Guna mendongkrak penjualan binatang kurban untuk Idul Adha, Mal Hewan Qurban yang berlokasi di Jalan Akses UI, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, dilengkapi SPG (sales promotion girl). SPG itu didandani ala koboy dan difasilitasi gadget teranyar.
Di daerah perjuangan milik H Ramdoni, terdapat empat SPG siap melayani konsumen yang hendak menentukan binatang kurban. "Sudah usang konsep ini saya gunakan untuk menarik konsumen membeli binatang kurban. SPG disini juga saya berikan pemahaman mengenai spesifikasi sapi kurban yang akan dijual. Kaprikornus ketika konsumen tiba mereka sanggup menjelaskan," terang H Ramdoni, kepada INDOPOS, kemarin (29/9).
Jadi, bukan hanya kendaraan beroda empat mewah, kosmetik dan produk lainbnya yang memakai jasa SPG. "Nah dari konsep penjualan ala mal itu saya terapkan di daerah perjuangan binatang kurban milik saya ini. Hasilnya memuasakan alasannya yaitu binatang kurban terjual sesuai dengan terget," cetusnya juga. Selain berkonsep mal, lanjut Doni, para SPG itu juga didandani ala koboy asal Amerika.
Pilihan busana itu diberikan karena binatang kurban yang dijual merupakan binatang impor. Tak hingga di situ, ladies koboy itu juga dilengkapi dengan gadget teranyar yang dilengkapi sistem penjualan berteknologi Radio Frequency Identification (RFID). Dengan RFID, SPG dengan cepat menunjukkan petunjuk kepada calon pembeli mengenai spesifikasi binatang kurban yang akan dibeli.
"Sistem pelayanannya sudah mengadopsi teknologi. Sapi yang dijual pun telah ditempel mikrochip. Nanti ketika konsumen mendekati binatang yang mau di beli, SPG sanggup mengakses spesifikasi binatang itu dengan gadget. Kaprikornus tahu spesifikasi binatang yang dijual menyerupai berat dan lainnya," paparnya juga.
Seperti diketahui, mal binatang kurban menyediakan 6.000 ekor yang dijamin sertifikasi serta kesehatan dari dokter hewan. Sapi yang ditawarkan dibagi dalam empat kategori. Kelas middle dengan berat 300 kilogram yang dijual antara Rp10 juta-Rp 15 juta. Kelas middle up dengan berat 320 kilogram yang dijual Rp16 juta-Rp 30 juta.
Kelas premium dengan harga Rp 30 juta-Rp 50 juta dengan berat 600 kilogram. Serta kelas direktur dengan berat 1,7 ton seharga Rp 75 juta-Rp 200 juta. Dari jumlah 6.000 ekor sapi, sekarang 1.200 ekor sapi sudah terjual.
Sementara itu, salah satu SPG Mal Hewan Qurban, Wilda, 28 mengaku, gres kali pertama menjadi SPG. Sebelumnya, perempuat ini selalu menjadi SPG kosmetik dan kendaraan glamor di bilangan Jakarta. Saat menjadi SPG binatang kurban, beliau mengaku tidak merasa jijik bergelut dengan hewan-hewan tersebut.
"Ini pengalaman gres buat saya. Selama ini saya bekerja di daerah yang bersih. Ada banyak tantangan yang saya rasakan. Apalagi pengetahun seputar binatang kurban sedikit. Ya unik saja ada SPG binatang kurban, biasanya kan SPG kosmetik atau kendaraan," tuturnya.
Perempuan yang bertubuh atletis ini menyatakan, tidak kesulitan memasarkan binatang kurban kepada konsumen yang datang.
