Setelah mengalami penundaan yang cukup lama, pengiriman KRL Seri 205 kesannya datang di pelabuhan Tanjung Priok tanggal 3 November 2013. Proses bongkar muat gres dimulai sekitar pukul 16.00 dari jadwal semestinya pukul 09.00. Walaupun begitu, koordinasi yang ditangani kru dari dipo Bukit Duri berlangsung dengan baik sehingga pekerjaan ini selesai pada Senin (4/11) siang. Jumlah kereta yang hadir dari pelabuhan Niigata sebanyak 30 unit dari total 180 unit. Pengiriman gelombang pertama berisikan HaE 7, HaE 11, dan HaE 15.
After a long delay, the shipment of 205 Series EMU has been arrived in Tanjung Priok port in 3 November 2013. The unloading process started from 16.00 (GMT +7), it must be 09.00 based on the schedule. Although so, the good teamwork which done by Bukit Duri depot crew makes this job completed in Monday (4/11). There are 30 units from the total 180 units which arrived from Niigata port. The first wave consist of HaE 7, HaE 11, and HaE 15.
KRL Seri 205 sebelumnya ialah JR East Saikyo Line Seri 205 . Rangkaian ini dibuat oleh Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, dan Kinki Sharyo pada tahun 1985 sampai 1991. Rangkaian ini masih banyak dipakai di banyak sekali jalur di Jepang dengan bervariasi varian. Yang dikirim ke Indonesia yakni varian 205-0 yang ialah varian pertama dari Seri 205. Sistem aktivis kebanyakan masih menggunakan metode chopper, kecuali varian 205-5000 yang sudah menggunakan teknologi IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).
In past, 205 Series are belong to JR East Saikyo Line. These rollingstocks are produced by Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, and Kinki Sharyou between 1985 until 1991. Until today, 205 Series still used in many lines in Japan with various types. The sets which sent to Indonesia are 205-0 variant which the first type of 205. The traction system still use chopper in general, except 205-5000 which already use IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).
Ada keunikan yang dapat kita jumpai pada rangkaian ini. Nama Saikyo ialah penyingkatan dari Saitama dan Tokyo, alasannya yakni jalur tersebut menghubungkan stasiun Osaki di Tokyo dan stasiun Omiya di prefektur Saitama. Selain itu, jumlah pintu di setiap segi pada Seri 205 berlainan dari KRL yang sudah beroperasi di Jabotabek yang cuma memiliki 3 atau 4 pintu di tiap sisinya. Seri 205 memiliki 6 pintu di tiap sisinya pada T 204-X dan Tc 204-X. Ini menolong mobilitas naik turun penumpang di stasiun. Kapasitas penumpang di kereta ini juga sanggup ditingkatkan dengan kursi yang dapat dilipat secara otomatis.
There are some unique facts we can find in this sets. The Saikyo Line name is abbreviated from Saitama and Tokyo, because the line connects Osaki in Tokyo and Omiya in Saitama. Beside of that, the number of the door on each side is different compared by another EMU in Jabotabek which has only 3 or 4 doors. It has 6 doors on each side at T 204-X and Tc 204-X. It helps passengers mobility in station. The passenger capacity can be increased by folding the seat automatically.
Pada kali ini ITF tak bisa menyaksikan secara eksklusif proses bongkar muat. Namun, masih sempat menyaksikan penarikan HaE 7 oleh KRD NR yang hadir di stasiun Manggarai. Rangkaian berikutnya ditarik menuju dipo Bukit Duri menyusul HaE 15. HaE 11 sebelumnya sudah ditarik menuju Balai Yasa Manggarai. Seri 205 dibutuhkan siap beroperasi segera untuk mengambil alih sejumlah KRL yang sudah mengalami kerusakan jawaban pengoperasian melampaui batas kemampuan.
