Pengertian Pranata Sosial Lengkap

Pranata sosial ialah suatu sistem tata kelakuan dalam korelasi yang berpusat kepada aktiv Pengertian Pranata Sosial lengkap

Pengertian Pranata Sosial


Pranata sosial ialah suatu sistem tata kelakuan dalam korelasi yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan khusus dalam masyarakat.
Pengertian pranata sosial dari beberapa hebat ialah sebagai berikut:

Soerjono Soekanto; pranata sosial merupakan forum kemasyarakatan yang diartikan sebagai himpunan norma dari banyak sekali tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Bruce J. Cohen; pranata sosial sebagai sistem-sistem sosial yang tersusun rapi dan relatif tetap, serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.

Koentjaraningrat; pranata sebagai suatu sistem norma, khususnya yang menata suatu rangkaian tindakan berpola resmi untuk memenuhi suatu keperluan khusus dari insan dalam kehidupan bermasyarakat.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi; pranata sosial ialah semua norma dari segala tingkat yang berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kelompok yang diberi nama forum masyarakat.

Liopold Von Wilse dan Howard Becker; pranata sosial sebagai suatu jaringan proses korelasi antarmanusia dan antarkelompok sosial yang berfungsi memelihara korelasi serta pola sesuai minat dan dan kepentingan insan dalam kelompoknya.

Robert Mac Iver dan C.H. Page; pranata sosial ialah tata cara atau mekanisme yang telah diciptakan untuk mengatur korelasi antarmanusia yang bergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt; pranata sosial sebagai sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau melaksanakan kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.

Baca Juga

9 Ciri-Ciri Manusia Modern Menurut Alex Inkeles

Ciri-ciri pranata social


Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang ada di masyarakat mempunyai ciri serta kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan norma sosial. Ciri-ciri pranata sosial ialah sebagai berikut.

1.   Memiliki Lambang-Lambang/Simbol, Setiap pranata sosial pada umumnya mempunyai lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang mempunyai makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin komitmen nikah sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia.
2.     Memiliki Tata Tertib dan Tradisi, Pranata sosial mempunyai aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi teladan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku wacana deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.
3.  Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan, Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.   Memiliki Nilai, Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola sikap dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adab istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara pribadi maupun tidak pribadi bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga ialah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
5.   Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu), Pranata sosial pada umumnya mempunyai umur lebih usang daripada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak gampang berganti atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif usang sehingga sanggup di-tentukan mempunyai tingkat kekekalan tertentu. Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.
6.    Memiliki Alat Kelengkapan. Pranata sosial dan mempunyai sarana dan prasarana yang dipakai untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

Fungsi pranata sosial


Fungsi utama pranata sosial ialah sebagai sarana kebutuhan masyarakat.
Fungsi umum pranata sosial:
  1. Memberikan pedoman atau petunjuk kepada masyarakat wacana bagaimana mereka harus bertingkah laris sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.
  2. Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat, sehingga kehidupan masyarakat menjadi kukuh dan kuat.
  3.  Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk sistem pengendalian sosial.


Penggolongan fungsi pranata sosial:

    Berdasarkan atas disadari atau tidaknya fungsi suatu pranata oleh masyarakat, pranata sosial dibedakan menjadi:
    1. Fungsi manifes (nyata) ialah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi impian sebagian besar anggota masyarakat.
    2. Fungsi laten (terselubung) ialah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada.

    Berdasarkan positif atau tidaknya donasi pranata sosial bagi kelangsungan hidup masyarakat, pranata sosial dibedakan menjadi:
    1.  Pranata sosial yang bersifat fungsional.
    2.  Pranata sosial yang bersifat disfungsional.

    Penggolongan pranata social

    Berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi:
    1.      Crescive institution ialah pranata yang tumbuh secara tidak sengaja dari adab istiadat atau kebiasaan masyarakat.
    2.      Enacted institution ialah pranata yang sengaja dibuat untuk mencapai suatu tujuan tertentu sesuai kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
    Berdasarkan sistem nilai yang diterima masyarakat dibagi menjadi:
    1.      Basic institutions ialah pranata sosial yang penting atau fundamental untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
    2.      Subsidiary institutions ialah pranata sosial yang berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting.

    Berdasarkan penerimaan masyarakat dibagi menjadi:
    1.      Approved institutions ialah pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat.
    2.      Unsactioned institutions ialah pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat alasannya sering mengganggu ketertiban umum dan merugikan pihak lain.
    Berdasarkan tempat penyebarannya dibagi menjadi:
    1.      General institutions ialah pranata sosial yang sudah dikenal dan dipahami oleh sebagian besar masyarakat.
    2.      Rescructed institutions ialah pranata sosial yang hanya dikenal dan dipahami oleh masyarakat tertentu.
    Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi:
    1.      Cooperative institutions ialah pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara yang diharapkan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan.
    2.      Regulative institutions ialah pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat.

