Terjemah Kitab Washiyatul Mushtofa

TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA
Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang menjadi Tuhan semua alam TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA

Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang menjadi Tuhan semua alam. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada pemimpin kita nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. (Ayat Al-Qur’an) ini merupakan wasiat atau pesan Nabi Muhammad kepada sahabat Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah.

Sahabat Ali berkata: “Rasulullah mengajakku, kemudian, saya menyepi bersama ia di kediamannya, dan ia berkata: Wahai Ali, kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Hanya saja tidak ada nabi sehabis aku. Hari ini saya berwasiat padamu yang kalau kau menjaganya, maka kau akan hidup terpuji dan mati syahid serta kau akan di bangkitkan oleh Allah pada hari Qiyamat dengan keadaan andal fiqih dan alim”.

Wahai Ali: “Barang siapa memakan barang halal maka bersihlah agamanya, lunak hatinya, dan da’wahnya tidak terhalang”.

Wahai Ali: “Barang siapa makan barang Subhat (belum terang pemiliknya) maka tidak terang agamanya dan gelap hatinya. Dan barang siapa makan barang Haram, maka matilah hatinya, tipis agamanya, lemah keyakinannya, dan Allah akan menghalangi da’wahnya serta sedikit ibadahnya”.

Wahai Ali: “Jika Allah murka pada hambanya, maka ia akan diberi rizqi berupa barang Haram dan kalau murka tersebut sudah memuncak, maka Allah akan mengutus syetan kepadanya yang memberinya barokah, menemaninya, menyibukkannya dengan urusan-urusan agama, dan mempermudah baginya urusan- urusan duniawi”. Allah berfirman:
• Setiap orang yang berjalan kaki untuk mencari harta haram maka syetanlah yang menjadi temannya
• Setiap orang yang berkendaraan untuk mencari harta haram, maka syetanlah yang menjadi boncengannya
• Setiap orang yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika melaksanakan hubungan intim, maka Syetanlah yang menjadi yang menyertai putranya. Demikianlah firman Allah – Syetan akan menyertai harta dan anak mereka.

Wahai Ali: “Allah tidak akan mendapatkan shalat tanpa wudlu, dan Shadaqah dari barang haram”

Wahai Ali: “Kualitas agama seorang mu’min senantiasa bertambah selama dia tidak mengonsumsi barang haram, dan orang yang menjauhi Ulama maka akan mati hatinya, dan ia buta akan keta’atan pada Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an tapi ia tidak menghalalkan kehalalannya dan tidak mengharamkan keharamannya maka ia termasuk orang-orang yang membuang Al-Qur’an di belakang punggungnya”.

Fasal : Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai Ali, saya akan menjelaskan wacana menyempurnakan wudlu, sebetulnya itu ialah separuh Iman, kalau kau berwudlu maka janganlah berlebih-lebihan dalam memakai air, dan kalau kau selesai bersuci, maka bacalah ayat (Ayat Al-Qur’an) Sebanyak 10 kali sehabis membasuh kedua kaki, pasti Allah akan memberimu jalan keluar atas masalahmu”.

Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci, maka ambillah air, kemudian usapkanlah ke lehermu, sehabis itu, bacalah do’a: “Maha suci engkau, Ya Allah, dengan memujimu saya bersaksi bahwa tiada dewa selain engkau, engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, saya memohon ampunan-Mu dan saya bertaubat kepada-Mu”. Kemudian lihatlah ke bumi dan berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW ialah hamba dan utusan-Mu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a tersebut, maka Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya baik yang besar, maupun yang kecil.”

Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan memintakan ampun seseorang selama dia masih dalam keadaan suci dan tidak hadats”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosanya antara Jum’at ini hingga jum’at yang berikutnya, dan menggantinya dengan pahala di kuburnya, serta memberatkan timbangan amal baiknya”.

Wahai Ali: “Pakailah siwak, lantaran siwak mempunyai 24 ke’utamaan baik di dalam badan maupun agama.

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya lantaran merupakan sumber segala keutamaan dan puncak segala ibadah”.

Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak adam di sebabkan 7 kasus yaitu:
1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah.
2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’.
3. Menjenguk orang sakit.
4. Mengantarkan jenazah.
5. Memberi minum orang yang membutuhkan.
6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih.
7. Memulyakan tetangga dan anak yatim.

Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau hanya ibarat orang yang memerah sapi (sebentar), orang yang shalat pada malam hari ialah orang yang paling anggun wajahnya”.

Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua tanganmu hingga lurus dengan kedua pundakmu, dan kalau engkau takbir, letakkanlah tangan kananmu di atas tangan kirimu tepat di bawah pusarmu. Dan kalau engkau Ruku’ letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan renggangkanlah jari-jarimu”.

Wahai Ali: “Bersegeralah melaksanakan shalat shubuh, lakukanlah shalat maghrib sehabis terbenamnya matahari ibarat halnya memerah sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu ialah perbuatan para nabi”.

Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah, lantaran itu disisi Allah ibarat pahalanya sama dengan melaksanakan Haji”. Tidaklah suka melaksanakan Shalat berjama’ah, kecuali mu’min yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah suka meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali orang munafik yang benar-benar dibenci Allah.

Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah ialah hamba yang Selalu bersujud dan berdo’a dalam sujudnya: Ya Rabbi, sesungguhnnya saya telah mendzolimi diriku sendiri Maka ampunilah dosaku, sebetulnya tidak ada yang berhak Mengampuni dosa- dosa kecuali engkau”.

Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika berpergian maupun ketika di rumah. esungguhnya ketika hari selesai zaman Datang, maka sebuah bunyi memanggil dari atas surga, “Di Manakah orang-orang yang telah melaksanakan shalat Dhuha ?”.Masuklah dari pintu Dhuha dengan kondusif dan sentosa”. Dan Allah takkan mengutus seorang nabi, kecuali ia Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha.

Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min adalah: Istri yang penurut, shalat berjamaah dan tetangga Yang mencintainya.


Fasal: Menerangkan Tentang Puasa

Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan menjauhi hal-hal yang haram dan kurang latih di bulan tersebut maka Allah akan ridho padanya dan menyiapkan surga-surga untuknya”.

Wahai Ali: “Barang siapa puasa bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa 6 hari pada bulan Syawwal maka Allah akan mencatat baginya pahala satu tahun penuh”.

Fasal: Menerangkan Shodaqoh (Sedekah)

Nabi bersabda: “Sesungguhnya para wali Allah memperoleh luasnya Rahmat Allah bukan lantaran banyaknya Ibadah, tapi lantaran kedermawanan hati dan menganggap dunia itu hina”.

Wahai Ali: Orang yang gemar memberi itu erat dengan Allah, erat dengan Rahmat Allah dan jauh dari siksa Allah. Orang yang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari Rahmat Allah, dan erat dengan siksa Allah.

Wahai Ali: “Aku melihat sebuah goresan pena di atas pintu surga: ‘Engkau di haramkanbagi setiap orang kikir, orang yang berani pada orang tua, dan tukang mengadu domba”.

Wahai Ali: “Ketika Allah membuat surga, maka nirwana bertanya: ‘Untuk apa saya diciptakan ?’, Allah menjawab: ‘Untuk orang-orang yang gemar memberi dan bertaqwa’, Surga berkata: ‘Aku rela’. Dan Neraka bertanya, ‘Wahai tuhanku, untuk apa saya diciptakan ?, Allah menjawab: ’Untuk orang yang kikir dan sombong’. Neraka berkata: ‘aku memang di siapkan untuk keduanya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menuruti hawa nafsunya maka nirwana ialah kawasan kembalinya, dan barang siapa yang menuruti hawa nafsunya maka nerakalah kawasan kembalinya”.

Wahai Ali: “Hati- hatilah (takutlah) terhadap do’anya orang-orang yang dermawan. Sesungguhnya kalau lisannya tergelincir maka Allah yang akan menindaknya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang memberi makan seorang muslim dengan sukarela, maka Allah akan mencatat satu juta kebaikan untuknya, dan menghapus satu juta kejelekan. Dan mengangkat 1000 derajat untuknya”.

Wahai Ali: “Cintailah saudaramu ibarat kau menyayangi dirimu sendiri’.

