Kebo (7): Kebo Ilang Tombok Kandhang

Ada lagi kawan yang tanya: “Mas, dahulu posting paribasan wacana kerbau berturut-turut hingga enam kali jikalau tidak salah. Saya tunggiu-tunggu kok tidak diterusin?”

“Lha kan suka-suka saya?” jawab saya sambil lalu.

“Itu lho mas, kebo ilang tombok kandhang, penjelasannya bagaimana?”


“Wong telah terang sekali gitu lho. Kamu kehilangan barang, kau upaya menerima namun barang tidak atau belum ketemu malah kau keluar duit lumayan”.

“Iya, jikalau itu sih ngerti, tetapi reasoningnya itu lho. Kenapa tombok, kenapa kerbau, kok bukan sapi misalnya”

“Gini deh, kau pernah kehilangan barang yang cukup berharga? Jaman dahulu yang namanya kerbau kan amat berharga?”

Teman saya mikir-mikir sejenak: “Pernah mas, sepeda motor. Hampir lima tahun yang lalu”.

“Lalu apa yang kau lakukan?”

“Lapor polisi, mas. Tapi tidak keluar uang, Hanya waktu saja yang terbuang ditanya ini itu untuk proses verbal”

“Apa lagi?”

Dia termangu sejenak. “Minta sumbangan radio swasta, untuk menyiarkan. Tapi mereka malah bahagia sanggup berita, gak keluar duit juga.”

Saya mulai tidak sabar. “Ada duit yang kau keluarkan untuk mencarinya?”

Teman saya menghantam meja. “Wah iya mas, ada orang yang katanya kenal sama maling-maling. Dia mau bantu, jikalau ketemu nanti sanggup ditebus dengan sekedar uang. Saya biayai ia kesana kemari, tetapi akibatnya saya hentikan, alasannya yakni malingnya tidak pernah ketemu.

“Kamu tanya dukun juga?”

“Ada yang menyarankan, mas. Apa salahnya dicoba?”

“Keluar duit juga?”

Teman saya tertawa. “Oke mas, saya dah ngerti. Tapi kenapa yang diseleksi untuk paribasan kok kerbau?
Ganti saya yang terdiam. “Yah, jaman dahulu sapinya mungkin masih di Australia, yang ada di Jawa gres kerbau. Kalau ayam, rasanya kurang bermanfaat untuk dicari hingga tombok tombok. Kemudian satu lagi .......” Tidak saya teruskan.
“Apa mas, yang satu lagi?” Dia mendesak
“Kerbau kan dianggap hewan bodoh. Makara jikalau kehilangan hingga tombok kandang, yang empunya kerbau niscaya lebih kolot dari kerbau itu sendiri” Saya jawab sambil tertawa, padahal belum pasti ucapan saya lucu (IwMM).

Catatan: Kebo (1) sd Kebo (6) sanggup dibaca pada arsip bulan Oktober 2011

Related : Kebo (7): Kebo Ilang Tombok Kandhang

0 Komentar untuk "Kebo (7): Kebo Ilang Tombok Kandhang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)