Pagi itu seorang anak buta duduk di depan suatu gedung perkantoran dengan tangan memegang topi sambil menengadahkannya memohon belas kasihan. Di sebelah anak kecil tersebut terdapat suatu papan dengan goresan pena “Saya buta, tolonglah saya”. Dan terdapat beberapa buah koin rupiah yang sukses dikumpulkannya.
Sesaat lalu terlihat seorang lelaki berlangsung melalui di depan anak tersebut. Tiba-tiba beliau berhenti dan merogoh sakunya serta mengambil satu lembar duit dan meletakkannya di dalam topi tersebut. Kemudian ia menambil papan goresan pena tersebut, menghapusnya dan menuliskan suatu kalimat lain. Lalu ia meletakkannya kembali di wilayah semula di samping anak buta tersebut mudah-mudahan setiap orang yang melalui anak tersebut sanggup menyaksikan dan membaca goresan pena tersebut dengan jelas.
Tak usang setelah itu, terlihat topi yang dipegang anak buta tersebut mulai banyak terisi. Hampir setiap orang yang melalui berhenti dan memberi anak buta tersebut uang.
Saat sore tiba, lelaki yang merubah goresan pena tersebut kembali melintas di depan anak tersebut. Si anak yang mengenal langkah kaki tersebut berupaya menghentikan dan bertanya, “Bukankan anda yang sudah merubah goresan pena di papan ini tadi pagi? Apa yang anda tulis?”
Lelaki tersebut menjawab, “Saya menulis suatu kenyataan, saya menulis apa yang kau tulis namun dengan cara berbeda.”
Lelaki tersebut menulis: “Hari ini sungguh indah dan saya tidak sanggup melihatnya.”
Apakah pembaca berpikir bahwa tidak ada bedanya goresan pena pertama dengan goresan pena pengganti tersebut?
Tentu, bahwa kedua goresan pena menyebutkan bahwa si anak buta. Tapi goresan pena pertama lugas menyebut si anak buta. Sedangkan goresan pena kedua menginformasikan orang-orang bahwa mereka sungguh mujur masih sanggup melihat. Dan ternyata goresan pena berlawanan dan yang kedua terlihat sungguh efektif.
Dan Dia-lah yang sudah bikin bagi kau sekalian pendengaran, pandangan dan hati. Amat sedikitlah kau bersyukur (Kitab Suci)
Semoga Bermanfaat.
Link Topik Lainnya:
- Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Dasar
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk SD (SD)
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka Baru Untuk SMP-MTs/SMA-MA
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengah Pertama Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk MTs Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengan Atas Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk MA Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengah kejuruan Tahun 2023
Sesaat lalu terlihat seorang lelaki berlangsung melalui di depan anak tersebut. Tiba-tiba beliau berhenti dan merogoh sakunya serta mengambil satu lembar duit dan meletakkannya di dalam topi tersebut. Kemudian ia menambil papan goresan pena tersebut, menghapusnya dan menuliskan suatu kalimat lain. Lalu ia meletakkannya kembali di wilayah semula di samping anak buta tersebut mudah-mudahan setiap orang yang melalui anak tersebut sanggup menyaksikan dan membaca goresan pena tersebut dengan jelas.
Tak usang setelah itu, terlihat topi yang dipegang anak buta tersebut mulai banyak terisi. Hampir setiap orang yang melalui berhenti dan memberi anak buta tersebut uang.
Saat sore tiba, lelaki yang merubah goresan pena tersebut kembali melintas di depan anak tersebut. Si anak yang mengenal langkah kaki tersebut berupaya menghentikan dan bertanya, “Bukankan anda yang sudah merubah goresan pena di papan ini tadi pagi? Apa yang anda tulis?”
Lelaki tersebut menjawab, “Saya menulis suatu kenyataan, saya menulis apa yang kau tulis namun dengan cara berbeda.”
Lelaki tersebut menulis: “Hari ini sungguh indah dan saya tidak sanggup melihatnya.”
Apakah pembaca berpikir bahwa tidak ada bedanya goresan pena pertama dengan goresan pena pengganti tersebut?
Tentu, bahwa kedua goresan pena menyebutkan bahwa si anak buta. Tapi goresan pena pertama lugas menyebut si anak buta. Sedangkan goresan pena kedua menginformasikan orang-orang bahwa mereka sungguh mujur masih sanggup melihat. Dan ternyata goresan pena berlawanan dan yang kedua terlihat sungguh efektif.
Dan Dia-lah yang sudah bikin bagi kau sekalian pendengaran, pandangan dan hati. Amat sedikitlah kau bersyukur (Kitab Suci)
Semoga Bermanfaat.
Link Topik Lainnya:
- Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Dasar
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk SD (SD)
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Aplikasi Nilai Kurikulum Merdeka Baru Untuk SMP-MTs/SMA-MA
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengah Pertama Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk MTs Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengan Atas Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk MA Tahun 2023
- Aplikasi Nilai dan Raport Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah Menengah kejuruan Tahun 2023
0 Komentar untuk "Kisah Anak Buta Dan Seorang Lelaki"