Wahai Ali: “Carilah kebaikan di pagi hari, dan mulyakanlah tamu. Sesungguhnya ketika tamu berkunjung di suatu kaum, maka rizqi juga akan turun bersamanya, dan ketika ia pergi maka ia akan pergi dengan membawa dosa-dosanya penghuni rumah yang ia kunjungi kemudian membuangnya ke laut.

Wahai Ali: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat beberapa gambar atau patung atau orang yang berani pada orang tuanya dan rumah yang tidak pernah dimasuki tamu”.

Wahai Ali: “Berbuatlah suatu kebaikan walaupun kepada orang-orang yang rendah kita, Sahabat Ali: ‘Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang rendah ya Rasulullah ?, Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang tidak mau mendapatkan nasehat ketika di nasehati, dan tidak mau berhenti ketika di cegah, dan tidak mau memperdulikan ucapannya dan ucapan orang lain”.

Wahai Ali: “Sedekah dengan cara samar itu bisa melebur murka tuhan, dan menarik barokah dan rizqi yang banyak, dan pagi-pagilah (cepat-cepatlah) untuk bersedakah, sesungguhnya, ancaman turun sebelum pagi buta, sehingga kepastian buruk akan ditolak udara”.

Wahai Ali: “Jika kau bersedekah maka bersedehkahlah dengan hartamu yang paling bagus”.Sesungguhnya, sesuap sedekah di barang halal itu lebih disukai disisi Allah dari pada 100 sedekah yang diberikan sehabis kau mati.Allah berfirman: “Hari ketika, seseorang menunggu pahala atau kebaikan yang dilakukan kedua tangannya”.

Wahai Ali: “Bersedehkahlah untuk kerabat-kerabatmu yang mati, sebetulnya Allah memerintah malaikat untuk membawa sedekah orang-orang yang hidup kepada kerabat-kerabatnya yang telah mati, sehingga mereka lebih senang daripada di dunia, dan mereka berdo’a: ‘Ya Allah ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi kuburan kami dan bahagiakanlah ia dengan nirwana sebagaimana ia telah membahagiakan kami”.

Wahai Ali: “Beramallah murni lantaran Allah, sebetulnya Allah tidak menerima, kecuali amalnya orang yang murni kepada Allah”. Allah berfirman: “Barang siapa yang berharap bisa bertemu Allah maka hendaknya ia bederma baik dan tidak menyekutukan Allah dengan siapapun dalam ibadah”.


Fasal: Menerangkan Do’a Iftitah (Minta Ampunan), Al-qur’an, (beberapa dzikir yang lain)

Nabi bersabda: “Berdo’alah diantara Adzan dan Iqomah, sebetulnya do’a tersebut tidak akan ditolak.”

Wahai Ali: “Jika engkau berdo’a, maka bentangkanlah tanganmu lurus di dadamu dan jangan kau angkat melebihi kepalamu dan berisyarat kepada Allah dengan jari telunjuk kananmu”.

Wahai Ali: “Jangan keraskan suaramu didalam membaca al-qur’an dan berdo’a ketika ada orang-orang shalat, sebetulnya demikian itu akan menggangu shalat mereka”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang berdzikir kepada Allah sebelum waktu fajar, sebelum terbitnya matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah akan mau untuk menyiksanya di neraka”.

Wahai Ali: “Jika engkau telah shalat, maka tetaplah duduk di tempatmu hingga matahari terbit, sebetulnya Allah mencatat pahalanya orang yang duduk di tempatnya ibarat pahalanya melaksanakan Haji dan Umroh atau memerdekakan budak atau sedekah 1000 dinar di jalan Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap harinya membaca: ‘Hamba memohon ampun pada Allah, dzat yang maha Agung, atas dosa-dosa hamba dan kedua orang renta hamba serta dosa-dosa semua orang mu’min baik pria atau perempuan, baik yang masih hidup atau yang sudah mati. Maka Allah akan mencatatnya sebagian dari kekasih-kekasih Allah”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Tiada dewa selain Allah, sebelum segala sesuatu, tiada dewa selain Allah sehabis segala sesuatu, tiada dewa selain Allah, maka tidak ada satupun malaikat langit dan bumi kecuali memintakan ampun untuk-nya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari membaca: ‘Yaa Allah berikanlah saya berkah ketika mati dan sehabis mati, maka Allah tidak akan menghisap amal yang telah ia perbuat di dunia, dan barang siapa yang membaca takbir 100 x sebelum terbitnya matahari, dan 100 kali sebelum terbenamnya matahari maka Allah akan mencatat baginya pahala 100 orang andal ibadah, dan 100 pejuang di jalan Allah, dan barang siapa membaca shalawat kepadaku setiap hari atau setiap malam sebanyak 100 kali, maka ia wajib mendapat syafa’atku (pertolongan), dan banyaknya istighfar itu merupakan benteng orang-orang yang taubat dari neraka.


