Sedikitnya 19 guru SDN 007 Bengkong, Batam, Kepulauan riau (Kepri), mogok mengajar kemarin (8/10). Akibatnya, 650 siswa tidak mendapatkan pelajaran hingga jam pulang sekolah.
Aksi mogok para guru itu disebabkan rasa sakit hati atas ulah kepala sekolah (Kasek) yang dianggap melecehkan mereka. Semua berawal ketika upacara bendera Senin (7/10). Ketika Kasek Eka Dewi Nursanti mengarahkan, pengeras bunyi tiba-tiba mati.
Peristiwa itu telah menciptakan Eka Dewi berang. Setelah upacara, seluruh guru diminta berbaris di lapangan. Di depan ratusan siswa, Eka Dewi memarahi para guru itu, bahkan melontarkan kata-kata kasar.
Para guru, baik guru muda maupun senior yang jauh lebih renta daripada usia Eka Dewi, merasa dilecehkan. Mereka bilang tidak mempersoalkan bila Kasek murka di kantor. ''Kami dibentak dan dimarahi di depan ratusan siswa. Sakit hati kami. Mau dikemanakan harga diri kami sebagai pengajar,'' kata seorang guru yang ditemui di SDN 007 kemarin.
Lantaran sakit hati, Senin siang (7/10) semua guru SDN 007 tetapkan pulang lebih awal. Bahkan, kemarin semua guru di sekolah itu mogok mengajar. Mereka beramai-ramai ke kantor Pemkot Batam untuk mengadukan Eka Dewi ke Wakil Wali Kota Batam Rudi. Namun, sayangnya Rudi tidak berada di daerah ketika itu.
Saat dikonfirmasi Eka Dewi menyatakan, kedisiplinan dan nasionalisme siswa dinilai sudah hilang. ''Upacara tidak lagi membekas. Sekadar berbaris, kemudian bubar,'' ungkapnya.
Karena itu, sehabis upacara Eka mengumpulkan para guru di lapangan sekolah untuk mencari solusi. Dia tidak menyangka bila para guru tersebut malah mogok mengajar. ''Saya minta maaf bila ada kata-kata saya yang dianggap kasar,'' paparnya.
Aksi para guru SDN 007 itu jadinya hingga ke pendengaran Udin P. Sihaloho, anggota DPRD Kota Batam, dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Batam Rustam Efendi. Mereka pribadi ke SDN 007 dan mengadakan pertemuan tertutup dengan para guru dan Eka Dewi.
Hasilnya, Eka Dewi untuk sementara ditarik ke Dispendik Kota Batam. Jabatannya digantikan pengawas dispendik hingga keadaan kembali kondusif. ''Eka Dewi kami tarik ke dispendik untuk dimintai keterangan. Itu hanya miskomunikasi, tidak ada yang luar biasa,'' kata Rustam.
Udin mengaku tiba ke SDN 007 lantaran dihubungi salah seorang wali murid. Dia bilang anaknya tidak sekolah lantaran gurunya mogok. ''Si anak juga bilang tidak berguru lantaran gurunya tidak mau mengajar. Jadi, saya tiba untuk mengecek. Ternyata benar. Saya minta yang begini jangan terjadi lagi. Kasihan siswa,'' jelasnya.
sumber:
jpnn.com
Aksi mogok para guru itu disebabkan rasa sakit hati atas ulah kepala sekolah (Kasek) yang dianggap melecehkan mereka. Semua berawal ketika upacara bendera Senin (7/10). Ketika Kasek Eka Dewi Nursanti mengarahkan, pengeras bunyi tiba-tiba mati.
Peristiwa itu telah menciptakan Eka Dewi berang. Setelah upacara, seluruh guru diminta berbaris di lapangan. Di depan ratusan siswa, Eka Dewi memarahi para guru itu, bahkan melontarkan kata-kata kasar.
Para guru, baik guru muda maupun senior yang jauh lebih renta daripada usia Eka Dewi, merasa dilecehkan. Mereka bilang tidak mempersoalkan bila Kasek murka di kantor. ''Kami dibentak dan dimarahi di depan ratusan siswa. Sakit hati kami. Mau dikemanakan harga diri kami sebagai pengajar,'' kata seorang guru yang ditemui di SDN 007 kemarin.
Lantaran sakit hati, Senin siang (7/10) semua guru SDN 007 tetapkan pulang lebih awal. Bahkan, kemarin semua guru di sekolah itu mogok mengajar. Mereka beramai-ramai ke kantor Pemkot Batam untuk mengadukan Eka Dewi ke Wakil Wali Kota Batam Rudi. Namun, sayangnya Rudi tidak berada di daerah ketika itu.
Saat dikonfirmasi Eka Dewi menyatakan, kedisiplinan dan nasionalisme siswa dinilai sudah hilang. ''Upacara tidak lagi membekas. Sekadar berbaris, kemudian bubar,'' ungkapnya.
Karena itu, sehabis upacara Eka mengumpulkan para guru di lapangan sekolah untuk mencari solusi. Dia tidak menyangka bila para guru tersebut malah mogok mengajar. ''Saya minta maaf bila ada kata-kata saya yang dianggap kasar,'' paparnya.
Aksi para guru SDN 007 itu jadinya hingga ke pendengaran Udin P. Sihaloho, anggota DPRD Kota Batam, dan Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Batam Rustam Efendi. Mereka pribadi ke SDN 007 dan mengadakan pertemuan tertutup dengan para guru dan Eka Dewi.
Hasilnya, Eka Dewi untuk sementara ditarik ke Dispendik Kota Batam. Jabatannya digantikan pengawas dispendik hingga keadaan kembali kondusif. ''Eka Dewi kami tarik ke dispendik untuk dimintai keterangan. Itu hanya miskomunikasi, tidak ada yang luar biasa,'' kata Rustam.
Udin mengaku tiba ke SDN 007 lantaran dihubungi salah seorang wali murid. Dia bilang anaknya tidak sekolah lantaran gurunya mogok. ''Si anak juga bilang tidak berguru lantaran gurunya tidak mau mengajar. Jadi, saya tiba untuk mengecek. Ternyata benar. Saya minta yang begini jangan terjadi lagi. Kasihan siswa,'' jelasnya.
sumber:
jpnn.com
0 Komentar untuk "Guru Mogok Mengajar Sebab Dimarahi Di Depan Siswa"