1. Metode Latihan Olah Tubuh
Latihan olah badan harus diawali dengan pemanasan biar suhu badan secara perlahan dapat mendapatkan atau melaksanakan gerakan yang lebih rumit. Pemanasan dimulai dari lari-lari kecil kemudian pelemasan persendian yang dimulai dari badan bab atas atau bab bawah kemudian di akhiri dengan menggerakkan seluruh anggota badan untuk menuju ke latihan inti.
Latihan berikutnya sesudah olah badan yaitu latihan inti yaitu latihan dengan pemilihan gerak sesuai dengan tema yang ditentukan, misal kelenturan, kekuatan dan lain-lain, gerakan inti ini akan gampang dilakukan oleh badan yang telah siap mendapatkan gerakan yang rumit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal persiapan badan harus maksimal, yaitu dengan melaksanakan pemanasan yang baikLatihan selanjutnya yaitu pendinginan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan tubuh biar sanggup kembali melaksanakan aktifitas berikutnya. Pendinginan dalam olah badan tentunya berbeda dengan pendinginan yang dilakukan untuk senam kebugaran. Pemilihan geraknya tidak dengan bentuk gerak yang indah, tetapi cukup dengan melemaskan otot dan diakhiri dengan melemaskan seluruh beban dengan bentuk loncatan disertai dengan bunyi sekerasnya.
2. Syarat Olah Tubuh
a. Persiapan Tubuh atau Fisik
Tubuh yaitu media dalam melaksanakan olah tubuh. Sebelum melaksanakan aktivitas olah tubuh, penari harus mempersiapkan sebaik-baiknya. Apabila tidak dipersiapkan secara baik, maka akan berakibat
fatal, contohnya cedera, hasil yang tidak maksimal, latihan yang tidak
serius, bahkan meganggu semangat pelaku olah tubuh. Untuk menjaga biar siap melaksanakan olah badan maka persiapan yang dilakukan yaitu jangan tidur terlalu malam, makan dan minum secukupnya dan memastikan bahwa badan dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan olah tubuh.
b. Semangat yang Tinggi
Semangat yang tinggi merupakan modal utama dalam berolah tubuh. Bahkan penari yang tubuhnya kaku, dengan melaksanakan proses olah badan dengan benar dan penuh semangat akan ada perubahan dalam tubuhnya serta perilakunya yaitu lebih percaya diri.
c. Sarana Tempat
Pada umumnya daerah praktik olah badan yaitu studio berukuran memadai dengan dinding beling dan lantai kayu yang didalamnya dilengkapi engan pendukung olah badan lain. Namun, sesekali latihan dilakukan di ruangan terbuka contohnya tanah lapang, pantai, dan lain lain menyesuaikan dengan tujuan serta tema dari olah badan tersebut.
d. Waktu yang Cukup
Belajar Olah badan akan lebih berhasil kalau diikuti dengan kesadaran serta sepenuh hati dalam melakukannya, sehingga tidak ada perhitungan soal waktu, waktu yang tidak terbatas sangat menguntungkan pelaku olah tubuh. Dengan waktu yang cukup akan lebih bisa leluasa mengeksplorasi badan secara maksimal.
e. Player, CD (apabila dibutuhkan)
Latihan olah badan memerlukan musik irigan untuk menunjang suasana sehingga menjadi semangat dalam melaksanakan gerakan. Akan tetapi musik iringan eksternal seringkali juga tidak dibutuhkan, alasannya yaitu dalam emosi kita sudah ada irama yang akan mengatur tempo gerak. Gerak yang dilakukan tanpa musik internal yaitu untuk menganalisa detail-detail gerak yang dilakukan, sehinggapelaku olah badan sanggup mengontrol kemampuan tubuhnya secara maksimal.
f. Pakaian Latihan
Pakaian latihan sebaiknya dipilih yang tidak mengganggu gerak tetapi juga yummy dipandang. Dipilih materi lentur, menyerap keringat, pas untuk ukuran tubuh. Apabila pakaian terlalu kedodoran atau terlalu ketat akan menganggu keluwesan gerak dan akan memperngaruhi ruang gerak pelaku olah tubuh.
g. Rencana Latihan yang Jelas
Sebaiknya rencana latihan diatur yang terperinci atau sesuai dengan kesepakatan, biar pemain sanggup menyiapkan keperluannya baik secara emosional maupun keperluan fisiknya. Sehingga latihan olah badan akan bermanfaat secara maksimal.
