Bila membicarakan benda kotor, kita akan membayangkan toilet atau daerah sampah.
Namun, ternyata barang yang kita gunakan sehari-hari, bahkan beberapa di antaranya sering kita bawa, tidak kalah kotornya.
Sebenarnya cukup banyak benda pribadi yang sering kita gunakan ternyata mengandung bakteri, tetapi tidak pernah kita bersihkan. Berikut 10 benda tersebut dan cara membersihkannya.
1. Spons atau serbet
Bakteri dan partikel makanan simpel tersangkut dalam lubang-lubang spons. Dengan kondisi yang lembab dan gelap, kuman sanggup dengan simpel berkembang biak.
Solusi:
Gunakanlah spons antibakteri dan sabun basuh piring untuk mengurangi bakteri. Namun, kedua benda ini belum cukup berpengaruh untuk membasmi bakteri, menyerupai E coli dan salmonela. Maka dari itu, biasakan untuk merendam spons dalam cairan pemutih pakaian selama 5 menit, setidaknya seminggu sekali. Memasukkan spons dalam microwave suhu tinggi selama 2 menit juga terbukti membunuh 99 persen bakteri.
2. Mesin pembuat kopi
Meskipun kopi mengandung partikel antimikroba, mesinnya tetap harus dibersihkan. Kebanyakan mesin tidak cukup panas untuk membunuh kuman yang tumbuh di lingkungan berair dan gelap, menyerupai di daerah penampungan airnya.
Solusi:
Sebulan sekali, isilah wadah penampung dalam mesin kopi dengan adonan air dan cuka putih (perbandingan 50-50) kemudian nyalakan mesinnya. Teknik ini bisa mencegah tumbuhnya lumut dan beberapa bakteri. Setelah satu jam, buang sisanya. Cuci higienis pula teko kopinya.
3. Karpet antislip di kamar mandi
Karpet karet yang mencegah orang terpeleset ini ternyata juga jadi sarang kuman dan lumut. Air yang menggenang di bawah karpet sulit menguap dan membuat lingkungan lembab. Terlebih lagi, penelitian menandakan bahwa lantai kamar mandi merupakan salah satu daerah yang paling tercemar kuman.
Solusi:
Cucilah karpet karet tersebut seminggu sekali dengan suhu panas. Berikan pemutih kalau memungkinkan alasannya yaitu tidak semua cara perawatan karpet mandi sama. Jauhkan juga karpet ini dari pakaian dan peralatan tidur. Anda juga bisa memakai ganjal kayu sebagai pengganti karpet tersebut. Perawatannya pun lebih simpel alasannya yaitu hanya perlu memakai disinfektan.
4. Tempat baju kotor
Baju yang kita gunakan sehabis olahraga, pakaian dalam, dan kain-kain yang terkena kotoran menjadi rumah idaman bagi bakteri.
Solusi:
Pisahkan baju yang benar-benar kotor dan yang agak higienis di kantong yang berbeda. Sertakan kantong tersebut saat mencuci supaya turut menjadi bersih. Bila Anda memakai keranjang yang kaku, gunakan disinfektan untuk membersihkannya. Hati-hati memakai pemutih untuk pencucian supaya warna keranjangnya tidak luntur.
5. Headphone
Mendengar musik dengan headphone menjadi cara menyenangkan tanpa mengganggu orang lain. Sayangnya, daerah menyimpan headphone bisa jadi penuh bakteri, entah itu di tas, atau dibiarkan tergeletak di daerah terbuka. Selain itu, penggunaan selama satu jam membuat kuman di indera pendengaran melekat pada headphone.
Solusi:
Jika bisa, lepas karet kepingan epilog indera pendengaran kemudian rendam kepingan itu selama 15 menit dalam adonan cuka dan air. Setelah itu, rendam karet dalam air higienis selama 10 menit, gres dikeringkan. Untuk kepingan headphone yang tidak bisa dilepas, lap dengan adonan sabun dan air. Jangan hingga komponen listriknya basah. Gunakan sikat gigi untuk membersihkan kotoran di sela-selanya.
6. Kunci
Memegang kunci dengan tangan kotor sama saja dengan memindahkan kuman, apalagi kalau pemiliknya tidak pernah membersihkan kunci tersebut.
Solusi:
Meskipun materi logam kunci sendiri bersifat antibakterial, Anda sanggup menggosoknya dengan sabun tanpa dicampur air atau disinfektan supaya higienis dan mengilap kembali.
