WAKIL Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikenal sebagai pejabat yang ceplas-ceplos.
Tidak sedikit kata-katanya yang memancing kontroversi. Bahkan, terkesan sombong.
Berikut ini catatan beritapopuler yang berisi tiga ‘kesombongan’ Ahok. Uniknya, kesombongan tersebut pribadi dibalas oleh Tuhan:
1. Ahok Sombong Saat Modifikasi Cuaca
Pada pertengahan Januari, Ahok mengisyaratkan bahwa dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) banjir dapat dicegah. Alasannya, TMC akan mendorong hujan jatuh ke laut, tidak di daratan yang menyebabkan banjirnya ibukota.
"Kita enggak mau ambil resiko lah. Lebih baik buang Rp20 miliar daripada banjir Rp20 triliun rugi. Enggak mau resiko lah kita," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, 15 Januari 2014.
Apa yang terjadi kemudian? Angin menerbangkan garam yang dijatuhkan di atas bahari sehingga bergerak ke arah kota Jakarta. Akibatnya, hujan pun terstimulus turun lebih deras di kota, bukan di laut. Sudah buang Rp20 miliar, hilang pula Rp20 tiliun.
2. Ahok Menyalahkan Kota Lain
Ahok bersikeras bahwa Jakarta banjir akhir banjir kiriman dari Bogor dan Depok. Sebagian warga Jakarta juga meyakini bahwa bila Jakarta banjir, seringkali pikiran pribadi tertuju pada hujan di Bogor.
Namun alam segera bicara lain. Misalnya kemarin pagi, Rabu 5 Februari 2014. Di Bogor dan Depok, matahari bersinar terang. Memang masih ada mendung tipis, tapi langit cukup bersih. Sedangkan di pinggiran Jakarta Selatan menyerupai Lenteng Agung dan Tanjung Barat, cuaca sangat berbeda. Matahari tertutup mendung. Semakin ke utara atau arah Jakarta Pusat dan Utara, suasana makin gelap. Hujan deras mengguyur.
3. Ahok Janji Atasi Banjir dan Sebut Banjir Praktis Ditangani
Dalam kampanyenya, Jokowi-Ahok berjanji akan mengatasi problem banjir. Setelah menjabat sebagai Wakil Gubernur, Ahok juga menyebut banjir gampang ditangani.
Faktanya, banjir 2014 tidak dapat diatasi. Banyak pihak menuding hal itu alasannya yaitu pemda DKI tidak sigap menghadapi banjir yang rutin mengepung Jakarta. Namun, Jokowi-Ahok berdalih bahwa banjir parah tahun ini alasannya yaitu curah hujan yang lebih tinggi. Pernyataan terakhir ini pribadi dibantah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan data, bahwa Curah hujan di daerah Ibu Kota pada 2014 lebih rendah dibanding 2013.
sumber:
https://jurnal.paperplane-tm.site/search?q=3-kesombongan-ahok-yang-langsung?m=1
Tidak sedikit kata-katanya yang memancing kontroversi. Bahkan, terkesan sombong.
Berikut ini catatan beritapopuler yang berisi tiga ‘kesombongan’ Ahok. Uniknya, kesombongan tersebut pribadi dibalas oleh Tuhan:
1. Ahok Sombong Saat Modifikasi Cuaca
Pada pertengahan Januari, Ahok mengisyaratkan bahwa dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) banjir dapat dicegah. Alasannya, TMC akan mendorong hujan jatuh ke laut, tidak di daratan yang menyebabkan banjirnya ibukota.
"Kita enggak mau ambil resiko lah. Lebih baik buang Rp20 miliar daripada banjir Rp20 triliun rugi. Enggak mau resiko lah kita," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, 15 Januari 2014.
Apa yang terjadi kemudian? Angin menerbangkan garam yang dijatuhkan di atas bahari sehingga bergerak ke arah kota Jakarta. Akibatnya, hujan pun terstimulus turun lebih deras di kota, bukan di laut. Sudah buang Rp20 miliar, hilang pula Rp20 tiliun.
2. Ahok Menyalahkan Kota Lain
Ahok bersikeras bahwa Jakarta banjir akhir banjir kiriman dari Bogor dan Depok. Sebagian warga Jakarta juga meyakini bahwa bila Jakarta banjir, seringkali pikiran pribadi tertuju pada hujan di Bogor.
Namun alam segera bicara lain. Misalnya kemarin pagi, Rabu 5 Februari 2014. Di Bogor dan Depok, matahari bersinar terang. Memang masih ada mendung tipis, tapi langit cukup bersih. Sedangkan di pinggiran Jakarta Selatan menyerupai Lenteng Agung dan Tanjung Barat, cuaca sangat berbeda. Matahari tertutup mendung. Semakin ke utara atau arah Jakarta Pusat dan Utara, suasana makin gelap. Hujan deras mengguyur.
3. Ahok Janji Atasi Banjir dan Sebut Banjir Praktis Ditangani
Dalam kampanyenya, Jokowi-Ahok berjanji akan mengatasi problem banjir. Setelah menjabat sebagai Wakil Gubernur, Ahok juga menyebut banjir gampang ditangani.
Faktanya, banjir 2014 tidak dapat diatasi. Banyak pihak menuding hal itu alasannya yaitu pemda DKI tidak sigap menghadapi banjir yang rutin mengepung Jakarta. Namun, Jokowi-Ahok berdalih bahwa banjir parah tahun ini alasannya yaitu curah hujan yang lebih tinggi. Pernyataan terakhir ini pribadi dibantah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan data, bahwa Curah hujan di daerah Ibu Kota pada 2014 lebih rendah dibanding 2013.
sumber:
https://jurnal.paperplane-tm.site/search?q=3-kesombongan-ahok-yang-langsung?m=1
0 Komentar untuk "Ahok Yang Sombong Ceplas Ceplos Keminter"