5. Faktor Pendukung Latihan Olah Tubuh
Proses latihan badan secara rutin dan terus-menerus akan menunjukkan kekuatan jiwa dan raga bagi penari. Penari tidak hanya melatih diri untuk keperluan pementasan saja, akan tetapi latihan pembekalan badan dilakukan dengan penuh kesadaran dan keiklasan sehingga rutinitas latihan badan sanggup dilakukan setiap saat. Kesadaran dan keiklasan dalam berolah badan apabila tidak dikondisikan secara baik menjadi beban yang sangat berat dan latihan menjadi tidak efektif atau membuang waktu percuma. Sementara kebutuhan latihan untuk pentas harus dilakukan. Latihan untuk pentas inilah yang menghipnotis setiap pikiran penari bahwa latihan menyiapkan badan di luar keperluan pentas yaitu olah badan menjadi menurun. Bahkan melaksanakan atau mengikuti pembelajaran di kelaspun kurang bersemangat, karenanya kualitas penari menjadi berkurang dan ini disadari oleh penari senior yang mempunyai kemampuan ideal.
Seperti yang disampaikan Anter Asmorotedjo, bahwa mencari penari manis artinya yang mempunyai kemampuan badan yang baik, penari, itu kini sangat sulit, alasannya yaitu penari sudah dimanjakan dengan pentas-pentas rutin yang eksklusif mendapatbayaran . Dengan rutinitas pentas , penari merasa sudah mumpuni, padahal mereka masih jauh dari idealisme penari yang dituntut untuk sanggup berbagi kemampuannya secara maksimal. Penari ideal semakin langka terbukti setiap ekspo yang dilakukan hampir bersamaan, penarinya yaitu itu-itu saja. Penata tari menentukan penari yang sama dengan impian ide dan gagasannya tercapai. Sebaliknya penonton terkadang bosan dengan penari yang hanya itu-itu saja. (wawancara 20 november 2013).
Penari yang terbatas menyulitkan kerja maksimal penata tari. Tugas bersama untuk menyadarkan penari pemula biar mau dan bekerja keras memaksimalkan kesempatan dan waktu untuk melatih tubuhnya melalui olah tubuh. Dengan melaksanakan olah badan maka badan menjadi cerdas, kemampuan daya ingat terasah, memori gerak yang tersimpan semakin melimpah dan semakin kreatif.
Di bawah ini yaitu metode atau faktor pendukung untuk meningkatkan latihan olah tubuh, sehingga akseptor didik semakin yakin bahwa olah badan wajib dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penari. tersebut yaitu :
a. Pengajar harus bisa mengambarkan kualitas geraknya, dengan cara mendemontrasikan atau melaksanakan materi gerak yang diperintahkan. Ketika pengampu sanggup mengambarkan kapabilitas atau kemampuan dalam mendemontrasikan gerak tersebut, tentunya menunjukkan kepercayaan kepada siswa untuk lebih bersemangat berguru mencari gerak yang sulit dan rumit atau gerak yang sempurna. Pengampu yang mempunyai kemampuan maksimal biasanya menjadi pengampu favorit dan bahkan menjadi teman diskusi bagi siswa yang pintar. Pengampu atau guru akan menjadi inspirator bahkan menjadi pembanding dirinya untuk bisa lebih baik dari pengampunya. Oleh karenanya pengampu sebaiknya tidak menjaga jarak hanya alasannya yaitu faktor jabatan atau ingin dihormati. Sebaliknya siswa akan hormat lahir dan batin ketika mengetahui bahwa mempunyai pengampu yang berkualitas. Pengampu harus menjadi teman sekaligus guru yang baik bagi setiap siswa.
b. Untuk mendapatkan teknik yang benar perlu dilakukan peragaan secara berulang-ulang, biar detail-detail gerak sanggup ditangkap secara kasat mata dan diperagakan kembali dengan menirukan secara rinci. Pengampu harus menunjukkan tekanan bahwa siswa dalam melaksanakan gerakan tidak sebatas bisa secara fisik tetapi harus secara jiwa menyatu dengan gerak yang dilakukan. Ketika siswa telah bisa menirukan gerakannya maka harus diminta untuk melaksanakan pengulangan gerak untuk menemukan rasa dari gerak tersebut. Selanjutnya yang telah dikuasai akan memicu untuk berbagi lebih jauh yang akhirnya siswa sanggup menemukan gaya geraknya yang unik dari dirinya.