7. Tas tangan
Sebuah penelitian menunjukkan, tas perempuan merupakan salah satu dari tiga barang sehari-hari paling kotor. Bahkan, riset kecil lainnya menemukan bahwa 25 persen dari 50 tas yang diuji mengatakan adanya kuman E coli.
Solusi:
Hindari kebiasaan meletakkan tas di daerah yang kotor, menyerupai di lantai. Biasakan membersihkan tas dengan disinfektan atau cucilah setidaknya seminggu sekali.
8. Karpet yoga
Anda tak pernah mangkir berlatih yoga di studio yoga? Jangan lupa untuk membersihkan karpet yoga (yoga mat). Mungkin tanpa sadar Anda menggelar karpet yoga di lantai yang sudah terkena keringat orang lain.
Solusi:
Membawa karpet pribadi tidak terlalu membantu kalau tidak dibersihkan secara rutin. Biasakan hanya memakai satu sisi karpet, dan gunakan handuk untuk menyeka keringat di badan sehingga tidak jatuh ke karpet. Saat menjemur, pastikan kedua sisi karpet terkena angin. Penggunaan sedikit sabun basuh piring dan air juga bisa jadi pilihan.
9. Tas olahraga
Tak jarang kita meletakkan baju kotor bekas keringat pribadi ke tas. Padahal, baju tersebut bisa saja tercemar kuman yang ada di daerah kebugaran. Peneliti mengklaim bahwa tas olahraga bisa membuatkan infeksi.
Solusi:
Simpanlah baju kotor dalam kantong terpisah sebelum dimasukkan ke tas. Kantong tersebut harus tertutup rapat dan tidak berlubang. Tidak adanya sirkulasi udara sanggup membatasi pertumbuhan bakteri. Biasakan juga membersihkan kantong tersebut dengan disinfektan atau dicuci dengan suhu tinggi seminggu sekali.
10. Sepatu
Penelitian menunjukkan, jumlah kuman sangat tinggi di sepatu. Bahkan, penggunaan sepatu membantu membuatkan bakteri, menyerupai E coli dan kuman penyebab pneumonia. Alasannya sederhana. Penyebaran terjadi alasannya yaitu jalan yang kita tempuh tidak semuanya pernah dibersihkan.
Solusi:
Tidak ada solusi yang sempurna. Namun, sebuah studi menyarankan supaya kita tidak memakai sepatu di dalam rumah.
sumber:
kompas.com
Namun, ternyata barang yang kita gunakan sehari-hari, bahkan beberapa di antaranya sering kita bawa, tidak kalah kotornya.
Sebenarnya cukup banyak benda pribadi yang sering kita gunakan ternyata mengandung bakteri, tetapi tidak pernah kita bersihkan. Berikut 10 benda tersebut dan cara membersihkannya.
1. Spons atau serbet
Bakteri dan partikel makanan simpel tersangkut dalam lubang-lubang spons. Dengan kondisi yang lembab dan gelap, kuman sanggup dengan simpel berkembang biak.
Solusi:
Gunakanlah spons antibakteri dan sabun basuh piring untuk mengurangi bakteri. Namun, kedua benda ini belum cukup berpengaruh untuk membasmi bakteri, menyerupai E coli dan salmonela. Maka dari itu, biasakan untuk merendam spons dalam cairan pemutih pakaian selama 5 menit, setidaknya seminggu sekali. Memasukkan spons dalam microwave suhu tinggi selama 2 menit juga terbukti membunuh 99 persen bakteri.
2. Mesin pembuat kopi
Meskipun kopi mengandung partikel antimikroba, mesinnya tetap harus dibersihkan. Kebanyakan mesin tidak cukup panas untuk membunuh kuman yang tumbuh di lingkungan berair dan gelap, menyerupai di daerah penampungan airnya.
Solusi:
Sebulan sekali, isilah wadah penampung dalam mesin kopi dengan adonan air dan cuka putih (perbandingan 50-50) kemudian nyalakan mesinnya. Teknik ini bisa mencegah tumbuhnya lumut dan beberapa bakteri. Setelah satu jam, buang sisanya. Cuci higienis pula teko kopinya.
3. Karpet antislip di kamar mandi
Karpet karet yang mencegah orang terpeleset ini ternyata juga jadi sarang kuman dan lumut. Air yang menggenang di bawah karpet sulit menguap dan membuat lingkungan lembab. Terlebih lagi, penelitian menandakan bahwa lantai kamar mandi merupakan salah satu daerah yang paling tercemar kuman.
