Ruang Lingkup Ihsan - Maksud dari ihsan disini artinya ialah berbuat baik. Makara adapun maksud dari ruang lingkup ihsan ialah kepada apa saja seharusnya kita melaksanakan perbuatan baik. Secara garis besar ruang lingkup ihsan terbagi menjadi 2, yaitu Ihsan kepada Allah Swt. dan Ihsan kepada sesama mahluk ciptaan Allah Swt. Untuk lebih jelasnya silahkan simak bahan agama dibawah.
Ihsan kepada Allah Swt.
Ihsan kepada Allah yaitu berlaku ihsan dalam menyembah atau beribadah kepada Allah Swt., baik dalam bentuk ibadah khusus yang disebut ibadah mahdah (murni, ritual) maupun ibadah umum yang disebut ibadah gairu mahdah (ibadah sosial).Ibadah mahdah menyerupai shalat, puasa, zakat, dan haji. Adapun ibadah gairu mahdah menyerupai belajar-mengajar, berdagang, makan, tidur, dan semua perbuatan insan yang tidak bertentangan dengan aturan agama.
Berdasarkan salahsatu hadis ihwal ihsan, ihsan kepada Allah mengandung dua tingkatan, berikut merupakan 2 Tingkatan Ihsankepada Allah Swt.
1. Beribadah kepada Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya.
Keadaan ini merupakan tingkatan ihsan yang paling tinggi lantaran beliau berangkat dari perilaku membutuhkan, harapan, dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt. melihatnya.
Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan yang pertama lantaran perilaku ihsannya didorong dari rasa diawasi dan takut akan hukuman.
Kedua jenis ihsan inilah yang akan mengantarkan pelakunya kepada puncak keihklasan dalam beribadah kepada Allah Swt., jauh dari sifat riya.
Ihsan kepada Mahluk Ciptaan Allah Swt.
Selain kita harus berbuat baik (ihsan) kepada Allah, kita juga harus berbuat ihsan terhadap semua mahluk ciptaannya. Berbuat ihsan kepada sesama mahluk Allah mencakup seluruh alam raya Ciptaan-Nya antara lain sebagai berikut.1. Ihsan kepada Kedua Orang Tua
Berbuat baik kepada kedua orang bau tanah ialah dengan cara mengasihi, memelihara, dan menjaga mereka dengan sepenuh hati serta memnuhi semua keinginan mereka selama tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt. Mereka telah berkorban untuk kepentingan anak mereka sewaktu masih kecil dengan perhatian penuh dan belas kasihan. Mereka mendidik dan mengurus semua keperluan bawah umur ketika masih lemah. Selain itu, orang bau tanah memperlihatkan kasih sayang yang tidak ada tandingannya.
ruang lingkup ihsan (berbuat baik)
Firman Allah Swt. dalam Surah Al-Isra', 17:23-24 yang artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan biar kau jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya hingga berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau menyampaikan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkan dirimu terhadap keduanya denga kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik saya pada waktu kecil'.".
Berbuat ihsan kepada kedua orang bau tanah juga dipertagas sabda Rasulullah saw. riwayat Tirmidzi yang artinya: Keridaan Allah berada pada keridaan orang tua, dan kemurkaan Allah berada pada kemurkaan orang tua,
2. Ihsan kepada Kerabat Karib
Berbuat baik kepada kerabat karib dengan cara menjalin silaturahmi, bahkan Allah menyamakan seseorang yang tetapkan relasi silaturahmi dengan perusak di muka bumi. Sebagaimana firman Allah yang artinya: "Maka apakah kiranya bila kau berkuasa, kau akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskanhubungan kekeluargaan?. (Q.S. Muhammad, 47:22).
Silaturahmi merupakan kunci mendapat keridaan Allah Swt. alasannya ialah paling utama terputusnya relasi seorang hamba dengan Tuhannya ialah lantaran terputusnya relasi silaturahmi.
Dalam hadits qudsi, Allah Swt. berfirman yang artinya: Aku ialah Allah, saya ialah ahman, dan Aku telah membuat alam rahim yang kuberi nama bab dari nama-Ku. Maka, barang siapa yang menyambungnya, akan Kusambungkan pula baginya dan barang siapa yang memutuskannya, akan Kuputuskan hubunganku dengannya. (H.R. Tirmidzi).