c. Dalam suasana pembelajaran membuat situasi yang aman menjadi bab yang penting. Karena dengan Suasana yang baik akan menunjukkan rasa aman, nyaman, menikmati dan mendukung semangat untuk selalu bertanya, memicu sikap ingin tahu bahkan memicu kreativitasnya. Interaksi yang baik mamberikan suasana hati yang terbuka dan merasa membutuhkan. Bahkan ketika suasana telah tercipta nyaman, berguru yang sesulit apapun akan dirindukan. Oleh alasannya yaitu itu, setiap pengajar harus mempunyai strategi yang khusus untuk menunjukkan rasa nyaman kepada siswa.
d. Biasanya olah badan dilakukan di studio yang tertutup, dibatasi dinding kaca, berlantai kayu dengan alat yang terbatas dalam ruang tersebut. Dalam ruang yang terbatas atau studio ini pengampu menjadi dominan, terjadinya agresi dan reaksi dalam memunculkan gerak lebih menunggu dari apa yang disampaikan oleh pengampu, Hal ini alasannya yaitu daerah tersebut secara tidak eksklusif sudah menunjukkan batasan antara pengampu dan siswa. Kemudian terkadang pengampu kurang berbagi proses pembelajaran dalam bentuk yang lebih kreatif. Pengembangan pengajaran yang kurang kreatif menyebabkan proses berguru dan mengajarnya semakin mandul atau pasif. Oleh alasannya yaitu itu pengampu yang kreatif akan menentukan daerah latihan yang bermacam-macam dan tetap diubahsuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Pemilihan daerah di lingkungan atau arena terbuka tetap saja harus menyesuaikan dengan waktu pembelajaran yang terbatas. Arena di sekitar sekolah atau studio sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal. Karena sesudah melaksanakan materi yang inti kemudian hingga pada mengkoordinasikan gerak . Pelaku membutuhkan sumbangan dari luar untuk memacu ide-ide gerak yang menarik. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan keleluasaan ide dalam mengeksplor badan secara maksimal.
e. Alat bantu menjadi bab yang menarik untuk pengembangan badan biar siap melaksanakan gerak yang diinginkan. Misalnya meja atau kursi. Sebelum siswa melaksanakan latihan pemanasan, mereka berlari kemudian menuju dingklik dan melewati bab bawah meja atau kursi, atau bahkan melewati diatas dingklik atau meja sambil melompat, merunduk miring dibawah meja dll. Gerak ini jangan dipaksakan tetapi menyesuaikan dengan kemampuan siswa saja, selanjutnya kalau dilakukan berkali-kali maka akan menemukan metode atau cara yang membantu mereka untuk melenturkan ototnya. Selain itu alat bantu yang bisa dipakai yaitu tangga manten, mereka bisa naik keatas, naik dua tangga kemudian merunduk di ruang tangga menuju ke ruang yang lain. Ruang-ruang tangga itulah yang menjadi daerah latihan yang membantu melenturkan otot tubuh. Dan masih banyak alat bantu yang bisa dipakai untuk merangsang semangat dan sekaligus membantu melemaskan otot. Selain itu alat bantu akan memberi nuansa yang berbeda biar siswa tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan serta tidak merasa terbebani. Makara olah badan menjadi bab yang tidak menakutkan, tidak membosankan tetapi menjadi kawan siswa untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya.
f. Pendampingan dalam proses olah badan sangat dibutuhkan. Untuk mendapatkan teknik yang benar. Tugas dari pendamping tidak hanya menunjukkan pola tetapi mengevaluasi setiap gerak yang dilakukan. Pendamping yang baik yaitu yang mempunyai pengalaman lapangan yang memadai, mempunyai teknik gerak yang baik serta bisa mematut gerak atau bisa menganalisa gerak yang logis atau baik. Sehingga dalam mengevaluasi menunjukkan masukan tidak sekedar teori yang umum, tetapi bisa menunjukkan masukan yang menginspirasi dan mendukung untuk lebih melaksanakan koordinasi gerak yang logis.
