Sistem Ekonomi Adonan


abstrak
Perekonomian Indonesia di sekarang ini sudah tidak sanggup terpisahkan lagi dengan
perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya tata cara perekonomian
terbuka yang dalam aktivitasnya senantiasa berafiliasi dan tidak lepas dari
fenomena hubungan internasional. Adanya keterbukaan perekonomian ini
berdampak pada pertumbuhan neraca pembayaran sebuah negara yang termasuk
arus jual beli dan kemudian lintas modal mancanegara sebuah negara. Salah satu bentuk
aliran modal yang masuk ke dalam negeri yakni sanggup berupa devisa yang berasal dari jual beli internasional yang dilaksanakan oleh negara tersebut. Meningkatnya ekspor sebuah negara akan menjinjing laba yakni peningkatan pendapatan, peningkatan devisa, transfer modal dan makin banyaknya peluang kerja.

Pendahuluan
Istilah “system” berasal dari kata “systema” (bahasa yunani), yang diartikan selaku keseluruhan yang berisikan aneka macam macam bagian. Sistem ialah bab yang tersusun dari seperangkat komponen yang melakukan pekerjaan sama untuk meraih tujuan dari keseluruhan tata cara tersebut
Sedangkan perumpamaan “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “eikos” yang memiliki arti keluarga, rumah tangga dan “nomos” yang berate peraturan, aturan, hukum. Secara garis besar, ekonomi diartikan selaku “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Ekonomi ialah salah satu ilmu social yang mempelajari aktifitas insan yang berafiliasi dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sedangkan yang dimaksud dengan piawai ekonomi yakni orang yang memakai rancangan ekonomi dan data dalam bekerja
Dengan begitu tata cara perekonomian sanggup dibilang selaku tata cara yang digunakan oleh sebuah Negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik terhadap individu maupun organisasi dinegara tersebut. Menurut Dumairy (1966), tata cara ekonomi yakni sebuah tata cara yang menertibkan serta menjalin hubungan ekonomi antar insan dengan seperangkat kelembagaan dalam sustu tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa sutu tata cara ekonomi tidaklah mesti bangun sendiri, tetapi berhubungan dengan falsafah, persepsi dan gaya hidup penduduk setempat. Sistem ekonomi bergotong-royong ialah salah satu unsure saja dalam sebuah supra system kehidupan masyarakat,. Sistem ekonomi ialah bab dari kesatuan ideologi kehidupan penduduk disuatu Negara.
Sistem perekonomian di setiap negara berbeda-beda, dikarenakan setiap negara memiliki tujuan dan cara tersendiri untuk memajukan kemakmuran negaranya masing-masing. Demikian juga dengan Negara Indonesia, RI menganut 4 tata cara perekonomian, yakni : a. Sistem Ekonomi Tradisional, b. Sistem Ekonomi Kapitalis, c. Sistem Ekonomi Sosialis, d. Sistem Ekonomi Campuran.

Kata kunci: sistem, ekonomi
Permasalahan:
1.    Apa yang dimaksud dengan tata cara ekonomi campuran?
2.    Apa saja kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi campuran?
3.    Bagaimana perkembangannya sistem ekonomi campuran?
Pembahasan
1.    Pengertian tata cara ekonomi campuran
Sistem ekonomi adonan yakni tata cara ekonomi dimana pemerintah dan pihak swasta (individu) berkejasama dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dinamakan Sistem ekonomi adonan alasannya ialah gabungan dari tata cara ekonomi pasar (liberal) dengan tata cara ekonomi komando (terpusat).
Ø  Sejarah Sistem Ekonomi Campuran
Munculnya tata cara ekonomi adonan dimulai alasannya kontradiksi keras antara pemegang ideologi liberalisme (kapitalisme) yang memakai tata cara ekonomi pasar dengan pemegang ideologi Sosialisme (komunisme) yang memakai tata cara ekonomi komando. Karena banyaknya pertentangan diantara kedua kalangan ini.
2.    Kelebihan dan kelemahan tata cara ekonomi campuran
Perekonomian Indonesia di sekarang ini sudah tidak sanggup terpisahkan lagi dengan  Sistem Ekonomi Campuran       Kelebihan
a.    Hak individu diakui.
b.    Penetapan harga barang lebih terkendali.
c.    Pemerintah mementingan kepentingan masyarakatnya.
d.      Pihak swasta tidak sanggup semena-mena dalam mempergunakan sumber daya.
e.      Kestabilan ekonomi terjamin.
f.     Setiap orang memiliki peluang yang serupa untuk mendapat hasil yang maksimal.
g.    Inisiatif dan motivasi individu untuk menghasilkan hidupnya lebih baik tetap ada.
h.     Persaingan bebas menghasilkan pertumbuhan ekonomi ke jalan yang lebih baik.
i.       Tidak terjadi monopoli baik oleh pemerintah ataupun pihak swasta.
Perekonomian Indonesia di sekarang ini sudah tidak sanggup terpisahkan lagi dengan  Sistem Ekonomi Campuran       Kekurangan
a.    Pemerintah menanggung beban yang lebih berat dibandingkan pihak swasta.
b.    Sumber daya modal yang dimiliki sungguh mensugesti kesuksesan sehingga yang kaya condong lebih gampang untuk menjadi lebih kaya.
c.    Walaupun tugas pemerintah cukup besar, tetapi problem ekonomi mirip inflasi, pengangguran, dll masih saja terus timbul dan berkembang.
d.    Agak susah melaksanakan pemerataan pendapatan.
e.    Tidak ada kejelasan ihwal seberapa besar efek pemerintah dalam sebuah kegiatan perekonomian.
f.     Pertumbuhan ekonomi condong lebih lambat kalau dibandingan tata cara ekonomi pasar (liberal). 

