Hebat. Sungguh luar biasa para pemimpin dan rakyat Turki, mereka menawarkan perhatian yang sangat luar biasa terhadap Muslim Palestina.Di mana anggota DPR Turki dari semua partai politik telah mengeluarkan deklarasi bersama yang mengutuk invasi darat Israel di Gaza, Sabtu, 19/7/2014.
"Barat dan PBB membisu tidak bertindak atas serangan Israel ke Gaza. PBB ialah kawan dengan Israel dalam pertumpahan darah, termasuk setiap anak tewas di Gaza, kata Turki PM Recep Tayyip Erdogan.
Perdana Menteri Erdogan, berbicara pada program Iftar Dinner di Istanbul juga dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmood Abbas, menyampaikan PBB kehilangan legitimasinya dengan tetap membisu pada kebrutalan Zionis-Israel di Gaza, tegas Erdogan.
"Empat negara Nasrani (AS, Rusia, Perancis, Inggris) dan China mendominasi Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap, dan membuka jalan bagi pertumpahan darah umat Islam dan orang-orang tertindas di seluruh dunia. Bahkan jikalau empat dari mereka mendukung beberapa resolusi, salah satu atau dua dari kelima anggota DK PBB itu memveto itu, maka tidak menjadi keputusan. Termasuk persoalan Palestina. Karenanya agenda bersama yang dijalankan mereka hanyalah nalar permainan, "kata Erdogan.
"Israel telah meneror Gaza, dan melaksanakan genosida. Ia tidak ingin adanya konsensus pemerintahan nasional antara Fatah dan Hamas, dan tidak ingin melihat Palestina bersatu", kata Erdogan. Dia menyampaikan bahwa semua tiran telah merugi sepanjang sejarah dan Israel juga akan menjadi pecundang pada akhirnya.
Erdogan menyerang pemerintah Barat, alasannya ialah tidak mengkritik atas kekerasan Israel. "Saya percaya besok pendekatan ini akan mati lemas," kata dia.
Sebelumnya pada hari di pertemuan lain di Bursa, Erdogan menuduh "aliansi gres tentara salib", yang dalam pidatonya mengecam serangan Israel di Gaza.
"Apa hak untuk membela diri ialah tidak satupun dari mereka - orang-orang Israel - dibunuh. Palestina ialah satu-satunya negara yang rakyat dibunuhi oleh Zionis-Israel, tanpa kesalahan apapun, tegas Erdogan. "Mereka - Israel - yang tidak lapang dada atau jujur. Kami menghadapi aliansi gres tentara salib", tambah Erdogan.
Sejak awal pekan lalu, Israel telah menggempur Jalur Gaza, negara bagi 1,8 juta warga Palestina dengan serangan udara melumpuhkan dan pemboman angkatan maritim dengan tujuan yang kasatmata untuk menghentikan serangan roket yang berasal dari Gaza.
Pada Kamis malam, Israel mulai operasi darat di Jalur Gaza, dan Zionis mengerahkan ribuan tentara cadangan telah dipanggil dalam beberapa hari terakhir. Operasi militer Israel, yang dijuluki "Operasi Pelindung " ialah serangan besar ketiga negara Yahudi terhadap Gaza dalam enam tahun terakhir. Invasi milter pertama tahun 2008, 2012, dan kini 2014, Zionis kembali melaksanakan invasi militer ke Gaza.
Lebih dari 300 orang telah tewas dan sekitar lebih dari 2.000 terluka, beberapa serius, dalam serangan Israel sejauh ini. Korban paling banyak ialah belum dewasa dan perempuan.
sumber:
voa-islam.com
"Barat dan PBB membisu tidak bertindak atas serangan Israel ke Gaza. PBB ialah kawan dengan Israel dalam pertumpahan darah, termasuk setiap anak tewas di Gaza, kata Turki PM Recep Tayyip Erdogan.
Perdana Menteri Erdogan, berbicara pada program Iftar Dinner di Istanbul juga dihadiri oleh Presiden Palestina Mahmood Abbas, menyampaikan PBB kehilangan legitimasinya dengan tetap membisu pada kebrutalan Zionis-Israel di Gaza, tegas Erdogan.
"Empat negara Nasrani (AS, Rusia, Perancis, Inggris) dan China mendominasi Dewan Keamanan PBB sebagai anggota tetap, dan membuka jalan bagi pertumpahan darah umat Islam dan orang-orang tertindas di seluruh dunia. Bahkan jikalau empat dari mereka mendukung beberapa resolusi, salah satu atau dua dari kelima anggota DK PBB itu memveto itu, maka tidak menjadi keputusan. Termasuk persoalan Palestina. Karenanya agenda bersama yang dijalankan mereka hanyalah nalar permainan, "kata Erdogan.
"Israel telah meneror Gaza, dan melaksanakan genosida. Ia tidak ingin adanya konsensus pemerintahan nasional antara Fatah dan Hamas, dan tidak ingin melihat Palestina bersatu", kata Erdogan. Dia menyampaikan bahwa semua tiran telah merugi sepanjang sejarah dan Israel juga akan menjadi pecundang pada akhirnya.
Erdogan menyerang pemerintah Barat, alasannya ialah tidak mengkritik atas kekerasan Israel. "Saya percaya besok pendekatan ini akan mati lemas," kata dia.
Sebelumnya pada hari di pertemuan lain di Bursa, Erdogan menuduh "aliansi gres tentara salib", yang dalam pidatonya mengecam serangan Israel di Gaza.
"Apa hak untuk membela diri ialah tidak satupun dari mereka - orang-orang Israel - dibunuh. Palestina ialah satu-satunya negara yang rakyat dibunuhi oleh Zionis-Israel, tanpa kesalahan apapun, tegas Erdogan. "Mereka - Israel - yang tidak lapang dada atau jujur. Kami menghadapi aliansi gres tentara salib", tambah Erdogan.
Sejak awal pekan lalu, Israel telah menggempur Jalur Gaza, negara bagi 1,8 juta warga Palestina dengan serangan udara melumpuhkan dan pemboman angkatan maritim dengan tujuan yang kasatmata untuk menghentikan serangan roket yang berasal dari Gaza.
Pada Kamis malam, Israel mulai operasi darat di Jalur Gaza, dan Zionis mengerahkan ribuan tentara cadangan telah dipanggil dalam beberapa hari terakhir. Operasi militer Israel, yang dijuluki "Operasi Pelindung " ialah serangan besar ketiga negara Yahudi terhadap Gaza dalam enam tahun terakhir. Invasi milter pertama tahun 2008, 2012, dan kini 2014, Zionis kembali melaksanakan invasi militer ke Gaza.
Lebih dari 300 orang telah tewas dan sekitar lebih dari 2.000 terluka, beberapa serius, dalam serangan Israel sejauh ini. Korban paling banyak ialah belum dewasa dan perempuan.
sumber:
voa-islam.com
0 Komentar untuk "4 Negara Kristen Seakan Mendukung Serangan Israel Ke Gaza"