Sayup terdengar bunyi riang bawah umur SPENSA LIMAR. Mereka memulai kegiatan Sabtu higienis dengan mengumandangkan yel yel Adiwiyata.
"Salam bumi..., niscaya lestari...
Adiwiyata.., bisa...
Ngawi.., ijo royo-royo...
Jawa Timur.., jaya.....
Spensa Limar yaitu sebutan beken SMPN 1 Ngawi yang mempunyai makna bahwa SMPN 1 Ngawi merupakan sekolah yang PEDULI LINGKUNGAN, MANUSIAWI dan RAMAH (LIMAR). Kata Limar dikaitkan dengan pohon Asam Limar yang merupakan ikon sekolah.
Bila kita memasuki halaman SMPN 1 Ngawi maka kesan pertama yang terasa yaitu suasana sejuk dan ramah. Suasana sejuk dan ramah terpancar dari pohon asam limar yang rindang. Pohon asam limar yang sudah berusia di atas setengah kala ini setia menjaga Sekolah Menengah Pertama tertua di kota Ngawi dari masa ke masa. Setiap siswa mempunyai kenangan indah di bawah pohon ini. Maka masuk akal dan sepantasnya jikalau dalam perkembangannya pohon asam limar menjadi ikon SMPN 1 Ngawi.
Untuk menjaga dan melestarikan asam limar, melalui gerakan Sabtu higienis dan peduli lingkungan terus digalakkan. Bagai gayung bersambut. Program sekolah peduli lingkungan tersebut menerima sambutan antusias dari seluruh komponen sekolah. Para guru, karyawan dan siswa bersinergi untuk membudidayakan asam limar dan mewujudkan lingkungan sekolah yang higienis dan ijo royo-royo.
Untuk membuat lingkungan ijo royo-royo, sekolah mencanangkan gerakan pohon asuh dan taman asuh. Supaya pelaksanaan aktivitas sekolah berjalan efektif maka para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kerja (pokja). Setiap pokja dibimbing oleh guru pendamping.
Diantara sekian banyak pokja yang tampak menarik dan disenangi oleh para siswa yaitu proses budidaya asam limar. Asam limar gampang dibudidayakan. Selain gampang membudidayakannya, asam limar mempunyai nilai guna dan nilai ekonomi. Prakteknya sederhana dan mudah. Para siswa memunguti buah asam limar yang acak-acakan di halaman sekolah. Selanjutnya mereka mengambil biji asam (klungsu) untuk ditanam. Media tanamnya memakai aneka macam materi bekas, menyerupai gelas minuman atau materi lain. Sebagian biji yang sudah tumbuh ditanam untuk mewujudkan lingkungan yang ijo royo-royo baik di lingkungan sekolah atau di rumah siswa. Diharapkan para siswa mempunyai kesadaran akan pentingnya mewujudkan lingkungan yang sejuk dan sehat. Semakin banyak pohon yang ditanam maka akan semakin banyak menghasilkan oksigen yang diharapkan makhluk hidup.
Sebagian bibit asam limar dibuat BONSAI IKAT khas Spensa Limar yang bernilai ekonomi. Bonsai ikat ini muncul dari inspirasi kreatif pembimbing pokja. Caranya beberapa pohon asam limar diikat menjadi satu memakai kawat bonsai. Setelah beberapa ahad tanaman tersebut sudah tumbuh segar, maka langkah selanjutnya sanggup dibuat sesuai daya kreasi dan selera seninya.
Asam limar mempunyai beraneka ragam nilai guna dan nilai ekonomi. Misalnya buahnya untuk minuman dan jamu tradisional (kunir asem), untuk aneka masakan, bijinya (klungsu) direbus kemudian diberi parutan kelapa atau direbus selanjutnya diberi bumbu sesuai selera dan digoreng sebagai camilan. Pohonnya sanggup untuk aneka macam materi kreasi seni dan yang berukuran besar sanggup untuk materi bangunan. Limbahnya untuk materi bakar.
Melihat kegiatan Sabtu higienis di Spensa Limar sungguh menarik. Menyenangkan dan mempunyai nilai tambah sebagai bekal ketrampilan faktual bagi penerima didik. Semoga Spensa Limar semakin bersinar dan menjadi inspirator bagi kemajuan dunia pendidikan di Kabupaten Ngawi.
Ngawi, 15 Pebruari 2020
BD Spensa
Anda Terbantu artikel yang berjudul SPENSA LIMAR: Peduli Lingkungan dan Inspiratif ini? Silahkan saja share artikel ini. Terimakasih
0 Komentar untuk "Spensa Limar: Peduli Lingkungan Dan Inspiratif"