Episode Mustakaweni Bambang Priyambada ada dalam timeline antara dongeng Arjunawiwaha dan lakon Petruk dadi ratu, tepatnya pada ketika Pandawa sedang membangun Candi Saptarengga.
Dalam dongeng “Arjunawiwaha” (Begawan Mintaraga) Raden Harjuna sukses mengalahkan Raja Niwatakawaca dari kerajaan Manimantika. Kemenangan Harjuna membuahkan kado dari Sang Hyang Girinata berupa pewiwahaan (penobatan) menjadi raja di kahyangan dengan gelar Prabu Kariti. Tidak cuma dijadikan raja namun sekaligus dinikahkan dengan tujuh bidadari paling top di Kahyangan. Diantaranya merupakan Dewi Supraba.
BAMBANG PRIYAMBADA
Bambang Priyambada merupakan anak Harjuna yang dari ibu Dewi Mahadewa anak Begawan Sidik Wacana dari pertapaan Glagahwangi. Ada yang menyebut ibunya merupakan Dewi Supraba. Yang terperinci Bambang Priyambada mencari bapaknya di seputar Amarta - Madukara dan memegang kiprah utama dalam lakon ini.
MUSTAKAWENI
Mustakaweni merupakan keturunan Prabu Niwatakawaca yang dibunuh Harjuna. (Ada yang menyampaikan Mustakaweni anak Prabu Bumintaka, pengganti Niwatakawaca, ada yang menyampaikan Mustakaweni merupakan adik Prabu Bumintaka. Rasanya lebih pas apabila Mustakaweni adik Bumintaka, sehingga satu generasi dengan Bambang Priyambada). Mustakaweni bertekad untuk membalas dendam janjkematian ayahandanya. Sebagai serdadu perempuan ia amat sakti, namun Harjuna terlalu sakti. Sehingga ia mesti punya sipat kandel, pusaka sakti yang tak lain merupakan Jamus Kalimasada. Tentusaja mesti dicuri lebih dahulu dari pemiliknya, yakni Yudistira, raja Amartapura.
Dengan pelengkap ilmu dari pendeta raksasa, Begawan Kalapujangga, Mustakaweni bisa merubah dirinya menjadi Raden Gatutkaca. Kebetulan ketika itu Amartapura sedang kosong alasannya para Pandawa masih sibuk di Candi Saptarengga. Menghadaplah Gatutkaca artifisial ke Dewi Drupadi istri Yudistira untuk meminjam Jamus Kalimasada. Karena yang tiba Gatutkaca, keponakan yang jadi agul-agul kerajaan Amartapura, Jamus Kalimasada pun diberikan.
Srikandi, serdadu putri yang senantiasa berhati-hati rupanya curiga (barangkali Gatutkaca yang umumnya apek kok baunya wangi) eksklusif mengejar. Terjadilah perang tanding dan Srikandi kalah. Untung Bambang Priyambada muncul. Petruk juga ada di situ. Langsung dimintai tolong dan sanggup tanpa banyak tanya. Terjadilah perang tanding Mustakaweni musuh Bambang Priyambada. Berkali-kali Jamus Kalimasada pindah tangan. Sebenarnya Mustakaweni amat sakti, namun menyaksikan Bambang Priyambada yang mewarisi ketampanan dan keampuhan bapaknya, ia mulai jatuh hati. Demikian pula Bambang Priyambada, menyaksikan maling aguna yang cantik, canthas dan prigel olah keprajuritan, hatinyapun kepincut
Ketika balasannya Jamus Kalimasada terpegang Bambang Priyambada, secepatnya beliau berikan terhadap Petruk yang entah kenapa, beliau mengikuti pertandingan dari jarak dekat. Pikir Bambang Priyambada, Petruk merupakan abdi setia dan sanggup dipercaya. Tugas merebut Jamus Kalimasada selesai, artinya semua telah beres. Seperti dalam filem-filem James Bond, Ia pun bersenang-senang dengan Mustakaweni yang juga telah lupa permasalahan balas dendamnya.
PETRUK
Ternyata Petruk tidak besar lengan berkuasa memegang kramat. Kalimasada tidak dikembalikan ke Amartapura, tetapi dibawa pergi dipakai menaklukkan kerajaan Ngrancangkencana dan timbul dalam lakon kocak “Petruk dadi ratu” dengan gelar Prabu Thong Thong Sot Welgedhuwelbeh. Baca Petruk: Pernah Tidak Kuat Drajat, Semat dan Kramat.
LIDING DONGENG
1. Bambang Priyambada: Kalau diberi tugas, tuntaskan tuntas dahulu gres bersenang-senang. Baca: Tatag, teteg,Tangguh, Tanggon, Tanggap dan Tutug
2. Mustakaweni: Syarat punya karep mesti ulat madhep ati mantep. Wajah ganteng jangan menjadi halangan.
3. Petruk: Kalau diberi keyakinan mesti bisa memegang amanah. Sebagai abdi yang pinitaya semestinya punya janji untuk mituhu dhawuhnya atasan.(IwMM)
0 Komentar untuk "Tuladha Dari Mustakaweni, Bambang Priyambada Dan Petruk"