Solusi:
Cucilah karpet karet tersebut seminggu sekali dengan suhu panas. Berikan pemutih kalau memungkinkan alasannya yaitu tidak semua cara perawatan karpet mandi sama. Jauhkan juga karpet ini dari pakaian dan peralatan tidur. Anda juga bisa memakai ganjal kayu sebagai pengganti karpet tersebut. Perawatannya pun lebih simpel alasannya yaitu hanya perlu memakai disinfektan.
4. Tempat baju kotor
Baju yang kita gunakan sehabis olahraga, pakaian dalam, dan kain-kain yang terkena kotoran menjadi rumah idaman bagi bakteri.
Solusi:
Pisahkan baju yang benar-benar kotor dan yang agak higienis di kantong yang berbeda. Sertakan kantong tersebut saat mencuci supaya turut menjadi bersih. Bila Anda memakai keranjang yang kaku, gunakan disinfektan untuk membersihkannya. Hati-hati memakai pemutih untuk pencucian supaya warna keranjangnya tidak luntur.
5. Headphone
Mendengar musik dengan headphone menjadi cara menyenangkan tanpa mengganggu orang lain. Sayangnya, daerah menyimpan headphone bisa jadi penuh bakteri, entah itu di tas, atau dibiarkan tergeletak di daerah terbuka. Selain itu, penggunaan selama satu jam membuat kuman di indera pendengaran melekat pada headphone.
Solusi:
Jika bisa, lepas karet kepingan epilog indera pendengaran kemudian rendam kepingan itu selama 15 menit dalam adonan cuka dan air. Setelah itu, rendam karet dalam air higienis selama 10 menit, gres dikeringkan. Untuk kepingan headphone yang tidak bisa dilepas, lap dengan adonan sabun dan air. Jangan hingga komponen listriknya basah. Gunakan sikat gigi untuk membersihkan kotoran di sela-selanya.
6. Kunci
Memegang kunci dengan tangan kotor sama saja dengan memindahkan kuman, apalagi kalau pemiliknya tidak pernah membersihkan kunci tersebut.
Solusi:
Meskipun materi logam kunci sendiri bersifat antibakterial, Anda sanggup menggosoknya dengan sabun tanpa dicampur air atau disinfektan supaya higienis dan mengilap kembali.
7. Tas tangan
Sebuah penelitian menunjukkan, tas perempuan merupakan salah satu dari tiga barang sehari-hari paling kotor. Bahkan, riset kecil lainnya menemukan bahwa 25 persen dari 50 tas yang diuji mengatakan adanya kuman E coli.
Solusi:
Hindari kebiasaan meletakkan tas di daerah yang kotor, menyerupai di lantai. Biasakan membersihkan tas dengan disinfektan atau cucilah setidaknya seminggu sekali.
8. Karpet yoga
Anda tak pernah mangkir berlatih yoga di studio yoga? Jangan lupa untuk membersihkan karpet yoga (yoga mat). Mungkin tanpa sadar Anda menggelar karpet yoga di lantai yang sudah terkena keringat orang lain.
Solusi:
Membawa karpet pribadi tidak terlalu membantu kalau tidak dibersihkan secara rutin. Biasakan hanya memakai satu sisi karpet, dan gunakan handuk untuk menyeka keringat di badan sehingga tidak jatuh ke karpet. Saat menjemur, pastikan kedua sisi karpet terkena angin. Penggunaan sedikit sabun basuh piring dan air juga bisa jadi pilihan.
9. Tas olahraga
Tak jarang kita meletakkan baju kotor bekas keringat pribadi ke tas. Padahal, baju tersebut bisa saja tercemar kuman yang ada di daerah kebugaran. Peneliti mengklaim bahwa tas olahraga bisa membuatkan infeksi.
Solusi:
Simpanlah baju kotor dalam kantong terpisah sebelum dimasukkan ke tas. Kantong tersebut harus tertutup rapat dan tidak berlubang. Tidak adanya sirkulasi udara sanggup membatasi pertumbuhan bakteri. Biasakan juga membersihkan kantong tersebut dengan disinfektan atau dicuci dengan suhu tinggi seminggu sekali.
10. Sepatu
Penelitian menunjukkan, jumlah kuman sangat tinggi di sepatu. Bahkan, penggunaan sepatu membantu membuatkan bakteri, menyerupai E coli dan kuman penyebab pneumonia. Alasannya sederhana. Penyebaran terjadi alasannya yaitu jalan yang kita tempuh tidak semuanya pernah dibersihkan.
Solusi:
Tidak ada solusi yang sempurna. Namun, sebuah studi menyarankan supaya kita tidak memakai sepatu di dalam rumah.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "10 Macam Benda Berkuman Jarang Dibersihkan Serta Solusinya"