Fasal: Menerangkan Kejujuran dan Berteman

Nabi bersabda: “Wahai Ali, jujurlah engkau walaupun kejujuran itu membahayakanmu di dunia tapi akan bermanfaat di alam abadi dan janganlah berdusta, sebetulnya walaupun dusta itu bermanfaat bagimu di dunia, tapi akan membahayakanmu di akhirat”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang banyak dosanya, maka hilanglah kebaikannya atau keindahannya”.

Wahai Ali: “Hendaknya kau jujur dalam berbicara, menjaga pembicaraan, menjaga amanat, gemar memberi hatinya dan terjaga perutnya”.

Wahai Ali: “Sejelek-jeleknya sahabat ialah yang lengah terhadap temannya dan berbagi kejelekannya”.

Wahai Ali: “Pertemanan itu mempunyai beberapa tanda: Seorang sahabat menyebabkan hartanya dibawah hartamu, dan jiwanya dibawah jiwamu, dan harga dirinya dibawah harga dirimu”.


Fasal: Menerangkan Taubat

Nabi bersabda: “Tidaklah berkhasiat taubatnya orang yang bertaubat hingga ia membersihkan perutnya dari barang haram dan pekerjaan yang baik (halal)”.

Wahai Ali: “Jika orang alim itu tidak bertaqwa maka nasehat yang ia sampaikan kepada hati insan itu layaknya tetesan air oli atau telur burung dan kerikil yang licin”.

Wahai Ali: “Jika selama 40 hari seorang mu’min tidak berkumpul dengan ulama’ sama sekali, maka batinnya akan keras dan ia berani melaksanakan dosa-dosa besar. Karena ilmu ialah kehidupan hati, sebetulnya tidak akan segan-segan menyiksa orang kaya tapi pencuri dan orang alim tapi fasiq (suka melaksanakan dosa-dosa besar)”.


Fasal: Menjaga Mulut

Nabi bersabda: “Jangan mencela seseorang, alasannya ialah sesuatu yang ada dalam dirinya. Karena tidak ada daging yang tak bertulang dan tidak ada tebusan bagi gunjingan ikut meminta kehalalan orang yang di gunjing / meminta maaf padanya”.

Wahai Ali: “Allah tidak membuat sesuatu dalam diri insan yang lebih utama daripada mulut. Mulut bisa menyebabkan seseorang masuk surga, dan juga masuk neraka, maka jagalah (tahanlah) mulutmu, sebetulnya verbal itu laksana anjing”.

Wahai Ali: “Janganlah kau mengutuk seorang muslim, dan juga kawan, semoga kutukan itu tidak kembali pada dirimu”.


Fasal: Menerangkan Malu

Wahai Ali: “Agama itu kesemuanya terletak pada rasa malu, yaitu kalau kau menjaga kepala dan apa yang ada di sekitarnya dan menjaga perut serta apa yang ada di dalamnya”.

Fasal: Wira’i

Nabi bersabda: “Tidaklah tepat agamanya orang yang tidak punya rasa takut, tidaklah tepat akalnya orang yang tidak bisa menjaga, tidaklah tepat ibadahnya orang yang tidak berilmu, tidaklah tepat keperwiraan orang yang tidak bersedekah, Tidaklah kondusif bagi orang yang tidak mempunyai rahasia, tidaklah tepat taubatnya orang yang tidak penolong, tidaklah tepat kedermawanan orang yang tidak punya rasa malu.

Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menghindar dari kemaksiatan, maka berada di perut bumi, lebih baik daripada di atas bumi. Karena dia tidak punya rasa kepercayaan di hatinya”.

Wahai Ali: “Inti dari Wira’I adalah: meninggalkan kasus haram dan apa yang telah di haramkan Allah, dan pokok kemulyaan itu ialah dengan meninggalkan kemaksiatan”.

Wahai Ali: “Sesungguhnya dengan budi pekerti yang baik, seseorang bisa hingga pada derajat orang yang berperang di jalan Allah dalam keadaan berpuasa”.

Wahai Ali: “Puncak Ibadah ialah membisu atau tidak berbicara kecuali dzikir kepada Allah”.

Wahai Ali: “Banyak tidur bisa menyebabkan hati mati dan menyisakan penyesalan”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang diberi nikmat oleh Allah kemudian bersyukur, dan diberi cobaan kemudian bersabar, dan berbuat buruk kemudian minta ampunan, maka ia akan masuk nirwana melalui pintu mana saja yang ia kehendaki.”

Wahai Ali: “Janganlah bersenang-senang, sebetulnya Allah tidak suka kepada orang yang suka bersenang-senang, dan bersedihlah, lantaran Allah suka terhadap setiap orang yang bersedih”.

Wahai Ali: “Tidak seharipun berlalu kecuali ia berkata: ‘Aku ialah hari gres dan saya yang menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa yang kau kerjakan”.


Fasal: Mencela Dunia

Wahai Ali: “Janganlah mengingkari kematian, mereka hanya mengingat dunia saja. Ali bertanya ? ‘Siapa mereka wahai Nabi ?’, Nabi menjawab, ’Mereka ialah orang-orang kaya dan mempunyai harta dunia ibarat yang kau lihat, mereka memperhatikan dunia, sebagaimana ibu memperhatikan anaknya, dan mereka termasuk orang-orang yang merugi di hari esok”.


Fasal: Mengetahui Kedudukan Manusia Allah

Nabi bersabda: “Sebaik-baiknya insan disisi Allah ialah Manusia yang paling berguna. Sejelek-jeleknya insan di sisi Allah ialah orang yang panjang usianya tapi buruk perbuatannya dan sebaik-baiknya mereka ialah orang yang panjang usianya dan baik perbuatannya”. Orang yang paling dibenci Allah adalah:

1. Makan sendirian
2. Memukul budaknya
3. Memulyakan orang kaya
4. Menghina orang fakir.

Adapun yang lebih buruk daripadanya ialah orang yang semasa hidupnya menetapi kasus haram dan mati dalam keadaan menetapi kasus haram, dan yang lebih buruk daripadanya adalah, orang yang panjang umurnya dan buruk perbuatannya dan tidak mau bertaubat dari hal-hal yang tidak boleh Allah, Sementara ia senang mengharapkan ampunan Allah, dan yang lebih buruk daripadanya ialah orang yang akal-akalan mau berteman dengan saudaranya se-iman padahal dia tidak mau berteman dengannya, dan yang lebih buruk daripadanya ialah orang yang mengawali usianya dengan lupa, dan mengakhirinya dengan rasa malas, untuk melaksanakan keta’atan pada Allah.


Fasal: Tanda-Tanda Kebaikan

Nabi bersabda: “Tanda-tanda orang sabar ialah perbuatan baik, pengabdianyang baik di sisi Allah.

Wahai Ali: “Orang mu’min itu mempunyai 3 tanda, yaitu membenci harta, wanita, dan

Wahai Ali: “Orang yang cerdas (berakal) mempunyai 3 tanda yaitu menyebabkan dunia sebagai sarana menuju akhirat, Sabar menghadapi kesulitan”.Orang yang alim mempunyai 3 tanda yaitu jujurnya ucapan, menjauhi kasus haram dan rendah hati. Orang yang taqwa mempunyai 3 tanda, takut akan dusta dan hal-hal yang jelek, takut untuk berteman dengan sahabat yang jelek. Meninggalkan sebagian kasus yang halal lantaran khawatir jatuh pada kasus haram.

