Frasa: Pengertian, Macam, Konstruksi, Kelas, Beserta Contohnya

 Frasa merupakan bahan pelajar bahasa indonesia yang akan kami bahas pada kesempatan kali FRASA: Pengertian, Macam, Konstruksi, Kelas, Beserta Contohnya
Frasa merupakan bahan pelajar bahasa indonesia yang akan kami bahas pada kesempatan kali ini, kami akan membahas bahan frasa mencakup pengertian, macam frasa, konstruksi frasa, dan pola frasa.

Frasa Setara

Pengertian frasa setara yaitu apabila unsur penyusun nya mempunyai kedudukan yang sama atau setara.

Contoh: "Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan."

Frasa “saya dan adik” merupakan frasa sama, lantaran antara unsur “saya” dan unsur “adik” mempunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan.
Demikian juga frasa “makan-makan” dan “minum-minum” termasuk frasa setara.
Frasa setara ditandai oleh adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara kedua unsur nya.

Frasa Bertingkat

Pengertian Frasa bertingkat yaitu frasa yang terdiri atas inti dan atribut.

Contoh: "Kakak akan pergi nanti malam."

Frasa “nanti malam” terdiri atas unsur atribut dan inti.

Frasa Idiomatik

Contoh Frasa Idiomatik :

Perhatikan 2 kalimat dibawah!

(a) Dalam kejadian kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
(b) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.

Kalimat (a) dan (b) memakai frasa yang sama, yaitu frasa ‘kambing hitam‘.

Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian, sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.
Makna kambing hitam di kalimat (a) tidak ada hubungannya dengan makna kata kambing dan hitam.

Artinya Pengertian frasa idiomatik yaitu frasa yang maknanya tidak sanggup dijelaskan menurut makna kata yang membentuknya.

Konstruksi Frasa

Frasa mempunyai 2 konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik.

Perhatikan kalimat berikut: "Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli."

1. Frasa Eksosentrik
Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua saudagar itu’, ‘telah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Menurut distribusi nya frasa ‘kedua saudagar itu’ dan ‘telah mengadakan’ yaitu frasa endosentrik. Sedangkan frasa ‘jual beli’ yaitu frasa eksosentrik.

Frasa kedua saudagar itu sanggup diwakili kata saudagar. Frasa telah mengadakan juga sanggup diwakili kata mengadakan.

Tetapi frasa jual beli tidak sanggup diwakili oleh kata jual maupun beli, Karena kedua kata tersebut merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.

Jadi, Pengertian Frasa Esksosentrik yaitu Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya.

2. Frasa Endosentrik
 Frasa Endosentrik terbagi menjadi 3 yaitu:

Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”.
Contoh: "Pintu dan jendela sedang dicat."

Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh: "Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul."

Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh: "Arum, putri Pak Ruchan, berhasil menjadi pelajar teladan."

Kelas Frasa

Frasa mempunyai jenis 6 kelas kata. Meliputi Frasa Benda (Nomina), Kerja (Verba), Sifat / Adjectiva, Ketetangan / Adverbia, Bilangan / Numeralia dan Frasa Depan / Preposisional.

1. Frasa Benda (Nomina) yaitu Frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur sentra frasa benda, yaitu kata benda.

Contoh Frasa Benda:
  • Bara mendapatkan hadiah ulang tahun.
  • Bara mendapatkan hadiah.
Alasannya lantaran frasa hadiah ulang tahun di kalimat distribusi sama dengan kata benda hadiah.

2. Frasa Kerja (Verba) yaitu  Frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.

Contoh Frasa Kerja:
  • Arum semenjak tadi akan menulis dengan pensil baru.
  • Disebabkan lantaran frasa akan menulis yaitu kata kerja dan distribusinya sama dengan kata kerja menulis.

3. Frasa Sifat (adjectiva) yaitu Frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Memiliki inti berupa kata sifat. Kesamaan distribusi tersebut sanggup dilihat dari pola frasa berikut.

Contoh Frasa Sifat:
  • Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
  • Lukisan yang dipamerkan itu-bagus-bagus.

4. Frasa Keterangan (adverbia) yaitu Frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Pada umumnya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.

Contoh Frasa Keterangan:
  •     Tidak biasanya ia pulang larut malam
  •     Dia tidak biasanya pulang larut malam
  •     Dia pulang larut malam tidak biasanya

5. Frasa Bilangan (Numeralia) yaitu Frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Biasanya frasa bilangan atau frasa numeralia dibuat dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.

Contoh Frasa Bilangan:
  • Tiga orang serdadu menghampirinya ke kawasan itu.

6. Frasa Depan (prepoposional) yaitu Frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.

Contoh Frasa Depan:
  • Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.

Frasa Yang Bersifat Ambigu

Ambiguitas kadang ditemukan dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.

Contoh Frasa Ambigu:
  • Kambing hitam dan kendaraan beroda empat tetangga baru.

Frasa kambing hitam sanggup mempunyai 2 makna yaitu kambing yang berbulu.

Frasa kambing hitam sanggup mempunyai 2 makna yaitu kambing yang berbulu hitam dan suatu ungkapan

Related : Frasa: Pengertian, Macam, Konstruksi, Kelas, Beserta Contohnya

0 Komentar untuk "Frasa: Pengertian, Macam, Konstruksi, Kelas, Beserta Contohnya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)