Pengertian Integritas Nasional Beserta Upaya-Upaya Dalam Menegakkannya

Integritas Nasional terbentuk lantaran adanya usaha para pendekar dalam membangun Bangsa ini menjadi Bangsa yang merdeka. Dengan adanya integritas nasional ini, akan membuat suatu Bangsa akan dikenal oleh Dunia wacana keberadaannya.

Sumber: InfoKekinian.com
Bangsa ini dibangun dengan 4 pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Jika salah satu pilar saja rusak ataupun diabaikan, maka bangunan Bangsa ini akan berkurang kekuatannya.

Dalam menanggapi keberagaman masyarakat, Bangsa Indonesia mempunyai pengalaman yang cukup panjang dibanding dengan Bangsa-Bangsa lain.


Hal ini merupakan wacana yang masih gres di Negara Barat, bahkan sebelum munculnya sistem muktikulturalisme disana.


Jauh berabad-abad yang kemudian Bangsa Indonesia sudah mempunyai filsafat "Bhineka Tunggal Ika". Namun hal ini gres diterapkan semenjak Negara Indonesia ini didirikan (merdeka).


Pada waktu itu, para pendiri Bangsa dengan pinjaman penuh seluruh rakyat telah oke mencantumkan kalimat "Bhineka Tunggal Ika" pada Lambang Negara Pancasila.

Kalimat itu sendiri diambil dari filsafat Nusantara, tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit juga telah digunakan sebagai motto pemersatu wilayah di tempat Nusantara.


Ini artinya, jauh sebelum Bangsa ini menjadi terdidik dengan tingkat integritas nasional menyerupai sekarang, kesadaran akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah usang tumbuh dan menjadi jiwa serta memperlihatkan semangat bagi putra putri Bangsa di Negeri ini.


Sebuah Bangsa terwujud dan akan kuat apabila mempunyai syarat, yaitu yang disebut oleh Ir. Soekarno sebagai "le desire d'etre ensemble" atau kehendak akan bersatu.


Beliau mengingatkan bahwa syarat pendirian suatu Bangsa yaitu didasarkan pada keinginan yang kuat dari setiap elemen masyarakat untuk bersatu.


Keinginan bersatu itu bisa terpupuk maupun menipis tergantung kepada seberapa jauh unsur Negara, pemimpin lokal, dan majunya pembangunan yang ada.

Sementara itu, dalam pandangan militer (TNI) dikenal aliran "serangan atas suatu titik di wilayah Indonesia diartikan sebagai serangan kepada seluruh wilayah Negara"


Selain persatuan, keanekaragaman Bangsa Indonesia merupakan substansi utama faham kebangsaan.


Persatuan Indonesia tidak menghapus keanekaragaman dan bukan membuat keseragaman, melainkan melestarikan dan menyebarkan kebinekaan.

Oleh akhirnya perlu terus dilakukan upaya-upaya untuk membangun wawasan mengenai Kebangsaan dan Integritas Nasional pada diri setiap anak Bangsa.

Upaya-upaya itu yaitu :

  • Adanya rasa ikatan yang kokoh dalam suatu kesatuan dan kebersamaan di antara sesama anggota masyarakat tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun golongan.
  • Saling membantu antara sesama insan demi mencapai tujuan dan harapan bersama.
  • Tidak membangun primordialisme dan eksklusifme lantaran hanya akan merusak persatuan
  • Membangun kebersamaan dengan semboyan bahwa suka sedih anggota masyarakat yaitu suka sedih seluruh Bangsa dan Negara.
  • Mampu menyebarkan sikap untuk berfikir dan berperilaku faktual dimanapun ia berada.
  • Senantiasa berfikir jauh kedepan, membuat gagasan untuk kemajuan Bangsa dan Negaranya menuju kemandirian dan kesetaraan dengan Bangsa-Bangsa lain.
Dengan melekatnya keenam ciri itu pada setiap anak Bangsa, maka integrasi nasional sanggup lahir dan tumbuh menjadikan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju dan kuat.

