Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau masyarakat tidak melihat pribadi ke arah sinar matahari dengan mata telanjang atau cukup melihat pantulannya saja.
Fenomena gerhana matahari total 9 Maret 2016 memang sangat dinanti masyarakat Indonesia. Namun, jangan lupakan kesehatan mata ketika menyaksikan fenomena langka ini.
Jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total, gunakanlah kacamata yang sanggup melindungi mata dari paparan sinar ultaviolet (UV).
"Jangan melihat langsung, pakai kacamata anti ultraviolet. Itu yang paling aman," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (4/3/2016).
Nila mengatakan, tak semua kacamata hitam yang dijual di pasaran mempunyai derma khusus terhadap sinar UV. Untuk itu, kacamata yang dibeli tak sekedar hitam. Bisa juga memakai kacamata yang memang dibentuk khusus untuk melihat fenomena gerhana matahari.
"Hati-hati alasannya ialah kacamata hitam belum tentu mempunyai anti ultraviolet," lanjut Nila.
Nila yang juga dokter seorang andal mata ini menjelaskan, sinar UV dari matahari sanggup merusak retina mata kalau masuk secara berlebihan. Retina berfungsi mendapatkan cahaya, lalu dikirim ke otak, dan jadinya mata sanggup melihat warna warni.
"Sinar itu masuk ke mata, sanggup membakar. Ibaratnya sanggup pergi ke gardu listrik, kalau ultraviolet menyinari gardunya sanggup kebakar, jadi enggak sanggup lagi mengirim sinyal ke otak," terang Nila.
Gerhana matahari total akan sanggup disaksikan di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Fenomena langka itu akan berlangsung pada pagi hari.
sumber:
kompas.com
Fenomena gerhana matahari total 9 Maret 2016 memang sangat dinanti masyarakat Indonesia. Namun, jangan lupakan kesehatan mata ketika menyaksikan fenomena langka ini.
Jika ingin melihat fenomena gerhana matahari total, gunakanlah kacamata yang sanggup melindungi mata dari paparan sinar ultaviolet (UV).
"Jangan melihat langsung, pakai kacamata anti ultraviolet. Itu yang paling aman," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (4/3/2016).
Nila mengatakan, tak semua kacamata hitam yang dijual di pasaran mempunyai derma khusus terhadap sinar UV. Untuk itu, kacamata yang dibeli tak sekedar hitam. Bisa juga memakai kacamata yang memang dibentuk khusus untuk melihat fenomena gerhana matahari.
"Hati-hati alasannya ialah kacamata hitam belum tentu mempunyai anti ultraviolet," lanjut Nila.
Nila yang juga dokter seorang andal mata ini menjelaskan, sinar UV dari matahari sanggup merusak retina mata kalau masuk secara berlebihan. Retina berfungsi mendapatkan cahaya, lalu dikirim ke otak, dan jadinya mata sanggup melihat warna warni.
"Sinar itu masuk ke mata, sanggup membakar. Ibaratnya sanggup pergi ke gardu listrik, kalau ultraviolet menyinari gardunya sanggup kebakar, jadi enggak sanggup lagi mengirim sinyal ke otak," terang Nila.
Gerhana matahari total akan sanggup disaksikan di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Fenomena langka itu akan berlangsung pada pagi hari.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "Isi Pesan Menkes Nila F Moeloek Wacana Gerhana Matahari"