This time ITF couldn't see the unloading process directly, but still have a chance to see the transporting of HaE 7 by NR DMU which arrived in Manggarai station. Next, the sets are transported to Bukit Duri depot and join with HaE 15. HaE 11 is already transported to Balai Yasa Manggarai. These sets are expected to be ready for operation as soon as possible in purpose to substitute the damaged EMU which caused of overusage.
Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive
After a long delay, the shipment of 205 Series EMU has been arrived in Tanjung Priok port in 3 November 2013. The unloading process started from 16.00 (GMT +7), it must be 09.00 based on the schedule. Although so, the good teamwork which done by Bukit Duri depot crew makes this job completed in Monday (4/11). There are 30 units from the total 180 units which arrived from Niigata port. The first wave consist of HaE 7, HaE 11, and HaE 15.
KRL Seri 205 sebelumnya ialah JR East Saikyo Line Seri 205 . Rangkaian ini dibuat oleh Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, dan Kinki Sharyo pada tahun 1985 sampai 1991. Rangkaian ini masih banyak dipakai di banyak sekali jalur di Jepang dengan bervariasi varian. Yang dikirim ke Indonesia yakni varian 205-0 yang ialah varian pertama dari Seri 205. Sistem aktivis kebanyakan masih menggunakan metode chopper, kecuali varian 205-5000 yang sudah menggunakan teknologi IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).
In past, 205 Series are belong to JR East Saikyo Line. These rollingstocks are produced by Tokyu Sharyo, Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, and Kinki Sharyou between 1985 until 1991. Until today, 205 Series still used in many lines in Japan with various types. The sets which sent to Indonesia are 205-0 variant which the first type of 205. The traction system still use chopper in general, except 205-5000 which already use IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor).
Ada keunikan yang dapat kita jumpai pada rangkaian ini. Nama Saikyo ialah penyingkatan dari Saitama dan Tokyo, alasannya yakni jalur tersebut menghubungkan stasiun Osaki di Tokyo dan stasiun Omiya di prefektur Saitama. Selain itu, jumlah pintu di setiap segi pada Seri 205 berlainan dari KRL yang sudah beroperasi di Jabotabek yang cuma memiliki 3 atau 4 pintu di tiap sisinya. Seri 205 memiliki 6 pintu di tiap sisinya pada T 204-X dan Tc 204-X. Ini menolong mobilitas naik turun penumpang di stasiun. Kapasitas penumpang di kereta ini juga sanggup ditingkatkan dengan kursi yang dapat dilipat secara otomatis.
There are some unique facts we can find in this sets. The Saikyo Line name is abbreviated from Saitama and Tokyo, because the line connects Osaki in Tokyo and Omiya in Saitama. Beside of that, the number of the door on each side is different compared by another EMU in Jabotabek which has only 3 or 4 doors. It has 6 doors on each side at T 204-X and Tc 204-X. It helps passengers mobility in station. The passenger capacity can be increased by folding the seat automatically.
Pada kali ini ITF tak bisa menyaksikan secara eksklusif proses bongkar muat. Namun, masih sempat menyaksikan penarikan HaE 7 oleh KRD NR yang hadir di stasiun Manggarai. Rangkaian berikutnya ditarik menuju dipo Bukit Duri menyusul HaE 15. HaE 11 sebelumnya sudah ditarik menuju Balai Yasa Manggarai. Seri 205 dibutuhkan siap beroperasi segera untuk mengambil alih sejumlah KRL yang sudah mengalami kerusakan jawaban pengoperasian melampaui batas kemampuan.
This time ITF couldn't see the unloading process directly, but still have a chance to see the transporting of HaE 7 by NR DMU which arrived in Manggarai station. Next, the sets are transported to Bukit Duri depot and join with HaE 15. HaE 11 is already transported to Balai Yasa Manggarai. These sets are expected to be ready for operation as soon as possible in purpose to substitute the damaged EMU which caused of overusage.
Sumber | Source : Arsip Pribadi | Private Archive
0 Komentar untuk "ようこそ Ex - Jr East Saikyo Line 205 Series! (Part 1)"