuan dan keinginan yang mereka miliki. Mereka menganggap bahwa keinginan ialah sebuah sasaran usaha dalam hidup dengan potensi yang ada dalam dirinya. 
Dengan kata lain, sifat idealis ialah sebuah jalan hidup yang harus ditempuh. Sifat idealis yang tinggi bisa menumbuhkan semangat seseorang dalam meraih tujuan hidupnya.
2. Kreatif
Seseorang yang berpotensi mempunyai pemikiran kreatif, yaitu mempunyai daya cipta yang baru, menarik, bernuansa masa depan, dan juga limited edition (satu-satunya yang belum ada). 
Dengan adanya jiwa kreatif, seseorang akan bisa mengasah potensi yang ada kedalam sebuah hal-hal yang gres dan bermanfaat, sehingga menumbuhkan rasa kepuasan dan kebanggan tersendiri atas sesuatu yang diciptakan. 
Dengan adanya kreatifitas, seluruh potensi dalam diri seseorang akan bergerak cepat dan aktif mengikuti perubahan-perubahan dan menyempurnakan arah menuju kemajuan dengan menampilkan kekreatifitasan dan imajinasi yang tidak terbatas.
3. Selalu Ingin Tahu
Sikap masa ndeso atau apatis bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang yang selalu yakin dengan potensinya. Sikap masa ndeso hanya akan membuat sesorang semakin tidak faham apa artinya kehidupan, tujuan, dan keinginan di dalam hidupnya. 
Potensi akan muncul kalau seseorang punya sifat rasa ingin tahu yang tinggi, lantaran sifat ini sangat bermanfaat untuk mencari ide-ide dan gagasan baru, bisa dengan cara bertanya pada ahli, mencari informasi di buku, media internet atau bahkan mencar ilmu sendiri (otodidak). 
Dengan adanya rasa ingin tahu ini potensi yang ada secara otomatis akan merangsang otak untuk mencari dan menemukan ide-ide yang sempurna dalam perkembangan potensi yang ada di dalam dirinya.
4. Berani Mengambil Resiko
Kegairahan anak muda masa kini sangatlah tinggi, pasalnya kegairahan itu senantiasa diiringi dengan adanya semangat yang menggelora. Tak heran kalau anak muda kini sangat antusias dalam menjalani hidup, bahkan mereka berani mengambil resiko-resiko yang menjadi halangan dalam mencapai cita-citanya. 
Mereka berfikir bahwa kegagalan ialah sebuah hasil yang kurang baik, dan tidak menghipnotis tujuan dan keinginan hidupnya. 
Untuk menerima hasil simpulan yang baik dalam kehidupan ini, perlu perjuangan, penderitaan, kesedihan, dan kekecewaan sebelum menerima kesenangan, kegembiraan kebanggaan, dan kesuksesan dalam hidupnya. 
Dari pernyataan diatas, sanggup disimpulkan bahwa anak muda yang berangasan dalam menekuni potensinya akan berhasil lantaran mempunyai prinsip "Belajar Dari Kegagalan". 
Mereka selalu memahami, mencari, dan memperbaiki kesalahan yang tertera untuk dijadikan penilaian untuk berbagi potensi yang ada.
5. Obsesi Tinggi
Suatu obsesi akan selalu menempel pada orang yang tekun dan menekuni potensinya, bahkan sangat sulit dihilangkan. 
Obsesi ini hampir sama dengan sebuah motivasi, yaitu sama-sama seolah merayu dan menghasut seseorang untuk mencapai tujuannya bagaimanapun caranya. 
Akan tetapi, sebuah obsesi yang melampaui batas malah akan berimbas pada dirinya sendiri, alasannya obsesi yang berlebihan itu akan menghasut pikiran untuk melalukan apa saja yang ia anggap benar, bahkan sanggup memunculkan banyak sekali tindakan yang tidak baik (negatif) dalam meraih tujuan-tujuannya.
6. Siap Untuk Berkompetisi
Dengan kemampuan yang dimiliki seseorang, membuat ia percaya diri akan dirinya sendiri. 
Timbulnya rasa percaya diri akan membuat jiwa kompetitif (bersaing) dalam menggapai sesuatu yang baik, asalkan tetap teguh memegang sportivitas. 
Misalnya saja bersaing dalam menggapai cita-cita, bersaing dalam pekerjaan, bersaing dalam kebaikan, dan lain sebagainya.
7. Tidak Apatis
Pendidikan moral kepada anak muda perlu dikekalkan lagi, supaya tidak mudahnya timbul sifat-sifat yang tidak baik, contohnya ialah timbul rasa pesimis yang sangat mengganggu jalan menuju tujuan-tujuan seseorang. 
Sifat pesimis ini bisa dikatakan juga dengan sifat tidak yakin atas apa yang dimiliki ataupun dilakukan. Oleh alasannya itu, aksentuasi pada bawah umur muda sangatlah penting, mengingat pesimis termasuk godaan dan hasutan dalam mencari jati dirinya.

