Memang tidak ada yang sanggup Anda lakukan untuk menghindari pemicu alasannya yaitu cuaca.
Yang bisa Anda lakukan mungkin dengan memerhatikan siaran ramalan cuaca dan suhu udara di televisi.
Misalnya, kalau tahu besok akan terjadi hujan deras atau panas terik, Anda sanggup berkemas-kemas dengan minum obat-obatan tertentu. Namun untuk hal yang satu ini, harus dilakukan dengan petunjuk dari dokter.
Stres memang pemicu yang umum menjadi penyebab migrain, namun ada beberapa pemicu lain menyerupai kondisi cuaca atau proses mencerna makanan.
Para dokter menyerankan, semoga para penderita migrain mencatat pemicu dan polanya, alasannya yaitu bisa saja berupa kombinasi menyerupai hujan deras, panasnya sinar matahari, makanan, dan tenggat waktu pekerjaan.
Catat acara Anda selama satu hari penuh sebelum migrain menyerang dan keadaan sekitar, terutama kalau Anda meragukan salah satu pemicunya mungkin akan ada di dalam daftar berikut.
9 Pemicu Penyakit Migrain
1. Terlalu banyak tidur
Anda menduga kurang tidur akan menyebabkan sakit kepala, namun nyatanya, terlalu banyak tidur pun sanggup menciptakan Anda terjangkit migrain. Berada di kawasan tidur lebih usang dari yang biasanya Anda lakukan akan mengacaukan ritme jam biologis dan otak yang sensitif terhadap migrain tidak sanggup meneria perubahan rutinitas.
2. Bekerja di jam makan siang
Melewatkan makan siang yaitu tindakan berisiko bagi seorang penderita migrain. Para andal belum yakin alasannya namun melewatkan makan malam sanggup berimbas pada hypothalamus, kepingan dari otak yang memberi perintah kepada tubuh (mengatur jam tubuh) dan riset yang dilakukan fMRI menyatakan bahwa hypothalamus akan menyala ketika seseorang terkena serangan migrain.
Kemungkinan gula darah yang drop menjadi pemicunya, terang Dr. Peterlin. Upayakan untuk makan di jam makan yang sama setiap harinya untuk menghindari migrain.
3. Liburan Anda
Stres yaitu pemicu terbesar munculnya serangan migrain, namun bersantai sesudah periode penuh tekanan ternyata juga sanggup menjadi pemicu migrain, berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology, pada tahun 2014.
Turunnya hormon kortisol yang kemungkinan terjadi pada permulaan final pekan, mislanya, atau pada hari Anda mulai melaksanakan perjalanan liburan. Satu cara untuk menghindari ini yaitu dengan menikmati takaran kecil relaksasi (seperti yoga, menikmati pijatan, atau jalan kaki jarak dekat) ketika mengalami ahad atau bulan yang berat, untuk mencegah terbentuknya stres.
4. Olahraga lari
Sebuah studi yang dilakukan di Headache Center di Atlanta mendapati bahwa dari 1200 pasien migrain, 22% di antaranya diidentifikasi menderita migrain akhir berolahraga. “Namun serangan migrain itu nampaknya yaitu sakit yang muncul tiba-tiba akhir dari melaksanakan acara fisik berlebih, alasannya yaitu aerobik biasa bergotong-royong bisa mengurangi frekuensi dan rasa sakit yang diakibatkan oleh serangan migrain. Secara keseluruhan, olahraga yaitu cara terbaik untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat, selain tumpuan makan dan tidur,” papar Dr. Peterlin.
5. Makanan
Banyak yang meragukan kuliner sebagai penyebab migrain dan karenanya belum terbukti, namun terdapat data yang menyebutkan, bahwa kuliner olahan yaitu pemicu yang sesungguhnya. Hot dogs, bacon, salami, dan panganan dari daging lainnya yang mengandung nitrat, pengawet yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan menyebabkan sakit kepala. Jika Anda merasa penyebab migrain yaitu kuliner mengandung nitrat, segera hindari dan cobalah mengonsumsi daging segar.
6. Alkohol
Penelitian menemukan hampir 38% penderita migrain cendekia balig cukup akal yaitu mereka yang sensitif terhadap alkohol. Anggur merah sepertinya yaitu penyebab utama. Sebuah teori menyebutkan, bahwa alkohol menyebabkan turun naiknya hormon serotonin, neurotransmitter yang mengatur rasa sakit, yang memicu sakit kepala.
7. Tidak minum cukup air
Anda tentu tahu bahwa kehilangan cairan tubuh berakibat jelek bagi tubuh, namun hasil dari sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan di European Journal of Neurology menyarankan keampuhan air sebagai pencegah migrain paling mumpuni.
Mereka yang mulai meminum air 6 gelas lebih banyak dalam sehari mengalami rasa sakit yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengonsumsi obat-obatan. Dalam dua minggu, mereka yang minum cukup air bisa bertahan dari sakit kepala selama 21 jam lebih sedikit.
8. Berat tubuh berlebih
Menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Peterlin, obesitas meningkatkan risiko Anda mengalami migrain (episodik) sebesar 81%. Obesitas yaitu keadaan kronis dari inflamasi (peradangan) dan ini sanggup menjadi donasi dari munculnya rasa sakit, terang Dr. Peterlin lagi.
9. Cuaca
Angin, turun naiknya tekanan barometrik, hari-hari yang hangat, lingkungan semacam ini telah usang dihubungkan dengan migrain. Di tahun 2009, para peneliti dari Harvard mendapati risiko munculnya migren bertambah sampai 7.5% dengan setiap kenaikan temperatur udara sebesar 9° di atas temperatur normal.
sumber:
kompas.com
Yang bisa Anda lakukan mungkin dengan memerhatikan siaran ramalan cuaca dan suhu udara di televisi.