Latihan olah badan harus diawali dengan pemanasan biar suhu badan secara perlahan dapat mendapatkan atau melaksanakan gerakan yang lebih rumit. Pemanasan dimulai dari lari-lari kecil kemudian pelemasan persendian yang dimulai dari badan bab atas atau bab bawah kemudian di akhiri dengan menggerakkan seluruh anggota badan untuk menuju ke latihan inti.
Latihan berikutnya sesudah olah badan yaitu latihan inti yaitu latihan dengan pemilihan gerak sesuai dengan tema yang ditentukan, misal kelenturan, kekuatan dan lain-lain, gerakan inti ini akan gampang dilakukan oleh badan yang telah siap mendapatkan gerakan yang rumit. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal persiapan badan harus maksimal, yaitu dengan melaksanakan pemanasan yang baikLatihan selanjutnya yaitu pendinginan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan tubuh biar sanggup kembali melaksanakan aktifitas berikutnya. Pendinginan dalam olah badan tentunya berbeda dengan pendinginan yang dilakukan untuk senam kebugaran. Pemilihan geraknya tidak dengan bentuk gerak yang indah, tetapi cukup dengan melemaskan otot dan diakhiri dengan melemaskan seluruh beban dengan bentuk loncatan disertai dengan bunyi sekerasnya.
2. Syarat Olah Tubuh
a. Persiapan Tubuh atau Fisik
Tubuh yaitu media dalam melaksanakan olah tubuh. Sebelum melaksanakan aktivitas olah tubuh, penari harus mempersiapkan sebaik-baiknya. Apabila tidak dipersiapkan secara baik, maka akan berakibat
fatal, contohnya cedera, hasil yang tidak maksimal, latihan yang tidak
serius, bahkan meganggu semangat pelaku olah tubuh. Untuk menjaga biar siap melaksanakan olah badan maka persiapan yang dilakukan yaitu jangan tidur terlalu malam, makan dan minum secukupnya dan memastikan bahwa badan dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan olah tubuh.
b. Semangat yang Tinggi
Semangat yang tinggi merupakan modal utama dalam berolah tubuh. Bahkan penari yang tubuhnya kaku, dengan melaksanakan proses olah badan dengan benar dan penuh semangat akan ada perubahan dalam tubuhnya serta perilakunya yaitu lebih percaya diri.
c. Sarana Tempat
Pada umumnya daerah praktik olah badan yaitu studio berukuran memadai dengan dinding beling dan lantai kayu yang didalamnya dilengkapi engan pendukung olah badan lain. Namun, sesekali latihan dilakukan di ruangan terbuka contohnya tanah lapang, pantai, dan lain lain menyesuaikan dengan tujuan serta tema dari olah badan tersebut.
d. Waktu yang Cukup
Belajar Olah badan akan lebih berhasil kalau diikuti dengan kesadaran serta sepenuh hati dalam melakukannya, sehingga tidak ada perhitungan soal waktu, waktu yang tidak terbatas sangat menguntungkan pelaku olah tubuh. Dengan waktu yang cukup akan lebih bisa leluasa mengeksplorasi badan secara maksimal.
e. Player, CD (apabila dibutuhkan)
Latihan olah badan memerlukan musik irigan untuk menunjang suasana sehingga menjadi semangat dalam melaksanakan gerakan. Akan tetapi musik iringan eksternal seringkali juga tidak dibutuhkan, alasannya yaitu dalam emosi kita sudah ada irama yang akan mengatur tempo gerak. Gerak yang dilakukan tanpa musik internal yaitu untuk menganalisa detail-detail gerak yang dilakukan, sehinggapelaku olah badan sanggup mengontrol kemampuan tubuhnya secara maksimal.
f. Pakaian Latihan
Pakaian latihan sebaiknya dipilih yang tidak mengganggu gerak tetapi juga yummy dipandang. Dipilih materi lentur, menyerap keringat, pas untuk ukuran tubuh. Apabila pakaian terlalu kedodoran atau terlalu ketat akan menganggu keluwesan gerak dan akan memperngaruhi ruang gerak pelaku olah tubuh.
g. Rencana Latihan yang Jelas
Sebaiknya rencana latihan diatur yang terperinci atau sesuai dengan kesepakatan, biar pemain sanggup menyiapkan keperluannya baik secara emosional maupun keperluan fisiknya. Sehingga latihan olah badan akan bermanfaat secara maksimal.