Hal-Hal Yang Memacu Sesorang Berprestasi

A. Menurut Sujiyanto

1. Kreatif dan Inovatif
Kreatif dan inovatif merupakan hal mutlak dalam meningkatkan kualitas keterampilan seseorang, yaitu melalui imajinasi akan memunculkan ide-ide dan inovasi yang bersifat pembaharuan. 
Ciri-ciri yang bisa ditemukan ialah peka terhadap perubahan lingkungan dan sosial disekitarnya, dinamis, progresif, dan selalu terbuka dengan perubahan-perubahan yang ada.
2. Tanggung Jawab
Dalam mendapatkan tugas, hendaknya diterima, dikerjakan, dan dilaksanakan sedemikian rupa dengan selalu memperhatikan kaidah-kaidah yang ada biar tercipta hasil kerja yang baik dan berkualitas. 
Sederhananya kalau terdapat kesalahan atau kekurangan pada hasil kerjanya, maka orang itu akan selalu siaga ketika dimintai pertanggungjawaban.
3. Bekerja Keras
Dalam hal bekerja keras, niscaya ada dua unsur pokok, yaitu ketahanan fisik dan ketahanan mental. Ketahanan fisik ialah bisa mengatasi banyak sekali dilema yang kaitannya dengan kebugaran dan kesehatan jasmani. Sedangkan ketahanan mental adalah
4. Memanfaatkan Sumber Daya
Sebagai orang yang mempunyai potensi, diharuskan untuk memanfaatkan sumber daya alam dan menjalin kerjasama dengan dengan individu lainnya sebagai media penghubung antara potensi dan tujuan hidup. 
Setiap individu dituntut untuk menguasai beberapa keterampilan ibarat keterampilan pribadi, sosial, akademik dan non akademik, serta keterampilan dalam bidang-bidang tertentu.

B. Menurut Abdullah Gymnastiar

1. Percepatan Diri
Yang dimaksud percepatan diri ialah kemampuan dalam merencana dan mengelola waktu dengan sebaik mungkin. Waktu merupakan sesuatu yang berharga. Sebab kalau seseorang bisa mengatur waktunya dengan baik, maka segala kegiatan yang sudah direncanakan akan terealisasi sebagaimana mestinya.
2. Sistim Yang Kondusif
Apabila seseorang sukar dalam peningkatan perceparan diri, maka ia diharuskan masuk kedalam suatu sistim atau lingkungan yang membuatnya bisa bergerak atau bertindak lebih cepat dan spontan. 
Akan tetapi, pemilihan suatu lingkungan tergolong dalam kategotiri yang sulit, pasalnya diharapkan waktu terlebih dahulu untuk memahami dan beradaptasi dengan lingkungan tersebut. 
Suatu sistim yang ideal ialah sistim yang unggul, terjaga, terhormat, berkualitas, religius, dan mempunyai kepribadian budi pekerti.
3. Budaya Saing Positif
Sebenarnya setiap orang mempunyai naluri untuk selalu bersaing dalam kebajikan. Namun sebagian besar orang melihat pesaing itu sebagai musuh yang sanggup memacu kinerjanya biar lebih berkualitas. 
Sebalikanya yang membuat seseorang terpuruk bukanlah musuh itu sendiri, tapi emosilah yang memancing orang itu, sehingga kualitas dan kemampuan yang ada semakin menurun seiring emosi itu mempengaruhinya.
4. Mampu Bersinergi
Keunggulan yang dicapai dalam hidup sanggup diraih dengan bersinergi atau bekerja sama dan bersatu antara satu dengan yang lainnya. 
Segala bentuk keadaan dijalani dengan lapang dada, bahagia dan susah selalu ada disertai dengan selalu berfikir positif. Karena insan ialah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya kepedulian dan pinjaman dari orang lain.
5. Manajemen Kalbu (hati)
Pribadi yang unggul ialah bisa mengendalikan suasana hatinya secara konsisten. Misalnya bisa menghadapi konflik terutama dalam kehidupan bermasyarakat. 
Konflik yang ada bukan untuk dihindari, melainkan dikelola biar menjadi sebuah kekuatan positif. Sementara itu, agat sanggup mengelola hatinya dengan baik, harus dilandasakan pada ilmu, serta pendapat dan motivasi dari orang lain.


