Bunuh diri umumnya ialah hasil dari kondisi depresi, suatu perasaan sedih luar biasa sehingga tidak bisa lagi mencicipi arti hidup. Dalam kondisi depresi, seseorang akan mengalami kekacauan pikiran, perasaan, dan tindakan. Karena tak bisa lagi menikmati hidup, keputusan bunuh diri sering dianggap menjadi jalan pintas terbaik.
Kematian seseorang yang disebabkan bunuh diri tentu menyebabkan luka mendalam sekaligus mengejutkan bagi orang terdekatnya. Seperti kabar selesai hidup pemain film dan pelawak Robin Williams yang menuai murung dari keluarga, teman, dan orang-orang yang mengenalnya.
Namun ternyata di samping depresi, bunuh diri juga sanggup terjadi pada orang-orang dengan kepribadian dan sikap tertentu. Lantas, menyerupai apa tipe orang yang mengindikasikan risiko bunuh diri yang tinggi?
1. Perokok.
Merokok tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental. Peneliti dari Washington University School of Medicine menemukan, peningkatan pajak harga rokok berafiliasi dengan penurunan perkara bunuh diri di suatu daerah. Mereka menyimpulkan, merokok berafiliasi dengan tindakan nekat tersebut. Diperkirakan imbas merokok terhadap bunuh diri berafiliasi dengan sifat adiksi yang diberikan rokok.
2. Remaja dengan gegar otak.
Cidera otak lantaran stress berat sanggup merusak kesehatan saraf dewasa yang masih bertumbuh. Sebuah studi baru-baru ini menemukan, gegar otak juga berafiliasi dengan selesai hidup dini, yang paling sering ialah akhir bunuh diri. Remaja yang mengalami gegar otak tiga kali lebih mungkin untuk bunuh diri.
3. Pemusik.
Steve Sack, administrator di Center for Suicide Research dan profesor di Wayne State Uniersity menjelaskan, laju bunuh diri di antara pemusik tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Ini lantaran pekerja seni, termasuk penulis, aktor, atau pelukis, lebih rentan terpapar depresi dan pikiran-pikiran bunuh diri.
4. Dewasa dengan asperger.
Sindrom asperger merupakan salah satu gangguan spektrum autis. Kondisi ini sanggup menyebabkan seseorang mengalami kesulitan berkomunikasi dan gangguan perilaku. Sebuah studi baru-baru ini pada populasi di Inggris menunjukkan, orang dengan asperger sembilan kali lebih mungkin untuk memikirkan bunuh diri di beberapa titik dalam hidupnya. Ini mungkin dikarenakan mereka cenderung merasa depresi akhir isolasi sosial, kesepian, tidak berprestasi, dan pengangguran.
5. Remaja yang diadopsi.
Banyak dewasa yang diadopsi yang mengatakan gejala gangguan psikotik sekaligus penyalahgunaan narkoba. Sebuah studi baru-baru ini yang melibatkan dewasa asal Minnesota mengungkapkan, 47 dari 56 perkara bunuh diri dilakukan oleh dewasa yang diadopsi. Ini biasanya dipicu oleh perselisihan keluarga, stres akademis, sikap lingkungan, dan mood negatif.
sumber:
kompas.com
Kematian seseorang yang disebabkan bunuh diri tentu menyebabkan luka mendalam sekaligus mengejutkan bagi orang terdekatnya. Seperti kabar selesai hidup pemain film dan pelawak Robin Williams yang menuai murung dari keluarga, teman, dan orang-orang yang mengenalnya.
Namun ternyata di samping depresi, bunuh diri juga sanggup terjadi pada orang-orang dengan kepribadian dan sikap tertentu. Lantas, menyerupai apa tipe orang yang mengindikasikan risiko bunuh diri yang tinggi?
5 Orang yang Rentan Bunuh Diri
1. Perokok.
Merokok tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental. Peneliti dari Washington University School of Medicine menemukan, peningkatan pajak harga rokok berafiliasi dengan penurunan perkara bunuh diri di suatu daerah. Mereka menyimpulkan, merokok berafiliasi dengan tindakan nekat tersebut. Diperkirakan imbas merokok terhadap bunuh diri berafiliasi dengan sifat adiksi yang diberikan rokok.
2. Remaja dengan gegar otak.
Cidera otak lantaran stress berat sanggup merusak kesehatan saraf dewasa yang masih bertumbuh. Sebuah studi baru-baru ini menemukan, gegar otak juga berafiliasi dengan selesai hidup dini, yang paling sering ialah akhir bunuh diri. Remaja yang mengalami gegar otak tiga kali lebih mungkin untuk bunuh diri.
3. Pemusik.
Steve Sack, administrator di Center for Suicide Research dan profesor di Wayne State Uniersity menjelaskan, laju bunuh diri di antara pemusik tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Ini lantaran pekerja seni, termasuk penulis, aktor, atau pelukis, lebih rentan terpapar depresi dan pikiran-pikiran bunuh diri.
4. Dewasa dengan asperger.
Sindrom asperger merupakan salah satu gangguan spektrum autis. Kondisi ini sanggup menyebabkan seseorang mengalami kesulitan berkomunikasi dan gangguan perilaku. Sebuah studi baru-baru ini pada populasi di Inggris menunjukkan, orang dengan asperger sembilan kali lebih mungkin untuk memikirkan bunuh diri di beberapa titik dalam hidupnya. Ini mungkin dikarenakan mereka cenderung merasa depresi akhir isolasi sosial, kesepian, tidak berprestasi, dan pengangguran.
5. Remaja yang diadopsi.
Banyak dewasa yang diadopsi yang mengatakan gejala gangguan psikotik sekaligus penyalahgunaan narkoba. Sebuah studi baru-baru ini yang melibatkan dewasa asal Minnesota mengungkapkan, 47 dari 56 perkara bunuh diri dilakukan oleh dewasa yang diadopsi. Ini biasanya dipicu oleh perselisihan keluarga, stres akademis, sikap lingkungan, dan mood negatif.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "5 Orang Yang Rentan Bunuh Diri"