Kebijakan baru, membatasi kuliah S1 maksimal 5 tahun mulai menuai respon negatif.
Di sejumlah daerah, dilaporkan mahasiswa menggelar demo menolak kebijakan itu. Tapi Kemendikbud tidak mundur, hukum ini berlaku efektif dua tahun lagi
Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan, kebijakan pembatasan usang kuliah ini diambil dengan banyak pertimbangan. "Tetap kita jalankan. Kami yakin mahasiswa mampu," tutur Nuh di Jakarta kemarin.
Dia menyampaikan pertimbangan pertama ialah rata-rata kemampuan mahasiswa merampungkan kuliah sarjana. "Menteri asal Surabaya itu menuturkan, ketika ini rata-rata mahasiswa merampungkan aktivitas sarjana selama 4,5 tahu. Dengan demikian, ketika masa kuliah S1 dibatasi maksimal 5 tahun, tidak menjadi duduk kasus besar.
Nuh bahkan mengatakan, dari hitung-hitungan beban SKS, masa kuliah S1 bisa diselesaikan selama 3,5 tahun atau tujuh semester. Khusus untuk mahasiswa yang masa kuliahnya sampai 7 tahun atau lebih, diminta konsentrasi merampungkan kuliah.
Pertimbangan kedua mengeluarkan kebijakan ini adalah, mengurangi beban uang kuliah. Nuh menuturkan, untuk jurusan teknik biaya kuliah rata-rata Rp 25 juta per tahun. Meskipun ada sumbangan operasional oleh Kemendikbud, uang kuliah relatif masih tinggi."
"Kalau cepat merampungkan kuliah, beban biaya itu tidak terlalu tinggi," katanya. Nuh berharap mahasiswa juga menyadari bahwa biaya kuliah semakin besar jikalau kuliahnya tidak lulus-lulus.
Pertimbangan yang ketiga adalah, keberadaan dingklik atau kuota kuliah untuk mahasiswa baru. Kemendikbud memperkirakan jumlah mahasiswa yang kuliahnya lebih dari enam tahun tidak sedikit. Padahal, dingklik yang mereka duduki sangat penting untuk diisi mahasiswa baru.
Nuh menjelaskan, jikalau arus keluar mahasiswa di akademi tinggi sempurna waktu atau lancar, kapasitas atau daya tampung untuk diisi mahasiswa gres lebih besar. Saat ini setiap tahun ada satu juta lebih calon mahasiswa yang berebut masuk PTN. Ketika kuota mahasiswa gres bertambah besar, tingkat perbuatannya tidak terlalu timpang.
Dari tiga pertimbangan tadi, Nuh berharap mahasiswa tidak terlalu responsif sampai demo anarkis. Intinya, Nuh menyampaikan hukum gres pembatasan usang kuliah sarjana ini masih dalam kewajaran. "Saya yakin mahasiswa bisa mengejarnya," pungkas Nuh.
sumber: jpnn.com
Di sejumlah daerah, dilaporkan mahasiswa menggelar demo menolak kebijakan itu. Tapi Kemendikbud tidak mundur, hukum ini berlaku efektif dua tahun lagi
Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan, kebijakan pembatasan usang kuliah ini diambil dengan banyak pertimbangan. "Tetap kita jalankan. Kami yakin mahasiswa mampu," tutur Nuh di Jakarta kemarin.
Dia menyampaikan pertimbangan pertama ialah rata-rata kemampuan mahasiswa merampungkan kuliah sarjana. "Menteri asal Surabaya itu menuturkan, ketika ini rata-rata mahasiswa merampungkan aktivitas sarjana selama 4,5 tahu. Dengan demikian, ketika masa kuliah S1 dibatasi maksimal 5 tahun, tidak menjadi duduk kasus besar.
Nuh bahkan mengatakan, dari hitung-hitungan beban SKS, masa kuliah S1 bisa diselesaikan selama 3,5 tahun atau tujuh semester. Khusus untuk mahasiswa yang masa kuliahnya sampai 7 tahun atau lebih, diminta konsentrasi merampungkan kuliah.
Pertimbangan kedua mengeluarkan kebijakan ini adalah, mengurangi beban uang kuliah. Nuh menuturkan, untuk jurusan teknik biaya kuliah rata-rata Rp 25 juta per tahun. Meskipun ada sumbangan operasional oleh Kemendikbud, uang kuliah relatif masih tinggi."
"Kalau cepat merampungkan kuliah, beban biaya itu tidak terlalu tinggi," katanya. Nuh berharap mahasiswa juga menyadari bahwa biaya kuliah semakin besar jikalau kuliahnya tidak lulus-lulus.
Pertimbangan yang ketiga adalah, keberadaan dingklik atau kuota kuliah untuk mahasiswa baru. Kemendikbud memperkirakan jumlah mahasiswa yang kuliahnya lebih dari enam tahun tidak sedikit. Padahal, dingklik yang mereka duduki sangat penting untuk diisi mahasiswa baru.
Nuh menjelaskan, jikalau arus keluar mahasiswa di akademi tinggi sempurna waktu atau lancar, kapasitas atau daya tampung untuk diisi mahasiswa gres lebih besar. Saat ini setiap tahun ada satu juta lebih calon mahasiswa yang berebut masuk PTN. Ketika kuota mahasiswa gres bertambah besar, tingkat perbuatannya tidak terlalu timpang.
Dari tiga pertimbangan tadi, Nuh berharap mahasiswa tidak terlalu responsif sampai demo anarkis. Intinya, Nuh menyampaikan hukum gres pembatasan usang kuliah sarjana ini masih dalam kewajaran. "Saya yakin mahasiswa bisa mengejarnya," pungkas Nuh.
sumber: jpnn.com
0 Komentar untuk "Masa Kuliah S1 Maksimal Akan Menjadi 5 Tahun"