Macam-Macam Kecerdasan

Menurut Howard Gardner ada delapan buah kecerdasan dasar insan yang merupakan fondasi kercedasan-kecerdasan lainnya, yaitu :
  • Kecerdasan Linguistik
Yaitu kemampuan seseorang dalam mengguanakan kata secara efektif baik secara mulut (misalnya operator, pembaca puisi, pendongeng, tes wawancara) maupun secara tertulis (sastrawan, penulis drama, novelis, blogger dan wartawan.
  • Kecerdasan Matematis-Logis
Yaitu kemampuan seseorang dalam mengolah dan memakai angka dengan baik secara mulut maupun tertulis, (misal hebat matematika, hebat fisika, akuntan pajak, dan hebat statistik) serta kemampuan dalam budi sehat yang benar dan logis, contohnya ialah faham perihal aktivitas komputer.
  • Kecerdasan Spasial
Yaitu kemampuan seseorang untuk meresapi dunia spasial visual secara akurat, contohnya sebagai pemburu, pramuka, dan pemandu. 
Kecerdasan ini juga bisa dalam metraformasikan dunia visual, yaitu arsitek, seniman, dan penemu.
  • Kecerdasan Kinestetis-Jasmani
Yaitu keahlian seseorang dalam memakai seluruh anggota tubuh untuk mengekspresikan pandangan gres dan perasaan, contohnya aktor, pemain pantomim, atlet, penari, dan ketrampilan memakai tangan, contohnya perajin, pematung, hebat mekanik, dan dokter seorang hebat bedah.
  • Kecerdasan Musikal
Yaitu kemampuan seseorang dalam menangani bentuk-bentuk musikal dengan cara mendengar, memahami isinya, menggubah, dan membuat suatu musik sebagai pengekspresian dari jiwa. Contoh : kritikus musik, musisi, penyanyi, dan ikut dalam band.
  • Kecerdasan Interpersonal
Yaitu kemampuan seseorang dalam meresapi dan membedakan kondisi/suasana hati, motivasi, dan persaan orang lain.
  • Kecerdasan Intrapersonal
Yaitu kemampuan seseorang dalam memahami diri sendiri mulai dari potensi hingga kelebihan dan kekurangan yang ia miliki, serta bertindak menurut pemahaman orang lain.
  • Kecerdasan Naturalis
Yaitu kecerdasan seseorang dalam mengenali dan mengkategorikan spesies tumbuhan dan fauna di lingkungan sekitarnya dengan pemahaman yang baik.
Teori Kecerdasan Majemuk

Setelah beredarnya mengenai teori kecerdasan, kemudian Thomas Amstrong berbagi teori tersebut, sehingga ia pun menemukan 3 poin Teori kecerdasan majemuk, yaitu :
  • Setiap orang memikiki delapan kecerdasan dasar. Kedelapan kecerdasan itu berfungsi secara bersamaan dengan pengaplikasian yang berbeda-beda menurut kategorinya masing-masing.
  • Setiap orang sanggup berbagi kecerdasannya hingga pada tingkat yang memadai, kalau diiringi oleh dukungan yang banyak, percobaan, pengayaan, dan pengajaran yang baik.
  • Kecerdasan umumnya bekerja secara bersamaan dengan cara yang kompleks dan berkelanjutan.

Related : Ciri-Ciri Orang Yang Berprestasi Dan Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Prestasi

0 Komentar untuk "Ciri-Ciri Orang Yang Berprestasi Dan Faktor-Faktor Yang Menghipnotis Prestasi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)