3. Ihsan kepada Anak Yatim
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara mendidiknya dan memelihara hak-haknya. Banyak ayat dan hadis menganjurkan berbuat baik kepada anak yatim, di antaranya sabda Rasulullah saw. yang artinya: Aku dan orang yang memelihara anak yatim di nirwana kelak akan menyerupai ini (seraya memperlihatkan jari telunjuk jari tengahnya). (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Timidzi).
4. Ihsan kepada Fakir Miskin
Berbuat baik kepada fakir miskin ialah dengan memperlihatkan pertolongan kepada mereka terutama pada dikala mereka mendapat kesulitan. Rasulullah saw. bersabda. "Orang-orang yang menolong janda dan orang miskin, menyerupai orang yang berjuang di jalan Allah.",(H.R. Muslim dari Abu Hurairah).
5. Ihsan kepada Tetangga
Berbuat baik kepada tetangga mencakup tetangga dekat, baik kerabat maupun tetangga yang berada di bersahabat rumah, serta tetangga jauh baik jauh lantaran nasab maupun yang berada jauh dari rumah.
Teman sejawat ialah sobat yang berkumpul dengan kita atas dasar pekerjaan, pertemanan, sobat sekolah atau sobat kampus, perjalanan, ma'had, dan sebagainya. Mereka semua masuk ke dalam kategori tetangga.
Seorang tetangga kafir memiliki hak sebagai tetangga saja, tetapi tetangga muslim memiliki dua hak yaitu sebagai tetangga dan sebagai muslim. Adapun tetangga muslim dan kerabat memiliki tiga hak yaitu sebagai tetangga, sebagai muslim, dan sebagai kerabat.
Rasulullah saw. bersabda, "Demi Allah, tidak beriman, demi Allah, tidak beriman." Para sahabat bertanya, "Siapakah yang tidak beriman , ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Seseorang yang tidak kondusif tetangganya dari gangguannya>" (H.R. Al-Syaikhani).
Pada hadis yang lain, Rasulullah bersabda, "Tidak beriman kepadaku barang siapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia mengetahuinya." (H.R. At-Tabrani).
6. Ihsan kepada Tamu
Berbuat baik kepada tamu, secara umum ialah dengan menghormati dan menjamunya. Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamunya." (H.R. Jama'ah, kecuali Nasa'i).
7. Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Cara berbuat baik kepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian kerja dengan kita, termasuk pembantu, tukang, dan sebagainya, ialah membayar upah mereka sebelum keringat mereka kering (segera) dan tidak membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak sanggup melakukannya. Kita juga harus mengormati dan menghargai profesi mereka.
8. Ihsan kepada Sesama Manusia
Berbuat baik kepada sesama insan sanggup kita lakukan dengan cara melembutkan ucapan, saling menghargai satu sama lain dalam pergaulan, serta menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Menunjukkan jalan bila ia tersesat, mengajari mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, serta tidak mengganggu mereka dengan tidak melaksanakan hal-hal yang sanggup mengusik dan melukai mereka. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (H.R. Bukhari dan Muslim).
9. Ihsan kepada Binatang
Berbuat baik terhadap binatang ialah dengan memberinya makan bila ia lapar, mengobatinya bila ia sakit, tidak membebaninya diluar kemampuannya, tidak menyiksanya bila ia bekerja, dan mengistirahatkannya bila ia lelah.
Pada dikala menyembelihnya dengan cara yang baik, tidak menyiksanya, dan memakai pisau yang tajam, Sebagaiman sabda Rasulullah saw. yang artinya: Maka apabila kau membunuh hendaklah dengan cara yang baik, dan kau menyembelih maka sembelihlah denga cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan binatang sembelihnya. (H.R. Muslim).
10. Ihsan kepada Alam Sekitar
Berbuat baik kepada alam sekitar sanggup kita lakukan dengan cara memanfaatkannya secara bertanggung jawab, menjaga kelestariannya, dan tidak merusaknya lantaran intinya alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan manusia. Sebagaiman firman Allah Swt. yang artinya: Dan berbuat oke (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baikkepadamu dan janganlah kau berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
0 Komentar untuk "Ruang Lingkup Ihsan"