Menjelang puncak ibadah haji, kemacetan angkutan jamaah haji dari Bandara Jeddah menuju Makkah menjadi-jadi.
Kemacetan juga terjadi untuk rute transportasi dari pemondokan menuju Masjidilharam. Misalnya untuk rute pemondokan di daerah Bakhutmah, jamaah sanggup mencicipi kemacetan sampai dua jam.
Panitia haji urusan transportasi melaksanakan penilaian terhadap kemacetan angkutan haji itu. Salah satu upaya mereka ialah melobi pengelola Terminal Ghazza. Dengan optimalisasi terminal tersebut, panitia berharap kemacetan jamaah haji yang menuju Bakhutmah atau dari Bakhutmah menuju Masjidilharam sanggup terurai. "Lalu lintas jamaah haji menuju Makkah memang berangsur padat hari-hari ini. Dan ke depan semakin padat," kata Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Akhmad Wahyudi kemarin.
Hasil penilaian sementara negosiasi itu, pihak naqabah (organda) dan perusahaan penyedia bus (Rawahil) siap memperlihatkan sejumlah alternatif solusi untuk menghadapi potensi kemacetan angkutan darat. Salah satunya ialah janji pembukaan rute baru, yakni Bakhutmah"Kudai"Bab Malik Masjidilharam. "Mungkin rute gres itu beroperasi mulai 2 Oktober nanti," papar Wahyudi.
Wahyudi menuturkan bahwa Bakhutmah ialah daerah pemondokan jamaah haji Indonesia yang tidak mengecewakan padat. Jamaah haji yang menempati pemondokan di wilayah tersebut mencapai 70 ribu orang atau sekitar separo dari jumlah jamaah haji Indonesia.
Mereka terbagi di sektor 7, 8, dan 9. Di daerah Bakhutmah terdapat tiga titik halte atau pemberhentian bus shalwat (bus pengantar pada waktu salat) yang mengantar jamaah menuju Masjidilharam. Pergerakan bus dari Bakhutmah menuju Masjidilharam juga tidak lepas dari kemacetan. Meskipun berfungsi mengangkut jamaah menjelang waktu-waktu salat, bus shalwat sejatinya beroperasi 24 jam.
Selain mengurai dengan rute-rute transportasi baru, panitia juga mencari cara lain. Misalnya menjadwal umrah perdana. Wahyudi mengatakan, panitia menganjurkan jamaah haji melaksanakan umrah perdana sehabis pukul 22.00 waktu setempat. Anjuran itu dikeluarkan alasannya ialah pada jam-jam tersebut acara transportasi menuju Masjidilharam mulai berkurang.
"Hasil pemantauan panitia, transportasi terpadat itu sekitar pukul 21.00 (waktu setempat). Jadi, harap dihindari jam-jam sekitar itu," tutur dia.
Jamaah haji yang gres akibat salat di Masjidilharam juga diimbau tidak pribadi keluar dari masjid. Cara itu dibutuhkan sanggup mengurangi kepadatan transportasi di sekitar Masjidilharam. Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, kepadatan transportasi terjadi sekitar sehabis waktu salat Isya dan Subuh. Jam-jam itu merupakan waktu puncak acara jamaah haji yang pulang menuju pemondokan.
Hingga kemarin, jumlah jamaah haji yang sudah berada di Makkah 70.618 orang. Mereka berasal dari 173 kloter. Sedangkan hari ini akan ada 10 ribu jamaah haji yang memasuki Makkah, baik dari Madinah maupun Jeddah.
sumber:
jpnn.com
Kemacetan juga terjadi untuk rute transportasi dari pemondokan menuju Masjidilharam. Misalnya untuk rute pemondokan di daerah Bakhutmah, jamaah sanggup mencicipi kemacetan sampai dua jam.
Panitia haji urusan transportasi melaksanakan penilaian terhadap kemacetan angkutan haji itu. Salah satu upaya mereka ialah melobi pengelola Terminal Ghazza. Dengan optimalisasi terminal tersebut, panitia berharap kemacetan jamaah haji yang menuju Bakhutmah atau dari Bakhutmah menuju Masjidilharam sanggup terurai. "Lalu lintas jamaah haji menuju Makkah memang berangsur padat hari-hari ini. Dan ke depan semakin padat," kata Kepala Seksi Pelayanan Transportasi Akhmad Wahyudi kemarin.
Hasil penilaian sementara negosiasi itu, pihak naqabah (organda) dan perusahaan penyedia bus (Rawahil) siap memperlihatkan sejumlah alternatif solusi untuk menghadapi potensi kemacetan angkutan darat. Salah satunya ialah janji pembukaan rute baru, yakni Bakhutmah"Kudai"Bab Malik Masjidilharam. "Mungkin rute gres itu beroperasi mulai 2 Oktober nanti," papar Wahyudi.
Wahyudi menuturkan bahwa Bakhutmah ialah daerah pemondokan jamaah haji Indonesia yang tidak mengecewakan padat. Jamaah haji yang menempati pemondokan di wilayah tersebut mencapai 70 ribu orang atau sekitar separo dari jumlah jamaah haji Indonesia.
Mereka terbagi di sektor 7, 8, dan 9. Di daerah Bakhutmah terdapat tiga titik halte atau pemberhentian bus shalwat (bus pengantar pada waktu salat) yang mengantar jamaah menuju Masjidilharam. Pergerakan bus dari Bakhutmah menuju Masjidilharam juga tidak lepas dari kemacetan. Meskipun berfungsi mengangkut jamaah menjelang waktu-waktu salat, bus shalwat sejatinya beroperasi 24 jam.
Selain mengurai dengan rute-rute transportasi baru, panitia juga mencari cara lain. Misalnya menjadwal umrah perdana. Wahyudi mengatakan, panitia menganjurkan jamaah haji melaksanakan umrah perdana sehabis pukul 22.00 waktu setempat. Anjuran itu dikeluarkan alasannya ialah pada jam-jam tersebut acara transportasi menuju Masjidilharam mulai berkurang.
"Hasil pemantauan panitia, transportasi terpadat itu sekitar pukul 21.00 (waktu setempat). Jadi, harap dihindari jam-jam sekitar itu," tutur dia.
Jamaah haji yang gres akibat salat di Masjidilharam juga diimbau tidak pribadi keluar dari masjid. Cara itu dibutuhkan sanggup mengurangi kepadatan transportasi di sekitar Masjidilharam. Tim Media Center Haji (MCH) Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, kepadatan transportasi terjadi sekitar sehabis waktu salat Isya dan Subuh. Jam-jam itu merupakan waktu puncak acara jamaah haji yang pulang menuju pemondokan.
Hingga kemarin, jumlah jamaah haji yang sudah berada di Makkah 70.618 orang. Mereka berasal dari 173 kloter. Sedangkan hari ini akan ada 10 ribu jamaah haji yang memasuki Makkah, baik dari Madinah maupun Jeddah.
sumber:
jpnn.com
0 Komentar untuk "Jelang Puncak Haji Kemacetan Makin Parah"