Apa itu kafein?
Kafein yaitu obat yang ditemukan secara alami dalam biji kopi, daun teh, atau pun kokoa. Rasanya sangat pahit dan tidak berbau.
Para ilmuwan percaya tumbuhan memproduksi kafein sebagai prosedur bertahan. "Supaya tidak dimakan. Secara alami kafein dibentuk untuk menjauhi hama," kata Jennifer Temple, peneliti bidang kafein dari Universitas Buffalo.
Manusia kemudian mengubah zat alami itu menjadi aneka macam jenis makanan, minuman, dan juga obat-obatan.
1. Pengaruhnya pada tubuh
Begitu kita menyeruput kafein, ia eksklusif masuk ke peredaran darah melalui lambung dan usus kecil, kemudian efeknya mulai terasa dalam 15 menit.
Kafein menghalangi kerja zat kimia otak adenosine, yang terkait dengan rasa kantuk. Kafein juga memicu pelepasan adrenalin yang akan mengakibatkan otot mengencang dan meningkatkan detak jantung serta tekanan darah.
Efek fisik dari kafein ini akan hilang sekitar satu jam setelahnya. Konsumsi kafein takaran rendah diketahui menghasilkan mood yang positif, contohnya rasa bahagia, berenergi, lebih waspada, dan juga jadi senang mengobrol.
Tetapi konsumsi kafein rutin akan mengakibatkan toleran di badan sehingga untuk mendapat imbas kasatmata yang sama diharapkan takaran yang lebih besar.
2. Batasannya
Untuk orang cukup umur yang sehat, FDA merekomendasikan konsumsi kafein tak lebih dari 400 miligran setiap hari, sekitar 4-5 cangkir kopi.
Walau begitu, batasan kondusif kafein bervariasi pada setiap orang. Dalam takaran tinggi kafein sangat berbahaya. Di AS ada laporan remaja yang tewas akhir overdosis kafein abu sehingga ia mengalami gangguan irama jantung dan kejang.
3. Risiko
Manfaat kafein bagi kesehatan sudah cukup sering diulas. Yang juga perlu diketahui yaitu imbas sampingnya. Kafein sanggup meningkatkan tekanan darah sehingga arteri menjadi kaku.
Konsumsi kafein secara rutin dalam takaran tinggi juga tidak disarankan untuk penderita diabetes tipe dua. Kafein juga mengakibatkan sulit tidur, rasa terbakar di dada, dan kecemasan.
4. Untuk obat
Kafein yang diolah bersama sodium atau potasium sudah digunakan dalam obat-obatan untuk menolong bayi prematur bernapas. Obat tersebut juga membantu anak balita yang mengalami gangguan pernapasan sesudah operasi.
Kafein juga terdapat dalam obat migrain dan terkadang dikombinasikan dengan aspirin dan asetamenopen untuk meningkatkan efektivitasnya.
5. Gejala nagih
Bila kita terbiasa mengonsumsi kafein, sangat mungkin kita mengalami tanda-tanda nagih, contohnya saja sakit kepala, nyeri otot, gampang marah, depresi, tanda-tanda seolah-olah flu, dan kelelahan.
Gejala itu sanggup muncul 24 jam sesudah cangkir terakhir kita mengasup kafein dan sanggup bertahan hingga dua hari, bahkan satu ahad setelahnya.
sumber:
kompas.com
Kafein yaitu obat yang ditemukan secara alami dalam biji kopi, daun teh, atau pun kokoa. Rasanya sangat pahit dan tidak berbau.
Para ilmuwan percaya tumbuhan memproduksi kafein sebagai prosedur bertahan. "Supaya tidak dimakan. Secara alami kafein dibentuk untuk menjauhi hama," kata Jennifer Temple, peneliti bidang kafein dari Universitas Buffalo.
Manusia kemudian mengubah zat alami itu menjadi aneka macam jenis makanan, minuman, dan juga obat-obatan.
1. Pengaruhnya pada tubuh
Begitu kita menyeruput kafein, ia eksklusif masuk ke peredaran darah melalui lambung dan usus kecil, kemudian efeknya mulai terasa dalam 15 menit.
Kafein menghalangi kerja zat kimia otak adenosine, yang terkait dengan rasa kantuk. Kafein juga memicu pelepasan adrenalin yang akan mengakibatkan otot mengencang dan meningkatkan detak jantung serta tekanan darah.
Efek fisik dari kafein ini akan hilang sekitar satu jam setelahnya. Konsumsi kafein takaran rendah diketahui menghasilkan mood yang positif, contohnya rasa bahagia, berenergi, lebih waspada, dan juga jadi senang mengobrol.
Tetapi konsumsi kafein rutin akan mengakibatkan toleran di badan sehingga untuk mendapat imbas kasatmata yang sama diharapkan takaran yang lebih besar.
2. Batasannya
Untuk orang cukup umur yang sehat, FDA merekomendasikan konsumsi kafein tak lebih dari 400 miligran setiap hari, sekitar 4-5 cangkir kopi.
Walau begitu, batasan kondusif kafein bervariasi pada setiap orang. Dalam takaran tinggi kafein sangat berbahaya. Di AS ada laporan remaja yang tewas akhir overdosis kafein abu sehingga ia mengalami gangguan irama jantung dan kejang.
3. Risiko
Manfaat kafein bagi kesehatan sudah cukup sering diulas. Yang juga perlu diketahui yaitu imbas sampingnya. Kafein sanggup meningkatkan tekanan darah sehingga arteri menjadi kaku.
Konsumsi kafein secara rutin dalam takaran tinggi juga tidak disarankan untuk penderita diabetes tipe dua. Kafein juga mengakibatkan sulit tidur, rasa terbakar di dada, dan kecemasan.
4. Untuk obat
Kafein yang diolah bersama sodium atau potasium sudah digunakan dalam obat-obatan untuk menolong bayi prematur bernapas. Obat tersebut juga membantu anak balita yang mengalami gangguan pernapasan sesudah operasi.
Kafein juga terdapat dalam obat migrain dan terkadang dikombinasikan dengan aspirin dan asetamenopen untuk meningkatkan efektivitasnya.
5. Gejala nagih
Bila kita terbiasa mengonsumsi kafein, sangat mungkin kita mengalami tanda-tanda nagih, contohnya saja sakit kepala, nyeri otot, gampang marah, depresi, tanda-tanda seolah-olah flu, dan kelelahan.
Gejala itu sanggup muncul 24 jam sesudah cangkir terakhir kita mengasup kafein dan sanggup bertahan hingga dua hari, bahkan satu ahad setelahnya.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "Apa Itu Kafein Dan Faktanya"