Lesmana Mandrakumara: Anak Polah Bapa Kepradah

Lesmana Mandrakumara yakni putra mahkota kerajaan Hastinapura. Anak Prabu Suyudana dengan permaisurinya Dewi Banowati. Berarti Lesmana Mandrakumara yang punya nama lain Bambang Sarojakusuma masih sepupu dengan bawah umur keluarga Pandawa menyerupai Gatotkaca dan Abimanyu.

Dia anak yang amat dimanjakan orang tuanya. Didukung kedudukan ayahnya yang raja besar maka kemanjaan Lesmana makin menjadi-jadi. Semua kemauannya dituruti. Akhirnya tidak hanya menyibukkan kedua orang tuanya, melainkan juga Oom Oom nya, para Kurawa dan tentusaja eyangnya, Patih Harya Sengkuni (adik dari eyang putrinya). Cocoklah dengan peribahasa Jawa “Anak polah bapa kepradah”. Akibat ulah anak orang bau tanah menjadi kerepotan.

Kira-kira saja Lesmana ini jikalau sekolah sering bolos, tidak senang olah raga, niscaya suka dugem dan memukau hati perempuan. Dalam bahasa Jawa lesmana tergolong anak yang kurang “tapabrata” nya.

Kalau kita lihat gambar wayang di atas, terlihat bahwa sosok Lesmana Mandrakumara tidak sama dengan ksatria-ksatria lainnya. Lesmana terlihat kendor dan matanya jelalatan atau pecicilan. Kelihatan sekali jikalau telmi alias terlambat mikir.

Dalam kompetisi dengan sepupu-sepupunya dari keluarga pandawa, Lesmana samasekali tidak pernah menang. Perlu dicatat biasanya kompetisi dalam dunia pedhalangan digambarkan dengan memperebutkan “puteri” atau “wahyu”.

Dalam berebut putri, tiga kali berebut tiga kali pula KO. Pertama, bertarung dengan Bambang Irawan anak Harjuna memperebutkan Dewi Titisari. Kedua, memperebutkan Dewi Siti Sundari melawan Abimanyu yang juga Anak Harjuna. Kemudian ketiga berkompetisi dengan Gatukkaca anak Werkudara memperebutkan dewi Pergiwa.

Dalam upaya mendapatkan Wahyu Cakraningrat, yang konon pemegangnya akan menjadi penerus tahta, Lesmana Mandrakumara berkompetisi dengan Abimanyu dan Samba (Anak Kresna). Wahyu Cakraningrat pertamakali memang masuk ke tubuh Lesmana Mandrakumara. Sayangnya begitu tahu mendapatkan wahyu, ia pribadi berpesta-pora, mabok-mabokan, lupa bersyukur. Wahyu Cakraningrat pun oncat dari tubuh lesmana. Selanjutnya wahyu masuk ke tubuh Samba. Samba tidak berpesta namun lupa bersyukur juga. Di jalan termakan wanita yang tidak lain yakni jelmaan Batari Durga. Wahyu cakraningrat pun oncat dan masuk ke tubuh Abimanyu. Langkah pertama Abimanyu yakni bersyukur. Godaan di jalan bisa diatasi. Wahyu Cakraningrat pun menetap di tubuh Abimanyu. Walaupun Abimanyu tidak sempat menjadi raja, namun anaknya yang berjulukan Parikesit kelak menjadi raja Hastinapura.

Dalam perang Bharatayudha Jayabinangun, Lesmana Mandrakumara tewas di tangan Abimanyu. Kala itu Abimanyu telah luka parah (tatu arang kranjang) alasannya dikroyok Kurawa. Lesmana ingin jadi satria dengan menyelesaikan sepak terjang Abimanyu. Tetapi Abimanyu masih bisa membunuh Lesmana Mandrakumara.

Pelajaran yang dipetik dari tokoh Bambang Sarojakusuma ini adalah: Untuk meraih cita-cita, anak dilarang mengandalkan kedudukan orang tuanya. Demikian pula orang bau tanah dilarang memanjakan anaknya. Akibatnya Lesmana menjadi orang lemah lahir dan batin yang tak punya kompetensi apa-apa. Orang bau tanah menjadi kepradah respon anak yang polah. Ilmu yakni kuncinya.


Adalah bait pertama tembang Pocung  dalam Serat Wedhatama karya Sri Mangkunegara IV yang sanggup diteladani dalam kaitan dengan upaya mendapatkan ilmu:

Terjemahan bebasnya kurang lebih selaku berikut:

Ilmu itu diperolehnya dengan “laku” (perjoangan, prihatin, sekolah); Penerapannya mesti dengan sungguh-sungguh; Artinya sungguh-sungguh dengan tekad yang sentausa; Dilandasi kesadaran yang kokoh, tabah, istiqomah dalam menekan nafsu angkara murka.

Itu semua tidak ada pada Lesmana Mandrakumara. Seharusnya ia tidak menjadi anak gunggungan dan ugungan yang memunculkan bapa kepradah (Baca Serat Wulangreh: Jangan menjadi orang gunggungan) (IwM).

Related : Lesmana Mandrakumara: Anak Polah Bapa Kepradah

0 Komentar untuk "Lesmana Mandrakumara: Anak Polah Bapa Kepradah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close