Wahai Ali: “Tanda-tandi jujur itu ada 3, Merahasiakan Ibadah, Sedekah, dan Musibah”.Orang yang shaleh mempunyai 3 tanda:

1. Memperbaiki hubungan antara dia dengan Allah
2. Memperbaiki agamanya dengan perbuatan
3. Rela / Ridlo terhadap orang lain sebagaimana ia Ridlo pada dirinya sendiri

Tanda-tanda orang yang senang ada 3:

• Makanan yang halal
• Berkumpul dengan Ulama’
• Shalat lima waktu dengan berjamaah Wahai Ali: “Tanda-tanda orang mu’min itu ada 3, bersegera untuk melaksanakan keta’atan, menjauhi hal-hal yang di haramkan, berbuat baik pada orang yang berbuat buruk padanya”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang gemar memberi ada 3, memaafkan di ketika bisa melawan, mengeluarkan zakat, senang bersedekah”.

Wahai Ali: “Tanda orang yang pandai itu ada 3, bersilaturrahmi kepada orang yang memutusnya, memberi kepada orang yang tidak memberinya, mema’afkan orang yang telah menganiayanya”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang sabar itu ada 3, yaitu sabar melaksanakan ketaatan pada Allah, sabar mendapatkan cobaan dari Allah, sabar menjalani kepastian / ketentuan dari Allah”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang bertaubat itu ada 3, menjauhi kasus yang diharamkan, senang mencari ilmu, tidak kembali melaksanakan kesalahan yang sama sebagaimana perasaan susu tidak kembali pada puting susu


Fasal: Tanda-Tanda Menyekutukan Allah

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang kufur itu ada 3, Ragu mengenai Allah, Benci terhadap hamba-hamba Allah yang lain, Lupa untuk melaksanakan ketaatan”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang munafik itu ada 3, Jika berbicara ia berdusta, Jika berjanji ia mengingkari, Jika dipercaya dia mengingkari, dan Nasihat tidak ada gunanya bagi dia”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang pamer ada 3, menyempurnakan ruku’ dan sujud (sholat) ketika shalat dihadapan orang lain, dan menguranginya ketika shalat sendirian, bersemangat kalau seseorang memujinya, dzikir kepada Allah dalam keadaan sepi”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tolol itu ada 3, yaitu meremehkan kefardluan, banyak bicara selain dzikir, mencela terhadap Allah”.

Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tertipu ada 3, yaitu sering berdusta, sering menyandarkan kebutuhannya pada orang lain”.

Wahai Ali: Tanda-tanda orang celaka ada 3, yaitu makanan pokoknya berupa barang haram, Menjauhi orang alim, Tidak shalat berjamaah. Tanda-tanda pendosa ada 3, yaitu senang terhadap kerusakan, Membahayakan orang lain, Menjauhi petunjuk. Tanda-tanda orang dzalim ada 3, yaitu tidak peduli dari manakah apa yang ia makan, memaksa orang yang berhutang”.


Fasal: Do’a-Do’a

Nabi bersabda: “Jika kau hendak masuk ke dalam masjid, maka awali dengan kaki kananmu, dan keluar dengan kaki kirimu”.

Wahai Ali: “Bacalah surat Yasiin pada pagi dan sore hari, sebetulnya orang yang melaksanakan hal tersebut, maka Allah akan menjamin keamanannya”.

Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Hasyr di setiap malam, maka ia akan dihindarkan dari kejelekan dunia dan akhirat”.

Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Al-Baqoroh pada malam Jum’at, maka tampaklah baginya cahaya antara langit ke 7 dan bumi

• Barang siapa membaca suratAl-Mulk, pada malam Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya,dan dilindungi dari fitnah (pertanyaan) kubur.

• Barang siapa yang membaca selesai surat Al-Kahfi seraya tidur miring, maka Allah akan membangun cahaya di kepala hingga matakakinya

• Barang siapa yang membaca surat At-Thaariq ketika akan tidur, maka Allah akan menulis kebaikan baginya sebanyak bintang-bintang di langit.

