Alkisah, suatu ketika, seorang dokter seorang jago syaraf ternama di Pakistan, melayang menggunakan pesawat kecil yang cuma berisi beberapa penumpang saja.
Di tengah penerbangan, cuaca terlihat sungguh mendung. Bahkan langit secara tiba-tiba gelap. Awan begitu pekat ditimpali kilat yang menyambar-nyambar.
Sangat terasa turbulensi (guncangan) dalam pesawat. Tiba-tiba mesin pesawat terkena petir, yang menghasilkan satu mesin rusak. Pesawat pun terpaksa mesti mendarat darurat. Beruntung ada suatu bandara kecil yang bersahabat lokasi kejadian.
Pesawat sukses mendarat dengan selamat. Namun ternyata bandara itu berada di wilayah pelosok yang sungguh terpencil.
"Apakah kalian sanggup memperbaiki pesawat ini?" tanya dokter.
Ternyata tidak ada seorangpun yang sanggup memperbaiki pesawat. Makara semua penumpang mesti menunggu.
"Berapa usang kita mesti menanti di sini?" tanya dokter.
"Mungkin cukup lama," jawab pilot.
"Tapi saya mesti secepatnya datang di kota sebelah. Sangat penting", lanjut dokter.
"Untuk ke sana, anda butuh waktu 3 jam jikalau naik mobil", jawab pilot.
"Oh ya. Aku akan sewa kendaraan beroda empat saja".
Akhirnya dokter menentukan menyewa kendaraan beroda empat dari bandara itu untuk menuju kota tujuan.
Mobil mulai bergerak.
Namun cuaca masih tetap mendung. Langit gelap, kilat menyambar dengan kencang. Hujan pun turun, sungguh deras. Seakan air diguyurkan dari langit. Sangat lebat.
Mobil pun berhenti, tidak sanggup bergerak lebih jauh lagi, alasannya yakni ternyata mesti melalui jalan berlumpur. Air mulai membanjiri jalan tanah becek itu.
Dokter secepatnya sadar, ia tidak sanggup kemana-mana lagi.
Dalam suasana gelap, dokter menyaksikan ada suatu rumah kecil terletak di ujung sana.
"Kita pergi ke sana saja. Kita sanggup berteduh sembari menumpang shalat. Mungkin disana juga ada makanan barang sedikit," kata dokter terhadap sopir.
Mereka pun menentukan untuk menuju rumah kecil tersebut. Lokasi rumah itu sungguh sungguh terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk lainnya.
Dokter mengetuk pintu rumah dengan perlahan. "Assalamu alaikum..."
Seorang nenek bau tanah membukakan pintu sembari menjawab salam.
"Ada apa Nak?" tanya sang Nenek.
Dokter secepatnya menceritakan semua yang dialami barusan.
"Sekarang kami cuma ingin menumpang shalat dan istirahat sebentar Nek. Menunggu hujan reda...." ujar dokter.
"Tidak permasalahan Nak, kalian boleh masuk..."
Nenek mempersilakan tamu shalat di ruang mushalla kecil di dalam rumahnya.
Di bersahabat ruang mushalla, terlihat seorang anak kecil tengah berbaring. Tiap sementara waktu tertentu, sang Nenek terlihat bingung menengok kondisi anak kecil itu.
Nenek lantas duduk di ruang mushalla. Ia pun berdo'a dan menunaikan shalat.
Setelah selesai shalat, dokter menyapa Nenek.
"Terima kasih banyak Nek. Kami sudah menumpang sholat di sini. Kalau boleh tahu, apa yang terjadi pada anak kecil itu"? tanya dokter.
"Itu yakni anak yatim. Ia tengah sakit parah. Aku yakni nenek dari anak ini..." jawab Nenek.
"Kami sudah mendatangi banyak dokter di wilayah sini. Mereka menginformasikan kami, bahwa cuma ada satu dokter seorang jago yang sanggup membantu anak ini..." lanjut Nenek.
"Kami sudah menjajal untuk menemuinya. Tapi mereka minta kami untuk menanti enam bulan lagi. Tempatnya pun sungguh jauh...."
"Sejak hari itu, saya senantiasa berdo'a terhadap Allah : Ya Allah, mudahkan urusan kami. Anak ini sakit, mudahkan urusan kami ya Allah..." ujar Nenek
"Siapa nama dokter seorang jago itu Nek?" tanya dokter.
"Namanya dokter Ishan...." jawab Nenek.
Mendengar balasan itu, dokter pun pribadi menangis.
"Kenapa engkau menangis, Nak?" tanya Nenek.
"Nenek, do'amu gres saja dijawab Allah. Akulah dokter Ishan yang kalian cari itu...."
"Mungkin alasannya yakni do'amu, petir menyambar mesin pesawat yang saya tumpangi. Kami mendarat darurat. Lalu kami menyewa mobil. Hujan turun lagi menghentikan kami dan seterusnya kami ke sini...."
Mendengar klarifikasi itu Nenek menangis terharu. Ia secepatnya bersujud, bersyukur terhadap Allah.
Subhanallah....
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Semua alam akan menuruti apapun yang Dia harapkan untuk menyelesaikan suatu urusan. Untuk mengabulkan suatu do'a.
Sungguh luar biasa. Seorang dokter seorang jago neurologi yang sungguh susah ditemui, bahkan tidak sanggup berjumpa tanpa perjanjian sebelumnya. Pasien mesti antri 6 bulan untuk konsultasi.
Tapi perhatikan, Allah sudah menggiring dokter seorang jago itu hingga ke tempat tinggal Nenek yang terpencil, dengan cara-Nya.
Allah yang menggerakkan dokter Ishan untuk mengetuk pintu rumah Nenek, masuk ke dalam, menunaikan shalat di ruang mushalla, hingga kesannya mengerjakan pengobatan terhadap anak yatim yang sakit parah itu....
Subhanallah....
Maka tetaplah terus berdo'a. Yakinlah atas kekuasaan Allah Azza wa Jalla.
Sungguh, Allah Maha Mengabulkan do'a.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
"Dan Tuhan kalian berfirman : berdo'alah kalian kepada-Ku, tentu Aku akan mengabulkan kalian."
Dikirim oleh Ustadz Musyaffa AR, dari sobat beliau.
0 Komentar untuk "Bagaimana Allah Mengabulkan Do'a Hamba-Nya."