Karena selain mempunyai pangsa pasar tersendiri, kualitas binatang tersebut sudah banyak diketahui konsumen. Selain itu, data mengenai binatang yang akan dibeli pun sanggup pribadi dilihat konsumen melalui gadget yang disedikan pemilik lapak. "Akses cepat dan pelayanannya simpel, makanya cepat sekali menjual sapi ke konsumen," pungkas perempuan berambut panjang itu.
sumber:
jpnn.com
Di daerah perjuangan milik H Ramdoni, terdapat empat SPG siap melayani konsumen yang hendak menentukan binatang kurban. "Sudah usang konsep ini saya gunakan untuk menarik konsumen membeli binatang kurban. SPG disini juga saya berikan pemahaman mengenai spesifikasi sapi kurban yang akan dijual. Kaprikornus ketika konsumen tiba mereka sanggup menjelaskan," terang H Ramdoni, kepada INDOPOS, kemarin (29/9).
Jadi, bukan hanya kendaraan beroda empat mewah, kosmetik dan produk lainbnya yang memakai jasa SPG. "Nah dari konsep penjualan ala mal itu saya terapkan di daerah perjuangan binatang kurban milik saya ini. Hasilnya memuasakan alasannya yaitu binatang kurban terjual sesuai dengan terget," cetusnya juga. Selain berkonsep mal, lanjut Doni, para SPG itu juga didandani ala koboy asal Amerika.
Pilihan busana itu diberikan karena binatang kurban yang dijual merupakan binatang impor. Tak hingga di situ, ladies koboy itu juga dilengkapi dengan gadget teranyar yang dilengkapi sistem penjualan berteknologi Radio Frequency Identification (RFID). Dengan RFID, SPG dengan cepat menunjukkan petunjuk kepada calon pembeli mengenai spesifikasi binatang kurban yang akan dibeli.
"Sistem pelayanannya sudah mengadopsi teknologi. Sapi yang dijual pun telah ditempel mikrochip. Nanti ketika konsumen mendekati binatang yang mau di beli, SPG sanggup mengakses spesifikasi binatang itu dengan gadget. Kaprikornus tahu spesifikasi binatang yang dijual menyerupai berat dan lainnya," paparnya juga.
Seperti diketahui, mal binatang kurban menyediakan 6.000 ekor yang dijamin sertifikasi serta kesehatan dari dokter hewan. Sapi yang ditawarkan dibagi dalam empat kategori. Kelas middle dengan berat 300 kilogram yang dijual antara Rp10 juta-Rp 15 juta. Kelas middle up dengan berat 320 kilogram yang dijual Rp16 juta-Rp 30 juta.
Kelas premium dengan harga Rp 30 juta-Rp 50 juta dengan berat 600 kilogram. Serta kelas direktur dengan berat 1,7 ton seharga Rp 75 juta-Rp 200 juta. Dari jumlah 6.000 ekor sapi, sekarang 1.200 ekor sapi sudah terjual.
Sementara itu, salah satu SPG Mal Hewan Qurban, Wilda, 28 mengaku, gres kali pertama menjadi SPG. Sebelumnya, perempuat ini selalu menjadi SPG kosmetik dan kendaraan glamor di bilangan Jakarta. Saat menjadi SPG binatang kurban, beliau mengaku tidak merasa jijik bergelut dengan hewan-hewan tersebut.
"Ini pengalaman gres buat saya. Selama ini saya bekerja di daerah yang bersih. Ada banyak tantangan yang saya rasakan. Apalagi pengetahun seputar binatang kurban sedikit. Ya unik saja ada SPG binatang kurban, biasanya kan SPG kosmetik atau kendaraan," tuturnya.
Perempuan yang bertubuh atletis ini menyatakan, tidak kesulitan memasarkan binatang kurban kepada konsumen yang datang.
Karena selain mempunyai pangsa pasar tersendiri, kualitas binatang tersebut sudah banyak diketahui konsumen. Selain itu, data mengenai binatang yang akan dibeli pun sanggup pribadi dilihat konsumen melalui gadget yang disedikan pemilik lapak. "Akses cepat dan pelayanannya simpel, makanya cepat sekali menjual sapi ke konsumen," pungkas perempuan berambut panjang itu.
sumber:
jpnn.com
0 Komentar untuk "Sapi Dipasangi Gadget Micro Chips"