Boleh jadi kita cukup familiar dan sering sekali membaca / mendengar dengan kalimat berikut :
Lok CC204xx memukau 8 K1 -- KA xxx tujuan xxx, atau
Lok CC201xx memukau 9 K3 dan 1 KMP, -- KA xxx tujuan xxx
Lha koq bukan,
Lok CC204xx memukau 8 GP1 -- KA xxx tujuan xxx, atau
Lok CC201xx memukau 9 GP3 dan 1 GMP -- KA xxx tujuan xxx
Jawabnya mudah, sebab yang ditarik itu Kereta bukan Gerbong Penumpang / Gerobak Penumpang.
Kalau kita mau menjadi Railfan yang bagus ataupun andal dalam perkereta-apian, dan mengikuti hukum main yang berlaku, maka primbonnya ya ada di dalam REGLEMEN KA. Di R19 BAB 1 hal 15 hingga dengan 34, dengan terang sudah di definisikan semua ungkapan yg dipakai di perkereta-apian Indonesia ( PT. KA ).
Berikut contoh isinya;
hal 19 : "KERETA" merupakan kendaraan yg segalanya atau sebagiannya dipergunakan untuk memuat PENUMPANG, BEGASI dan KIRIMAN POS"
hal 20 : "GEROBAK" merupakan kendaraan yg KHUSUS dipergunakan untuk memuat barang dan binatang.
Yang menjadi duduk problem merupakan dimunculkannya ungkapan gres yakni "GERBONG", nah disinilah timbul polemik yg buang-buang waktu, engkel-engkelan dan tidak menyelesaikan duduk problem (sering kali malah bikin emosi jikalau mau di-benarkan).
Orang-orang kebanyakan tidak mengetahui dalam membedakan mana “kereta”, mana “gerobak”, yang tau merupakan “kereta” dengan “gerbong” itu sama saja padahal tidak. Bukan cuma orang yang awam dengan dunia kereta api, tetapi para wartawan-pun (baik cetak maupun elektronik) dalam memaparkan pemberitahuan di seputar perkeretaapian, sering salah dalam menulis atau menyebutnya.
Misal:
"Kecelakaan KA memicu beberapa GERBONG nya terguling" , ........... lho Gerbong apa ???? Gak terang ???
Lebih gampang (per definisi) me-refer dan memakai kata KERETA, atau kata GEROBAK (itupun jikalau mau).
Bahkan yang lebih parah lagi merupakan orang yang sehari-hari kerjanya sudah terang bermitra dengan kereta api, alias para pegawai PT. KA (Persero). Kesalahan dalam menyebut ( kereta / gerbong / gerobak ) itu senantiasa saja terjadi. Entah apakah memang sudah merupakan sebuah warisan yang bebuyutan terucap, sehingga sungguh sukar untuk mengganti kebiasannya. Atau memang tidak mengetahui ? Atau tidak acuh ? (hanya ybs yang sanggup menjawabnya).
Jadi kesimpulannya jikalau masih TETAP MAU NGEYEL pakai kata-kata GERBONG, mesti diciptakan ungkapan gres :
GERBONG PENUMPANG = Kereta
GERBONG BARANG = Gerobak
Kereta, dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Coach or Carriage, dalam bahasa Belanda disebut dengan Rijtuig.
Gerobak, dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Wagon, dalam bahasa Belanda disebut dengan Wagen.
Kereta dan / atau Gerobak yang sudah tersusun atau digandengkan lengkap dengan lokomotif, dan sudah terpasang Semboyan 21, artinya sudah menjadi Kereta Api (Train). Bukan “Kereta” atau “Gerobak” lagi.
Jadi, semua pengertiannya terpulang terhadap diri kita masing-masing, mau menurut dan konsekuen dengan pola baku ini atau tetap mau ngeyel terus-terusan. Silahkan saja…
Untuk lebih jelasnya sanggup dilihat beberapa foto yang terdapat di bawah ini :
Dengan memakai lokomotif, maka sebuah kereta dan / atau gerobak sanggup ditarik atau didorong. Berikut contoh-contohnya :
Lokomotif menenteng Kereta K1.
Lokomotif menenteng Gerobak Ketel.
Lokomotif menenteng Lokomotif.
Lomotif menenteng rongsokan kaleng kerupuk yang siap dirucat.
Demikian sedikit pencerahan tentang Kereta dan Gerobak. Semoga berfaedah bagi yang membacanya. Jika ada kesalahan kata-kata mohon dimaafkan & silahkan dikoreksi.
Terimakasih
Special thanks to ST
0 Komentar untuk "Antara Kereta Vs Gerobak (Gerbong)"