5. Faktor Pendukung Latihan Olah Tubuh
Proses latihan badan secara rutin dan terus-menerus akan menunjukkan kekuatan jiwa dan raga bagi penari. Penari tidak hanya melatih diri untuk keperluan pementasan saja, akan tetapi latihan pembekalan badan dilakukan dengan penuh kesadaran dan keiklasan sehingga rutinitas latihan badan sanggup dilakukan setiap saat. Kesadaran dan keiklasan dalam berolah badan apabila tidak dikondisikan secara baik menjadi beban yang sangat berat dan latihan menjadi tidak efektif atau membuang waktu percuma. Sementara kebutuhan latihan untuk pentas harus dilakukan. Latihan untuk pentas inilah yang menghipnotis setiap pikiran penari bahwa latihan menyiapkan badan di luar keperluan pentas yaitu olah badan menjadi menurun. Bahkan melaksanakan atau mengikuti pembelajaran di kelaspun kurang bersemangat, karenanya kualitas penari menjadi berkurang dan ini disadari oleh penari senior yang mempunyai kemampuan ideal.
Seperti yang disampaikan Anter Asmorotedjo, bahwa mencari penari manis artinya yang mempunyai kemampuan badan yang baik, penari, itu kini sangat sulit, alasannya yaitu penari sudah dimanjakan dengan pentas-pentas rutin yang eksklusif mendapatbayaran . Dengan rutinitas pentas , penari merasa sudah mumpuni, padahal mereka masih jauh dari idealisme penari yang dituntut untuk sanggup berbagi kemampuannya secara maksimal. Penari ideal semakin langka terbukti setiap ekspo yang dilakukan hampir bersamaan, penarinya yaitu itu-itu saja. Penata tari menentukan penari yang sama dengan impian ide dan gagasannya tercapai. Sebaliknya penonton terkadang bosan dengan penari yang hanya itu-itu saja. (wawancara 20 november 2013).
Penari yang terbatas menyulitkan kerja maksimal penata tari. Tugas bersama untuk menyadarkan penari pemula biar mau dan bekerja keras memaksimalkan kesempatan dan waktu untuk melatih tubuhnya melalui olah tubuh. Dengan melaksanakan olah badan maka badan menjadi cerdas, kemampuan daya ingat terasah, memori gerak yang tersimpan semakin melimpah dan semakin kreatif.
Di bawah ini yaitu metode atau faktor pendukung untuk meningkatkan latihan olah tubuh, sehingga akseptor didik semakin yakin bahwa olah badan wajib dilakukan untuk meningkatkan kemampuan penari. tersebut yaitu :
a. Pengajar harus bisa mengambarkan kualitas geraknya, dengan cara mendemontrasikan atau melaksanakan materi gerak yang diperintahkan. Ketika pengampu sanggup mengambarkan kapabilitas atau kemampuan dalam mendemontrasikan gerak tersebut, tentunya menunjukkan kepercayaan kepada siswa untuk lebih bersemangat berguru mencari gerak yang sulit dan rumit atau gerak yang sempurna. Pengampu yang mempunyai kemampuan maksimal biasanya menjadi pengampu favorit dan bahkan menjadi teman diskusi bagi siswa yang pintar. Pengampu atau guru akan menjadi inspirator bahkan menjadi pembanding dirinya untuk bisa lebih baik dari pengampunya. Oleh karenanya pengampu sebaiknya tidak menjaga jarak hanya alasannya yaitu faktor jabatan atau ingin dihormati. Sebaliknya siswa akan hormat lahir dan batin ketika mengetahui bahwa mempunyai pengampu yang berkualitas. Pengampu harus menjadi teman sekaligus guru yang baik bagi setiap siswa.
b. Untuk mendapatkan teknik yang benar perlu dilakukan peragaan secara berulang-ulang, biar detail-detail gerak sanggup ditangkap secara kasat mata dan diperagakan kembali dengan menirukan secara rinci. Pengampu harus menunjukkan tekanan bahwa siswa dalam melaksanakan gerakan tidak sebatas bisa secara fisik tetapi harus secara jiwa menyatu dengan gerak yang dilakukan. Ketika siswa telah bisa menirukan gerakannya maka harus diminta untuk melaksanakan pengulangan gerak untuk menemukan rasa dari gerak tersebut. Selanjutnya yang telah dikuasai akan memicu untuk berbagi lebih jauh yang akhirnya siswa sanggup menemukan gaya geraknya yang unik dari dirinya.
