Setiap kali Ramadhan datang, jajanan takjil alias camilan untuk berbuka puasa merupakan pernak-pernik unik yang niscaya muncul, tak terkecuali di Kediri, Jawa Timur.
Ada di antara mereka memang pedagang makanan, tetapi ada pula belum dewasa muda yang sedang "belajar" berwirausaha.
Di Kediri, Jalan Hayam Wuruk setiap tahun menjadi sentra penjual jajanan takjil. Trotoar jalan protokol ini cukup strategis alasannya berada di tengah kota dan termasuk daerah sentra perekonomian.
Para pedagang jajanan takjil ini menggelar kuliner di meja-meja kecil dengan tenda, ada pula yang memajangan aneka rupa kuliner itu di atas mobil. Pedagang kuliner yang memanfaatkan kendaraan beroda empat sebagai "gerai" ini rata-rata yakni belum dewasa muda yang yakni pelajar, mahasiswa, atau dari organisasi kepemudaan ibarat karang taruna.
"Itung-itung untuk mengisi waktu sekaligus mencar ilmu perjuangan mandiri," kata Toni, seorang mahasiswa perguruan tinggi tinggi swasta di Kediri, soal aktivitasnya berdagang di Jalan Hayam Wuruk ini, Minggu (29/6/2014).
Para pedagang ini mengatakan aneka jenis penganan dan minuman. Kolak, yakni salah satu yang khas jadi jajanan takjil. Di jalan ini juga dapat ditemukan bermacam-macam lauk dan sayuran.
Rata-rata takjil sudah dikemas sedemikian rupa. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Untuk sebungkus kolak misalnya, dibanderol Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per bungkus. Adapun lauk berupa ayam panggang ditawrkan seharga Rp 2.500 per potong, untuk penggalan paha.
Keberadaan para pedagang dadakan itu dirasa cukup membantu, terutama bagi para warga yang tidak senoat memasak ataupun mereka yang sedang jauh dari rumah.
sumber:
http://regional.kompas.com
Ada di antara mereka memang pedagang makanan, tetapi ada pula belum dewasa muda yang sedang "belajar" berwirausaha.
Di Kediri, Jalan Hayam Wuruk setiap tahun menjadi sentra penjual jajanan takjil. Trotoar jalan protokol ini cukup strategis alasannya berada di tengah kota dan termasuk daerah sentra perekonomian.
Para pedagang jajanan takjil ini menggelar kuliner di meja-meja kecil dengan tenda, ada pula yang memajangan aneka rupa kuliner itu di atas mobil. Pedagang kuliner yang memanfaatkan kendaraan beroda empat sebagai "gerai" ini rata-rata yakni belum dewasa muda yang yakni pelajar, mahasiswa, atau dari organisasi kepemudaan ibarat karang taruna.
"Itung-itung untuk mengisi waktu sekaligus mencar ilmu perjuangan mandiri," kata Toni, seorang mahasiswa perguruan tinggi tinggi swasta di Kediri, soal aktivitasnya berdagang di Jalan Hayam Wuruk ini, Minggu (29/6/2014).
Para pedagang ini mengatakan aneka jenis penganan dan minuman. Kolak, yakni salah satu yang khas jadi jajanan takjil. Di jalan ini juga dapat ditemukan bermacam-macam lauk dan sayuran.
Rata-rata takjil sudah dikemas sedemikian rupa. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Untuk sebungkus kolak misalnya, dibanderol Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per bungkus. Adapun lauk berupa ayam panggang ditawrkan seharga Rp 2.500 per potong, untuk penggalan paha.
Keberadaan para pedagang dadakan itu dirasa cukup membantu, terutama bagi para warga yang tidak senoat memasak ataupun mereka yang sedang jauh dari rumah.
sumber:
http://regional.kompas.com
0 Komentar untuk "Betapa Banyaknya Makanan Takjil Di Hayam Wuruk Kediri"