    Jenis-jenis Pranata Sosial
    Pranata sosial intinya ialah sistem norma yang mengatur segala tindakan insan dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat.

    1.  Pranata keluarga
    Pranata keluarga ialah sistem nilai yang mengatur kegiatan-kegiatan anggota keluarga di lingkungan keluarga.
    Ciri-ciri keluarga berdasarkan Robert Mac Iver dan Charles Horton Page yaitu terbentuk melalui perkawinan, merupakan forum sosial yang berkaitan dengan perkawinan yang sengaja dibuat dan dipelihara, mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclature) dan garis keturunan, mempunyai fungsi ekonomi yang dibuat oleh anggota-anggota dan berkemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak, pada umumnya gotong royong tinggal dalam satu rumah.
    Berdasarkan jumlah anggotanya, keluarga sanggup dibedakan dibedakan menjadi:
    a.   Keluarga batih/keluarga inti (nuclear family), yang terdiri dari ayah, ibu beserta anak, baik anak kandung, anak tiri, maupun anak adopsi dalam satu rumah.
    b.  Keluarga luas/keluarga besar (extended family), yang terdiri atas lebih dari satu generasi atau lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah.
    Fungsi pokok keluarga adalah:
    1.      Fungsi pengatur korelasi biologis. Pengatur korelasi pria dan wanita yang sah sesudah adanya pernikahan.
    2.      Fungsi reproduksi. Keluarga merupakan sarana untuk memperoleh keturunan secara sehat, terencana, terhormat, sesuai dengan fatwa agama, dan sah di mata hukum.
    3.      Fungsi sosialisasi. Keluarga sebagai tempat anak mencar ilmu pertama kali untuk mendapatkan dan mengikuti keadaan dengan unsur-unsur kebudayaan yang berupa sikap, tindakan dan interaksi dengan masyarakat.
    4.      Fungsi afeksi. Keluarga tempat mencurahkan kasih-sayang, rasa gembira, dan rasa murung biar tercipta kerukunan dan keharmonisan korelasi di dalam keluarga.
    5.      Fungsi pendidikan. Keluarga tempat membentuk dasar kepribadian anak.
    6.      Fungsi penentu status. Keluarga berfungsi sebagai dasar untuk memberi beberapa status sosial. Penentuan status sanggup diperoleh secara bebuyutan (ascribed status), alasannya kemampuan dan prestasi pribadi (achieved status), alasannya jasanya (assigned status).
    7.      Fungsi perlindungan. Keluarga akan memperlihatkan pinjaman fisik, ekonomis, dan psikologis bagi seluruh anggotanya.
    8.      Fungsi ekonomis; Keluarga merupakan suatu wadah dalam perjuangan membuatkan serta mengatur potensi dan kemampuan ekonomi.

    2.  Pranata agama
    Agama ialah seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur korelasi insan dengan Tuhan, mengatur korelasi antara insan dengan insan lainnya, dan mengatur korelasi antara insan dengan lingkungannya.
    Fungsi pranata agama antara lain:
    1.  Agama merupakan sarana bagi insan untuk bekerjasama dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
    2.  Agama merupakan pedoman untuk mengatur umat insan hidup di jalan yang benar.
    3.  Memberikan pedoman kepada insan dalam korelasi individu satu dengan individu lain dan antara individu dengan masyarakat.
    4.  Agama sebagai dasar dalam pembentukan nilai dan etika insan sehingga terbentuk sikap yang berpola dalam masyarakat.
    5.  Agama sanggup memberi ketenangan dan ketentraman lahir dan batin bagi umat manusia.
    6.  Membantu memecahkan persoalan-persoalan yang tidak sanggup dijangkau oleh manusia, seperti: nasib, kematian, dan sebagainya.

    Secara resmi, agama yang berlaku di Indonesia ada lima, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Dan ditambah aliran kepercayaan seperti: Kong Hu Chu, Pangestu, dan sebagainya. Aliran-aliran kepercayaan itu di bawah pengawasan suatu badan, yaitu Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM).

    TAP MPR No. XXII/MPRS/1966 wacana agama, pendidikan, dan kebudayaan yang tetapkan pendidikan agama menjadi mata pelajaran sekolah, mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas. Pada pasal 1 dijelaskan:
    1.      Semua agama yang diakui pemerintah diberi kesempatan sama.
    2.      Untuk toleransi dan atas dasar hak-hak asasi insan setiap siswa bebas menentukan pelajaran agama berdasarkan keyakinan.

    3.  Pranata ekonomi
    Ekonomi ialah ilmu yang mempelajari wacana konsumsi, produksi dan distribusi. Sedang pranata ekonomi ialah pranata sosial yang mengatur kegiatan ekonomi yaitu cara produksi, distribusi dan pemakaian (konsumsi) yang berupa barang dan jasa guna kelangsungan hidup masyarakat.