c. Dalam suasana pembelajaran membuat situasi yang aman menjadi bab yang penting. Karena dengan Suasana yang baik akan menunjukkan rasa aman, nyaman, menikmati dan mendukung semangat untuk selalu bertanya, memicu sikap ingin tahu bahkan memicu kreativitasnya. Interaksi yang baik mamberikan suasana hati yang terbuka dan merasa membutuhkan. Bahkan ketika suasana telah tercipta nyaman, berguru yang sesulit apapun akan dirindukan. Oleh alasannya yaitu itu, setiap pengajar harus mempunyai strategi yang khusus untuk menunjukkan rasa nyaman kepada siswa.
d. Biasanya olah badan dilakukan di studio yang tertutup, dibatasi dinding kaca, berlantai kayu dengan alat yang terbatas dalam ruang tersebut. Dalam ruang yang terbatas atau studio ini pengampu menjadi dominan, terjadinya agresi dan reaksi dalam memunculkan gerak lebih menunggu dari apa yang disampaikan oleh pengampu, Hal ini alasannya yaitu daerah tersebut secara tidak eksklusif sudah menunjukkan batasan antara pengampu dan siswa. Kemudian terkadang pengampu kurang berbagi proses pembelajaran dalam bentuk yang lebih kreatif. Pengembangan pengajaran yang kurang kreatif menyebabkan proses berguru dan mengajarnya semakin mandul atau pasif. Oleh alasannya yaitu itu pengampu yang kreatif akan menentukan daerah latihan yang bermacam-macam dan tetap diubahsuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Pemilihan daerah di lingkungan atau arena terbuka tetap saja harus menyesuaikan dengan waktu pembelajaran yang terbatas. Arena di sekitar sekolah atau studio sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal. Karena sesudah melaksanakan materi yang inti kemudian hingga pada mengkoordinasikan gerak . Pelaku membutuhkan sumbangan dari luar untuk memacu ide-ide gerak yang menarik. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan keleluasaan ide dalam mengeksplor badan secara maksimal.
e. Alat bantu menjadi bab yang menarik untuk pengembangan badan biar siap melaksanakan gerak yang diinginkan. Misalnya meja atau kursi. Sebelum siswa melaksanakan latihan pemanasan, mereka berlari kemudian menuju dingklik dan melewati bab bawah meja atau kursi, atau bahkan melewati diatas dingklik atau meja sambil melompat, merunduk miring dibawah meja dll. Gerak ini jangan dipaksakan tetapi menyesuaikan dengan kemampuan siswa saja, selanjutnya kalau dilakukan berkali-kali maka akan menemukan metode atau cara yang membantu mereka untuk melenturkan ototnya. Selain itu alat bantu yang bisa dipakai yaitu tangga manten, mereka bisa naik keatas, naik dua tangga kemudian merunduk di ruang tangga menuju ke ruang yang lain. Ruang-ruang tangga itulah yang menjadi daerah latihan yang membantu melenturkan otot tubuh. Dan masih banyak alat bantu yang bisa dipakai untuk merangsang semangat dan sekaligus membantu melemaskan otot. Selain itu alat bantu akan memberi nuansa yang berbeda biar siswa tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan serta tidak merasa terbebani. Makara olah badan menjadi bab yang tidak menakutkan, tidak membosankan tetapi menjadi kawan siswa untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya.
f. Pendampingan dalam proses olah badan sangat dibutuhkan. Untuk mendapatkan teknik yang benar. Tugas dari pendamping tidak hanya menunjukkan pola tetapi mengevaluasi setiap gerak yang dilakukan. Pendamping yang baik yaitu yang mempunyai pengalaman lapangan yang memadai, mempunyai teknik gerak yang baik serta bisa mematut gerak atau bisa menganalisa gerak yang logis atau baik. Sehingga dalam mengevaluasi menunjukkan masukan tidak sekedar teori yang umum, tetapi bisa menunjukkan masukan yang menginspirasi dan mendukung untuk lebih melaksanakan koordinasi gerak yang logis.
0 Komentar untuk "Metode Latihan, Syarat-Syarat Dan Faktor Pendukung Olah Tubuh"