Sebab-sebab kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu :

  • Bangsa yang bersatu dan mempunyai integritas Nasional, sanggup melaksanakan rencana pembangunannya dengan lancar, serta mempunyai daya tahan dan kemampuan dalam menghadapi segala bentuk ancaman.
Melalui integritas nasional, Bangsa Indonesia yang sedang berkembang akan bisa menetralisir semua kecenderungan negatif yang timbul dari proses pembangunan itu sendiri.
  • Dengan integritas nasional, dimungkinkan akan dilakukan tindakan penyusunan, pengerahan dan pendayagunaan segala sumber daya secara lebih terarah sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi geografis, demografis, dan sosial budaya kita. Daerah yang pendudukannya padat tetapi sumber dayanya kurang dan daerah yang kaya sumber daya alam namun penduduknya jarang, kedua jenis daerah ini sama-sama dalam keadaan sejahtera dan rentan terhadap kerawanan. 
Melalui integritas nasional, kita sanggup mengelola alokasi sumber daya dan memilih skala prioritas dengan sebaik-baiknya.
  • Integritas nasional menjamin keterpaduan dan kesejahteraan, sekaligus menghilangkan kecurigaan satu sama lain, sehingga semua perhatian sanggup lebih terkonsentrasi kepada upaya pembangunan nasional.
Melalui integritas nasional akan semakin memantapkan persatuan dan rasa saling percaya, alasannya kepentingan perorangan atau golongan akan terakomodasi secara proporsional dalam pembangunan Bangsa.
  • Berkat integritas nasional, maka perhatian terhadap aspek keamanan masyarakat akan sejalan dengan aspek kesejahteraan, lantaran kedua hal tersebut bersifat interdependensi dan berkorelasi secara integral.
Itulah sebabnya dalam pembangunan nasional yang integratif, sistim keamanan dan kesejahteraan selalu dilaksanakan secara stimulan, serasi, selaras, dan proporsional.
  • Dengan integritas nasional yang kokoh, kita sanggup mengendalikan perubahan dan pembaharuan dalam banyak sekali aspek, tanpa adanya konflik dan guncangan yang berarti.
  • Waspadai pihak-pihak tertentu yang selalu berusaha merobohkan Negara kesatuan Republik Indonesia, baik itu berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Peristiwa lepasnya Timor Timur sebagai wujud disintegrasi Bangsa secara parsial dan banyak sekali tindakan makar menyerupai yang pernah dilakukan PKI pada insiden Madiun 1948 dan G 30 S PKI 1965 serta pemberontakan DI/TII, PRRI Permesta dan lain-lain dilarang terulang lagi dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya.
  • Jangan ada diantara warga masyarakat atau individu manapun yang merasa terpinggirkan dalam proses sosial budaya politik dan ekonomi, sehingga ingin memisahkan diri dari kesatuan NKRI. Tetapi tuntutlah hak tersebut secara baik sebagai warga dari negara ini dan tolong-menolong menyebarkan persaudaraan yang bebas dari prasangka-prasangka yang tidak konstruktif
Untuk menjaga keutuhan Negara dalam membangun integrasi nasional, kita perhatikan juga Visi Indonesia 2020 sebagaimana dimuat dalam ketetapan MPR no. VII/MPR/2001 yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan higienis dalam penyelenggaraan sebuah Negara.

Indikator "bersatu" berdasarkan ketetapan MPR tersebut adalah :

  • Meningkatnya rasa semangat persatuan dan kerukunan Bangsa.
  • Meningkatnya toleransi, kepedulian, dan tanggung jawab sosial.
  • Berkembangnya budaya dan sikap sportif, serta menghargai dan mendapatkan perbedaan dalam kemajemukan.
  • Berkembangnya semangat anti kekerasan.
  • Berkembangnya obrolan secara masuk akal dan saling menghargai antar kelompok dalam masyarakat.

Proses Pembentukan dan Perkembangan Integritas Nasional


Integritas nasional yang dibangun di atas kebhinekaan senantiasa menerima tantangan seiring dengan tumbuh kembangnya Bangsa Indonesia, terlebih lagi dalam konteks imbas globalisasi yang semakin tak terbendung.

Yang dimaksud dengan ancaman yaitu setiap usaha atau kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, Keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan segenap Bangsa.

Menjaga keutuhan Bangsa dan Negara harus dilakukan oleh seluruh komponen Bangsa biar harapan dan tujuan Nasional sanggup tercapai, sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tepatnya di alinea keempat.

