Para peneliti di University of Montreal menemukan bahwa contoh makan tinggi lemak jenuh ( 50% dari semua kalori berasal dari lemak yang tidak sehat, menyerupai minyak kelapa sawit atau mentega) sanggup mengakibatkan gangguan fungsi dopamin di mesolimbic otak. Ini yaitu potongan otak yang mengatur motivasi dan rasa bahagia.
Gangguan pada area ini disinyalir bisa memicu gangguan mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan. Diet tinggi lemak tak jenuh tunggal, menyerupai minyak zaitun, justru mengatakan pengaruh terbalik dari lemak jenuh tunggal.
4 Makanan yang Berbahaya Buat Otak
1. Tuna
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Integrative Medicine, orang yang makan lebih dari tiga porsi perminggu jenis ikan yang ada pada jenjang rantai makanan yang tinggi, menyerupai tuna, tongkol, kakap, dan kerapu, tinggi pada rantai makanan menyerupai ikan tuna, kerapu, berrisiko tinggi mengalami disfungsi kognitif.
Penyebabnya? Tingginya kadar merkuri, tentu saja.
Peneliti menganalisa kebiasaan mengonsumsi makanan maritim (sea food) 384 orang, kemudian meminta mereka melalui serangkaian tes kognitif.
Terlihat bahwa mereka dengan kadar merkuri tertinggi dalam darah, mendapat hasil tes yang paling rendah dibanding penerima lainnya.
2. Tahu
Kontroversi kedelai berlanjut dengan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Demensia and Geriatric Cognitive Disorders. Penelitian itu menyebutkan, asupan tinggi tahu, yaitu sembilan porsi lebih perminggu, sanggup meningkatkan risiko penurunan kognitif dan kehilangan memori.
Studi ini menganalisa konsumsi tahu dari 719 laki-laki dan perempuan Indonesia, kemudian meminta mereka melalui serangkaian tes memori. Mereka yang makan lebih dari 9 porsi seminggu menghadapi penurunan daya ingat lebih besar dari mereka yang tidak makan tahu.
Temuan ini mengatakan asosiasi dan bukan sebab-akibat. Namun, para peneliti mengira bahwa fitoestrogen pada tahu mungkin bertanggungjawab terhadap penurunan fungsi otak tersebut.
Kebalikan dari tahu, para peneliti menemukan bahwa tempe sanggup meningkatkan kemampuan mengingat seseorang.
3. Sodium
Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa konsumsi tinggi sodium, bersama dengan rendahnya tingkat acara fisik, mengakibatkan dampak negatif pada kemampuan kognitif.
Untuk penelitian ini, para peneliti Kanada meneliti akivitas fisik dan asupan sodium 1.262 relawan berusia 67-84 tahun. Para penerima ditempatkan ke dalam tiga kelompok yaitu yang rendah, menengah, dan tinggi asupan sodium.
Hasilnya terlihat bahwa orang dengan asupan sodium rendah dan acara fisik rendah, mengalami penurunan kemampuan kognitif yang lebih lambat dibandingkan penerima dengan yang tinggi asupan sodium dengan acara fisik yang rendah.
Kesimpulan dari penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Aging, menemukan bahwa olahraga teratur sanggup menangkal pengaruh negatif sodium pada otak dan sistem kardiovaskular.
4. Lemak jenuh
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One menemukan bahwa mengkonsumsi lemak trans terlalu banyak sanggup mengakibatkan seseorang kesulitan mengingat kata-kata.
Studi ini diikuti 1.018 relawan yang mengonsumsi lemak trans mulai dari 3,8 gram - 27,7 gram perhari. Untuk setiap gram lemak trans yang dikonsumsi setiap hari, penerima mengalami penurunan ingatan sebesar 0,76 kata.
Itu artinya, relawan dengan jumlah konsumsi lemak trans tertinggi, hanya sanggup mengingat 65 kata dengan benar, sedangkan rata-rata penerima lain sanggup mengingat 86 kata.
sumber:
kompas.com
Gangguan pada area ini disinyalir bisa memicu gangguan mood, kecanduan narkoba, dan makan berlebihan. Diet tinggi lemak tak jenuh tunggal, menyerupai minyak zaitun, justru mengatakan pengaruh terbalik dari lemak jenuh tunggal.
4 Makanan yang Berbahaya Buat Otak
1. Tuna
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Integrative Medicine, orang yang makan lebih dari tiga porsi perminggu jenis ikan yang ada pada jenjang rantai makanan yang tinggi, menyerupai tuna, tongkol, kakap, dan kerapu, tinggi pada rantai makanan menyerupai ikan tuna, kerapu, berrisiko tinggi mengalami disfungsi kognitif.
Penyebabnya? Tingginya kadar merkuri, tentu saja.
Peneliti menganalisa kebiasaan mengonsumsi makanan maritim (sea food) 384 orang, kemudian meminta mereka melalui serangkaian tes kognitif.
Terlihat bahwa mereka dengan kadar merkuri tertinggi dalam darah, mendapat hasil tes yang paling rendah dibanding penerima lainnya.
2. Tahu
Kontroversi kedelai berlanjut dengan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Demensia and Geriatric Cognitive Disorders. Penelitian itu menyebutkan, asupan tinggi tahu, yaitu sembilan porsi lebih perminggu, sanggup meningkatkan risiko penurunan kognitif dan kehilangan memori.
Studi ini menganalisa konsumsi tahu dari 719 laki-laki dan perempuan Indonesia, kemudian meminta mereka melalui serangkaian tes memori. Mereka yang makan lebih dari 9 porsi seminggu menghadapi penurunan daya ingat lebih besar dari mereka yang tidak makan tahu.
Temuan ini mengatakan asosiasi dan bukan sebab-akibat. Namun, para peneliti mengira bahwa fitoestrogen pada tahu mungkin bertanggungjawab terhadap penurunan fungsi otak tersebut.
Kebalikan dari tahu, para peneliti menemukan bahwa tempe sanggup meningkatkan kemampuan mengingat seseorang.
3. Sodium
Sebuah studi di Kanada menemukan bahwa konsumsi tinggi sodium, bersama dengan rendahnya tingkat acara fisik, mengakibatkan dampak negatif pada kemampuan kognitif.
Untuk penelitian ini, para peneliti Kanada meneliti akivitas fisik dan asupan sodium 1.262 relawan berusia 67-84 tahun. Para penerima ditempatkan ke dalam tiga kelompok yaitu yang rendah, menengah, dan tinggi asupan sodium.
Hasilnya terlihat bahwa orang dengan asupan sodium rendah dan acara fisik rendah, mengalami penurunan kemampuan kognitif yang lebih lambat dibandingkan penerima dengan yang tinggi asupan sodium dengan acara fisik yang rendah.
Kesimpulan dari penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Aging, menemukan bahwa olahraga teratur sanggup menangkal pengaruh negatif sodium pada otak dan sistem kardiovaskular.
4. Lemak jenuh
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One menemukan bahwa mengkonsumsi lemak trans terlalu banyak sanggup mengakibatkan seseorang kesulitan mengingat kata-kata.
Studi ini diikuti 1.018 relawan yang mengonsumsi lemak trans mulai dari 3,8 gram - 27,7 gram perhari. Untuk setiap gram lemak trans yang dikonsumsi setiap hari, penerima mengalami penurunan ingatan sebesar 0,76 kata.
Itu artinya, relawan dengan jumlah konsumsi lemak trans tertinggi, hanya sanggup mengingat 65 kata dengan benar, sedangkan rata-rata penerima lain sanggup mengingat 86 kata.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "4 Makanan Yang Berbahaya Buat Otak"