Telah usang juga merenungkan, apa benar seorang pegawai negeri yang sudah tidak ngantor lagi alias pensiun itu lezat ya.
Terjawab sudah, memang benar adanya dan anak.
Ada seorang pensiunan yang tiap bulan selalu berkeliling kota, dari satu kota ke kota lainnya. Yang ditemui memang sih sanak saudaranya. Aneh, tanpa bekerja kok punya uang buat biaya perjalanannya.
Ndak adil rasanya.
Ndak adil.
Kenapa?
Ya alasannya ialah tetangganya termasuk saya masih banyak yang miskin, tapi ia kok malah foya-foya. Ndak baik dilihat masyarakat.
Kedua,
kenapa kok pemerintah ini membayar bagi mereka yang telah tak aktif lagi di pegawai pemerintahan?
Uangnya siapa tuh untuk membayar mereka.
Aneh kan.
Sungguh aneh, dimana orang ndak bekerja tapi kok dibayari tiap bulan. Apa mereka begitu sangat berartinya buat masyarakat?
Ya ndaklah, tidak ada artinya malah saya rasa juga sama saja dengan orang biasa di kehidupan bermasyarakat.
Kenapa mereka dibayari?
Cari mencari tanggapan resminya tak kunjung saya sanggup seolah tertutup.
Lalu siapa yang membayari orang biasa menyerupai saya ini dan yang lainnya?
Jawabnya apa ya.
Yang jelas, siapa yang berkeringat niscaya akan menerima upah.
Lah tapi pensiunan kan sudah ndak berkeringat lagi?
Kok digaji?
Berkeringat=bekerja membanting tulang.
Terjawab sudah, memang benar adanya dan anak.
Ada seorang pensiunan yang tiap bulan selalu berkeliling kota, dari satu kota ke kota lainnya. Yang ditemui memang sih sanak saudaranya. Aneh, tanpa bekerja kok punya uang buat biaya perjalanannya.
Ndak adil rasanya.
Ndak adil.
Kenapa?
Ya alasannya ialah tetangganya termasuk saya masih banyak yang miskin, tapi ia kok malah foya-foya. Ndak baik dilihat masyarakat.
Kedua,
kenapa kok pemerintah ini membayar bagi mereka yang telah tak aktif lagi di pegawai pemerintahan?
Uangnya siapa tuh untuk membayar mereka.
Aneh kan.
Sungguh aneh, dimana orang ndak bekerja tapi kok dibayari tiap bulan. Apa mereka begitu sangat berartinya buat masyarakat?
Ya ndaklah, tidak ada artinya malah saya rasa juga sama saja dengan orang biasa di kehidupan bermasyarakat.
Kenapa mereka dibayari?
Cari mencari tanggapan resminya tak kunjung saya sanggup seolah tertutup.
Lalu siapa yang membayari orang biasa menyerupai saya ini dan yang lainnya?
Jawabnya apa ya.
Yang jelas, siapa yang berkeringat niscaya akan menerima upah.
Lah tapi pensiunan kan sudah ndak berkeringat lagi?
Kok digaji?
Berkeringat=bekerja membanting tulang.
0 Komentar untuk "Apakah Yummy Seorang Pensiunan Itu?"