Kethek: Kera; Tulup: Sumpit (sejata, bukan sumpit makanan). Makara "kaya kethek ditulup" terjemahannya yaitu menyerupai simpanse kena sumpit. Seperti apa sikap simpanse yang kena sumpit? Ada yang menyampaikan "thingak-thinguk" menoleh kiri kanan, ada yang menyampaikan "dlongap-dlongop" bengong, namun tidak ada yang menyampaikan bahwa simpanse kena tulup akan lari.
Seorang kawan bertanya: "Kamu kok suka sekali sama simpanse kenapa? Saya jawab bahwa saya tidak tergolong followersnya Darwin, namun saya masih "wondering", simpanse itu kelakuannya menyerupai kita atau kita yang menyerupai kera?
Ada kawan lain yang komentar: "Kamu pernah lihat orang nulup kera? Yang thingak-thinguk bukan keranya, namun penulupnya" Rupanya kawan satu ini pembela kera, ia lanjutkan: "Dan jikalau keranya thingak-thinguk, bukan alasannya ia tolol, namun terdorong rasa ingin tahunya".
Ada kawan lain yang komentar: "Kamu pernah lihat orang nulup kera? Yang thingak-thinguk bukan keranya, namun penulupnya" Rupanya kawan satu ini pembela kera, ia lanjutkan: "Dan jikalau keranya thingak-thinguk, bukan alasannya ia tolol, namun terdorong rasa ingin tahunya".
Tadi belum saya jelaskan pemahaman "Kaya kethek ditulup" yaitu orang yang tolah-toleh termangu alasannya bingung. Tapi saya jadi berpikir dua kali, apa simpanse makhluk yang praktis bingung? Kalau kita ke daerah Wisata yang banyak keranya, di Bali, katakan Sangeh, malah banyak papan pengumuman untuk hati-hati dengan kera, jaga barang baik-baik. Justru kita yang thingak-thinguk, jangan-jangan ada simpanse mau merebut barang kita. Lebih jauh lagi dahulu waktu kiprah di Somalia dan mesti camping di pedalaman, jikalau pas banyak simpanse di pohon, kawan Somalia saya yang namanya Aden senantiasa mengingatkan: "Be careful sir" sambil tangannya menunjuk ke atas, kemudian pindah ke tas cangklong saya. Saya ngerti maksudnya, alasannya yang di atas bukan simpanse baboon yang jahat melainkan simpanse ekor panjang dengan tatapan ingin tahunya.
Tapi itu simpanse Bali dan Somalia. Karena ungkapannya dalam bahasa Jawa, niscaya keranya simpanse Jawa. Kalau kita dikatakan "aja kaya kethek ditulup" maka maksud orang Jawa lewat simpanse Jawanya yaitu citra orang yang tidak siap. Dipanggil pimpinan, ditanya sesuatu malah tidak cuma tolah-toleh namun juga ternganga. Atau habis penyajian alasannya tidak menguasai bahan maka menjawab dengan body language "clingukan". Atau menyerupai saya dahulu waktu pertama kali ke mancanegara sendirian. (IwMM).
0 Komentar untuk "Kaya Kethek Ditulup"