• Barang siapa yang membaca Al-Mulk kemudian membaca: Yaa Allah, jagalah hamba dengan agama Islam, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun tidur, ‘Yaa Allah sebetulnya saya berlindung padamu dari kejahatan semua binatang yang mana engkau ialah dzat yang menguasai ubun-ubun mereka dan saya meminta kebaikan yang telah ada dalam kekuasaanmu’. Maka Allah akan melindunginya di Kejahatan jin, manusia, dan binatang melata.

Wahai Ali: “Jika kau mempunyai hajat, maka bacalah ayat dingklik dan berdo’alah kepada Allah dalam keadaan kesusahan dan kesulitan dan bacalah: ’Wahai dzat yang maha hidup dan maha tiada dewa selain engkau, dengan rahmatmu saya meminta proteksi padamu, maka ampunilah saya dan perbaikilah keadaanku, serta berikanlah jalan keluar atas kesusahanku’. Maka sebetulnya Allah akan melapangkan kesusahanmu dan memberi jalan keluar atas Kesulitanmu serta memenuhi kebutuhanmu”.

Wahai Ali: “Jika kau tertimpa suatu kesulitan atau duduk kasus , maka bacalah: ‘Maha suci engkau wahai tuhanku, tiada dewa selain engkau, saya pasrah kepadamu, Engkau ialah dewa Arsy yang agung”.

Wahai Ali: “Perbanyaklah membaca do’a yang telah Jibril ajarkan padaku, itu yang akan infinit baik dalam agama, dunia dan di akhirat”.

Wahai Ali: “Jika kau melihat bulan sabit, maka bertahlillah sebanyak 3 kali, dan bertakbirlah 3 kali dan bacalah, Allah Maha Besar, Maha Mulya daripada apa yang saya khawatirkan dan saya takutkan”.


Fasal: Perihal yang Bermacam-Macam

Wahai Ali: “Jika kau bertemu dengan muslim yang lain, maka hendaknya kau yang mengucap salam terlebih dahulu, Niscaya Allah akan menulis untukmu 20 kebaikan, dan jawablah salam, pasti Allah akan menulis 40 kebaikan bagi orang yang menjawab salam”.

Wahai Ali: “Takutlah untuk marah, lantaran sebetulnya murka dari syetan dan ia ialah sejelek-jeleknya sesuatu yang ada pada dirimu ketika kau marah”.

Wahai Ali: ”Takutlah akan do’a orang yang di aniaya, lantaran sebetulnya Allah akan mengabulkan do’anya dan kalaupun ia kafir maka kekufurannya akan kembali padanya”.

Wahai Ali: “Barang siapa yang memerintah suatu kebaikan dan melarang suatu kemungkaran, dan barang siapa yang selalu jujur dalam urusannya, maka Allah tidak suka untuk memurkainya, kalau anak yatim menangis, maka Arsy akan goncang, dan diserukan pada Jibril. Wahai Jibril: ‘Perluaslah Neraka untuk kawasan orang yang membuat anak yatim menangis, dan perluaslah nirwana untuk orang yang membuatnya tertawa”.

Wahai Ali: “6 macam dari ummatku yang kelak masuk surga:

1. Pemuda yang bertaubat
2. Orang yang bersedekah secara rahasia (samar)
3. Orang yang mendirikan Shalat Dhuha
4. Orang yang lebih rela kehilangan harta daripada ketinggalan Shalat berjamaah satu kali
5. Orang yang mengalirkan air matanya lantaran rasa takut pada Allah
6. Orang yang bersedekah dengan ulama”.

Wahai Ali: “Orang yang menuntun orang buta dengan tangan kirinya, maka tangan kanannya dalam tuntunan tangan kirinya”.

Wahai Ali: “Ketika insan dalam keadaan sekarat, maka ruas-ruas tulangnya saling menyapa satu sama lain, seraya berkata, ‘Salam Sejahtera untukmu, sebetulnya saya telah mati’. Begitu juga rambut Uban pada rambut hitam”.

Wahai Ali: “Jagalah wasiatku sebagaimana saya menjaganya dari Jibril yang diturunkan dari Allah. Maha Suci Nama-nama-nya dan tiada Tuhan selain dia. 

Related : Terjemah Kitab Washiyatul Mushtofa

0 Komentar untuk "Terjemah Kitab Washiyatul Mushtofa"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close