Pencapaian tujuan nasional dan harapan masyarakat yang adil dan makmur ditengah-tengah kebhinekaan masyarakat Indonesia bukanlah pekerjaan mudah, alasannya keragaman yang ada di satu sisi bisa merupakan potensi untuk memeperkaya khazanah Bangsa sebagai bentuk persatuan dan kesatuan, tetapi di sisi lain bisa juga menjadi sebuah potensi yang sanggup menjadikan perpecahan.

Ketika hal ini bisa menimbulkan persatuan dan kesatuan Bangsa, maka akan semakin memperkokoh jati diri dan kepribadian Bangsa. Tetapi dikala keanekaragaman ini tidak bisa disikapi dengan bijak, maka akan menimbulkan konflik-konflik internal, yang kalau dibiarkan sanggup mengancam persatuan dan kesatuan Bangsa.


Dengan kata lain, kemajemukan yang ada pada masyarakat Indonesia sanggup menjadi faktor pendukung penguatan jati diri kebangsaan dan memperkuat persatuan, tetapi sanggup juga berpotensi menjadi kerawanan yang mengancam keutuhan Bangsa dan Negara.


Oleh karenan itu, banyak sekali kemungkinan yang menghambat integrasi nasional ini harus segera di antisipasi.

Istilah integritas nasional mengandung arti pembaruan/penyatuan, sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. 

Istilah integritas nasional merujuk kepada seluruh unsur dalam rangka melaksanakan kehidupan Bangsa meliputi sosial, budaya, dan ekonomi.

Dengan demikian, integritas nasional sanggup diartikan sebagai penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu Bangsa.

Integritas nasional meliputi dimensi vertikal dan dimensi horizontal

  • Dimensi vertikal

Menyangkut proses menyatukan presepsi dan sikap antara pemerintahan (elit) dan rakyat dengan cara menghilangkan, dan mengurangi kesenjangan antara kelompok yang kuat dengan yang dipengaruhi, serta menjembatani perbedaan antara pemerintahan dengan rakyat.

  • Dimensi horizontal

Menyangkut pengintegrasian kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan-perbedaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor teritorial dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut.

Secara singkat proses terbentuknya integritas nasional di indonesia sanggup dideskripsikan sebagai berikut :

  • Mode awal pembentukan Integritas Nasional
Adalah rasa senasib sepenanggungan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia semenjak dulu kala. Meskipun usaha Bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah pada kurun waktu sebelum era ke 20 ditandai sifat kedaerahan, namun rasa senasib sepenanggungan yang ditunjukan oleh para pejuang sudah mencerminkan benih-benih semangat kebangsaan, yang intinya membentuk keutuhan Bangsa Indonesia.
  • Memasuki era 20
Gejala semangat kebangsaan semakin jelas, dikala muncul banyak sekali organisasi atau pergerakan yang menjadi titik awal kebangkitan nasional. Perjuangan melalui banyak sekali organisasi menyerupai Budi Utomo, Serikat Dagang Islam, Perhimpunan Indonesia, dan lain sebagainya mencitrakan adanya integrasi sosial dan cultural.
  • Pada dekade 1920-an
Pada periode ini, para cowok Indonesia dengan besar hati mengusung tema persatuan dan kesatuan dalam menuju Indonesia Merdeka. 
Contohnya yaitu melalui insiden Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dimana para cowok mengambarkan tugas sertanya dalam pembentukan integrasi nasional.
  • Menjelang Proklamasi
Semangat kebangsaan semakin menguat sesudah dilaksanaknnya proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dan terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
Hal ini mengandung arti bahwa terbentuknya nasionalisme Indonesia, merupakan sebuah konsep keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia yang dibangun atas pilar Bhineka Tunggal Ika.
  • Pasca Proklamasi Kemerdekaan
Perjalanan Bangsa Indonesia dalam bernegara harus ditempuh melalui banyak sekali insiden dan dinamika. Berbagai cobaan yang menggoyang keutuhan Bangsa juga dialami, ancaman atau ancaman terhadap negara menjadi hal yang ditakutkan, lantaran bisa merugikan Bangsa itu sendiri.

Related : Pengertian Integritas Nasional Beserta Upaya-Upaya Dalam Menegakkannya

0 Komentar untuk "Pengertian Integritas Nasional Beserta Upaya-Upaya Dalam Menegakkannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)