Boleh dikata awal puasa bulan rahmat selalu berbeda penetapannya.
Terutama dua organisasi masyarakat terbesar di Indonesia ialah Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah NU cenderung memakai pendekatan berbeda untuk memilih satu syawal dengan melihat hilal.
NU memakai mata telanjang untuk melihat hilang, Muhammadiah cenderung memakai kalkulasi rasional berupa ilmu falak (perbintangan) sementara Hizbut Tahrir Indonesia memusatkan penentuan puasa ke tanah Arab (rukyah internasional).
Boleh dikata ketiga cara penetapan tersebut hampir dipastikan akurat dan sama kalau dilakukan di tanah Arab. Memang tanah Jazirah Arab menyerupai mesopotamia (Irak-Iran), Syam (Arab Saudi sampai Palestina) serta Sahara (Libya sampai Mesir) hampir benderang sepanjang tahun. Di samping itu awan boleh dikata nyaris jarang menutupi alasannya kelembaban udara mencapai hampir nol persen.
Maka dari itu metode penentuan awal puasa yang dipakai di Indonesia dan apapun hasil yang didapatnya, berbeda seyogianya tidak menjadi masalah. Selamat menunaikan ibadah puasa bulan rahmat 1435 H.
Penulis:
Ferril Irham Muzaki
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
sumber:
harian surya.
Terutama dua organisasi masyarakat terbesar di Indonesia ialah Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah NU cenderung memakai pendekatan berbeda untuk memilih satu syawal dengan melihat hilal.
NU memakai mata telanjang untuk melihat hilang, Muhammadiah cenderung memakai kalkulasi rasional berupa ilmu falak (perbintangan) sementara Hizbut Tahrir Indonesia memusatkan penentuan puasa ke tanah Arab (rukyah internasional).
Boleh dikata ketiga cara penetapan tersebut hampir dipastikan akurat dan sama kalau dilakukan di tanah Arab. Memang tanah Jazirah Arab menyerupai mesopotamia (Irak-Iran), Syam (Arab Saudi sampai Palestina) serta Sahara (Libya sampai Mesir) hampir benderang sepanjang tahun. Di samping itu awan boleh dikata nyaris jarang menutupi alasannya kelembaban udara mencapai hampir nol persen.
Maka dari itu metode penentuan awal puasa yang dipakai di Indonesia dan apapun hasil yang didapatnya, berbeda seyogianya tidak menjadi masalah. Selamat menunaikan ibadah puasa bulan rahmat 1435 H.
Penulis:
Ferril Irham Muzaki
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang
sumber:
harian surya.
0 Komentar untuk "Perbedaan Awal Ramadan Bukan Masalah"