Misalnya, kalau tahu besok akan terjadi hujan deras atau panas terik, Anda sanggup berkemas-kemas dengan minum obat-obatan tertentu. Namun untuk hal yang satu ini, harus dilakukan dengan petunjuk dari dokter.
Stres memang pemicu yang umum menjadi penyebab migrain, namun ada beberapa pemicu lain menyerupai kondisi cuaca atau proses mencerna makanan.
Para dokter menyerankan, semoga para penderita migrain mencatat pemicu dan polanya, alasannya yaitu bisa saja berupa kombinasi menyerupai hujan deras, panasnya sinar matahari, makanan, dan tenggat waktu pekerjaan.
Catat acara Anda selama satu hari penuh sebelum migrain menyerang dan keadaan sekitar, terutama kalau Anda meragukan salah satu pemicunya mungkin akan ada di dalam daftar berikut.
9 Pemicu Penyakit Migrain
1. Terlalu banyak tidur
Anda menduga kurang tidur akan menyebabkan sakit kepala, namun nyatanya, terlalu banyak tidur pun sanggup menciptakan Anda terjangkit migrain. Berada di kawasan tidur lebih usang dari yang biasanya Anda lakukan akan mengacaukan ritme jam biologis dan otak yang sensitif terhadap migrain tidak sanggup meneria perubahan rutinitas.
2. Bekerja di jam makan siang
Melewatkan makan siang yaitu tindakan berisiko bagi seorang penderita migrain. Para andal belum yakin alasannya namun melewatkan makan malam sanggup berimbas pada hypothalamus, kepingan dari otak yang memberi perintah kepada tubuh (mengatur jam tubuh) dan riset yang dilakukan fMRI menyatakan bahwa hypothalamus akan menyala ketika seseorang terkena serangan migrain.
Kemungkinan gula darah yang drop menjadi pemicunya, terang Dr. Peterlin. Upayakan untuk makan di jam makan yang sama setiap harinya untuk menghindari migrain.
3. Liburan Anda
Stres yaitu pemicu terbesar munculnya serangan migrain, namun bersantai sesudah periode penuh tekanan ternyata juga sanggup menjadi pemicu migrain, berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology, pada tahun 2014.
Turunnya hormon kortisol yang kemungkinan terjadi pada permulaan final pekan, mislanya, atau pada hari Anda mulai melaksanakan perjalanan liburan. Satu cara untuk menghindari ini yaitu dengan menikmati takaran kecil relaksasi (seperti yoga, menikmati pijatan, atau jalan kaki jarak dekat) ketika mengalami ahad atau bulan yang berat, untuk mencegah terbentuknya stres.
4. Olahraga lari
Sebuah studi yang dilakukan di Headache Center di Atlanta mendapati bahwa dari 1200 pasien migrain, 22% di antaranya diidentifikasi menderita migrain akhir berolahraga. “Namun serangan migrain itu nampaknya yaitu sakit yang muncul tiba-tiba akhir dari melaksanakan acara fisik berlebih, alasannya yaitu aerobik biasa bergotong-royong bisa mengurangi frekuensi dan rasa sakit yang diakibatkan oleh serangan migrain. Secara keseluruhan, olahraga yaitu cara terbaik untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat, selain tumpuan makan dan tidur,” papar Dr. Peterlin.
5. Makanan
Banyak yang meragukan kuliner sebagai penyebab migrain dan karenanya belum terbukti, namun terdapat data yang menyebutkan, bahwa kuliner olahan yaitu pemicu yang sesungguhnya. Hot dogs, bacon, salami, dan panganan dari daging lainnya yang mengandung nitrat, pengawet yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan menyebabkan sakit kepala. Jika Anda merasa penyebab migrain yaitu kuliner mengandung nitrat, segera hindari dan cobalah mengonsumsi daging segar.
6. Alkohol
Penelitian menemukan hampir 38% penderita migrain cendekia balig cukup akal yaitu mereka yang sensitif terhadap alkohol. Anggur merah sepertinya yaitu penyebab utama. Sebuah teori menyebutkan, bahwa alkohol menyebabkan turun naiknya hormon serotonin, neurotransmitter yang mengatur rasa sakit, yang memicu sakit kepala.
7. Tidak minum cukup air
Anda tentu tahu bahwa kehilangan cairan tubuh berakibat jelek bagi tubuh, namun hasil dari sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan di European Journal of Neurology menyarankan keampuhan air sebagai pencegah migrain paling mumpuni.
Mereka yang mulai meminum air 6 gelas lebih banyak dalam sehari mengalami rasa sakit yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang mengonsumsi obat-obatan. Dalam dua minggu, mereka yang minum cukup air bisa bertahan dari sakit kepala selama 21 jam lebih sedikit.
8. Berat tubuh berlebih
Menurut riset yang dilakukan oleh Dr. Peterlin, obesitas meningkatkan risiko Anda mengalami migrain (episodik) sebesar 81%. Obesitas yaitu keadaan kronis dari inflamasi (peradangan) dan ini sanggup menjadi donasi dari munculnya rasa sakit, terang Dr. Peterlin lagi.
9. Cuaca
Angin, turun naiknya tekanan barometrik, hari-hari yang hangat, lingkungan semacam ini telah usang dihubungkan dengan migrain. Di tahun 2009, para peneliti dari Harvard mendapati risiko munculnya migren bertambah sampai 7.5% dengan setiap kenaikan temperatur udara sebesar 9° di atas temperatur normal.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "9 Pemicu Penyakit Migrain"