3.    Perkembangan tata cara ekonomi campuran
Sistem ekonomi adonan pada umunya dipraktekkan oleh negara-negara meningkat atau negara-negara Dunia Ketiga. Beberapa diantaranya cukup konsisten meramu resep campurannya; dalam arti kadar kapitalismenya lebih tinggi (contohnya Fhilipina), atau bobot sosialismenya senantiasa lebih besar (misalnya India). Banyak pula negara meningkat yang goyah meramu adonan kedua tata cara ini. Sistem ekonmi adonan yang diterapkannyaibarat pendulum (bandul jam dinding); kadang condong kapitalistik, sementara di lain waktu condong sosialistik, mengikuti rejim yang sedang berkuasa. Perlu dicatat semasa paham komunisme masih berjaya, tidak semua negara yang melakukan tata cara ekonomi sosialisme yakni negara-negara komunisme.Di Amerika Utara, Kanada (meskipun bertetangga dengan dan ialah kawan dekat Amerika Serikat, tata cara politik negara ini liberal-demokratis) melakukan sosialisme. Begitu pula sejumlah negara Skandinavia di darat Eropa, walaupun tata cara politknya liberal-demokratis, menerapkan tata cara ekonomi sosialisme. Hanya saja sosialisme d ngara-negara liberal-demokratis ini tidak persis sama mirip sosialisme di negara-negara Blok Timur.
Kesimpulan
Istilah “system” berasal dari kata “systema” (bahasa yunani), yang diartikan selaku keseluruhan yang berisikan aneka macam macam bagian. Sistem ialah bab yang tersusun dari seperangkat komponen yang melakukan pekerjaan sama untuk meraih tujuan dari keseluruhan tata cara tersebut. Sedangkan perumpamaan “ekonomi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni “eikos” yang memiliki arti keluarga, rumah tangga dan “nomos” yang berate peraturan, aturan, hukum. Menurut Dumairy (1966), tata cara ekonomi yakni sebuah tata cara yang menertibkan serta menjalin hubungan ekonomi antar insan dengan seperangkat kelembagaan dalam sustu tatanan kehidupan., berikutnya dikatakannya pula bahwa sutu tata cara ekonomi tidaklah mesti bangun sendiri, tetapi berhubungan dengan falsafah, persepsi dan gaya hidup penduduk setempat. Sistem perekonomian di setiap negara berbeda-beda, dikarenakan setiap negara memiliki tujuan dan cara tersendiri untuk memajukan kemakmuran negaranya masing-masing. Demikian juga dengan Negara Indonesia, RI menganut 4 tata cara perekonomian, yakni : a. Sistem Ekonomi Tradisional, b. Sistem Ekonomi Kapitalis, c. Sistem Ekonomi Sosialis, d. Sistem Ekonomi Campuran. Salah satunya pembahasan di sekarang ini yakni tata cara ekonomi campuran, Sistem ekonomi adonan yakni tata cara ekonomi dimana pemerintah dan pihak swasta (individu) berkejasama dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dinamakan Sistem ekonomi adonan alasannya ialah gabungan dari tata cara ekonomi pasar (liberal) dengan tata cara ekonomi komando (terpusat). Yang memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Daftar pustaka
1.    Drs. Dumairy, M.A.1996.Perekonomian Indonesia.Jakata: Erlangga.
2.    Michael P. Todaro.1995.Ekonomi untuk Negara Berkembang.(Penerjemah Agustinus Subekti) Jakarta:Bumi Aksara.
3.    Grossman, Gregory, Economic System. New Delhi. Prentice-Hall, 1984.
4.    Sumarni, M. & Soeprihanto, J. (1998). Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan Edisi 5, Yogyakarta: Liberty.
5.    Schramm, Carl J. (2010). Good Capitalism, Bad Capitalism: Kapitalisme Baik dan Kapitalisme Buruk dan Ekonomi Pertumbuhan dan Kemakmuran, Jakarta: Universitas Ciputra & Gramedia.

Related : Sistem Ekonomi Adonan

0 Komentar untuk "Sistem Ekonomi Adonan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)