    Fungsi pranata ekonomi ialah sebagai berikut:
    a.      Fungsi produksi yaitu mengatur wacana kegiatan pembuatan barang dan jasa yang diharapkan oleh masyarakat untuk kelangsungan hidup. Di dalam pemanfaatan sumber daya alam, pranata ekonomi berperan dalam menjaga keseimbangan dalam pemanfaatannya. Aturan-aturan dibuat sedemikian rupa sehingga para pelaku produksi sanggup memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam secara efektif dan efisien.
    b.     Fungsi distribusi yaitu sebagai penyalur barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Penyaluran barang dan jasa penting dilakukan untuk mencapai kemakmuran rakyat dengan cara memeratakan ketercukupan kebutuhan rakyat akan barang atau jasa. Kegiatan distribusi barang dan jasa dibagi dalam tiga cara, yaitu:
    1. Resioprositas (timbal balik) yaitu pertukaran barang dan jasa yang nilainya sama antara dua pihak.
    2. Redistrubusi yaitu pertukaran barang yang masuk ke suatu tempat kemudian didistribusikan kembali.
    3. Pertukaran pasar yaitu pertukaran barang dari pemilik satu ke pemilik yang lain.
    c.      Fungsi konsumsi yaitu penggunaan atau pemakaian barang dan jasa baik pribadi maupun secara berangsur-angsur. Pemenuhan kebutuhan insan dalam berkonsumsi dipengaruhi oleh kemampuan insan yang diukur melalui tingkat pendapatan atau penghasilan.
    Secara garis besar, pranata ekonomi terbagi dalam beberapa sektor, yaitu:
    a.    Sektor agraris, terdiri dari kegiatan pertanian, perdagangan, perikanan, dan peternakan.
    b.    Sektor industri, merupakan kegiatan produksi dengan mengolah materi mentah menjadi materi setengah jadi.
    c.    Sektor perdagangan, adanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
    d.    Sektor jasa, menyediakan jasa bagi orang lain, seperti: transportasi, perhotelan, dan perbankan.

    4.  Pranata pendidikan
    Pranata pendidikan ialah sistem norma untuk mengatur kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan bagi suatu warga masyarakat melalui proses sosialisasi kebudayaan, terutama kepada generasi muda (generasi penerus).
    Fungsi pranata pendidikan ialah sebagai berikut:
    a.         Bertindak sebagai mediator pemindahan warisan budaya.
    b.         Mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan untuk bekerja.
    c.         Mempersiapkan peranan sosial yang dikehandaki.
    d.         Memperkuat adaptasi diri dan membuatkan korelasi sosial.
    e.         Meningkatkan kemajuan melalui keikutsertaan dalam riset ilmiah.
    Adapun jalur pendidikan di Indonesia ialah sebagai berikut:
    a)  Pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan mencar ilmu mandiri.
    b) Pendidikan formal yaitu pendidikan yang dilakukan di lingkungan sekolah.
    c) Pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang bekerjasama dengan pelatihan dan pengembangan masyarakat sehingga mereka yang kurang terampil menjadi terampil.
    Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang ini memberi dasar aturan untuk membangun pendidikan nasional dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, otonomi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Setiap warga negara berusia 7 hingga dengan 15 tahun wajib mengikuti Program Wajib Belajar ini.
    5.  Pranata politik
    Pranata politik ialah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua acara politik dalam masyarakat atau negara.
    -   Susunan pranata politik Indonesia yaitu:
    1.  Pancasila
    2.  UUD 1945
    3.  Ketetapan MPR
    4.  Undang-Undang (UU)
    5.  Perpu dan Peraturan Pemerintah (PP)
    6.  Keputusan Presiden
    7.  Keputusan Menteri
    8.  Peraturan-peraturan daerah



    Fungsi dari pranata politik yaitu:
    1. Pelindung dan penyaluran aspirasi/hak asasi insan sesuai dengan UUD’45, bahwa masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam aturan dan pemerintahan.
    2. Memberikan pembelajaran politik bagi masyarakat, dalam hal ini rakyat secara pribadi mulai dilibatkan dalam proses penentuan kebijakan. Rakyat ditempatkan sebagai subjek dan bukannya objek kebijakan. Dengan cara ini, akan sanggup tercapai keberhasilan pembangunan dan meningkatkan stabilitas sosial.
    3. Meningkatkan kesadaran berpolitik di kalangan masyarakat, hal ini terlihat dari meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam pemilu, kesadaran dalam mengawasi jalannya pemerintahan, dan adanya tuntutan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.

    Related : Pengertian Pranata Sosial Lengkap

    0 Komentar untuk "Pengertian Pranata Sosial Lengkap"

    DUKUNG KAMI

    SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)