Astaghfirullah Borobudur Akan Dihancurkan Isis

"Insyhaa Allah, (BOROBUDUR) akan di hancurkan oleh Mujahidin Khilafah Islamiyah !!!Proyek patung-patung di Indonesia penghamburan dana demi menabung dosa," tulis Fan Page tersebut.

Dalam laman tersebut tertulis pula nama Hartono Ahmad Jaiz yang menuliskan mengenai patung-patung yang sanggup membawa kemusyrikan. Hartono juga bercerita mengenai sejarah berhala di Mekkah, Arab Saudi.

Kabar mengejutkan kembali tiba dari ISIS, salah satu fan page simpatisan ISIS di Indonesia di Facebook berjulukan 'We Are Islamic State' membeberkan rencana mengenai penghancuran candi Borobudur oleh kelompok radikalisme Irak dan Suriah tersebut.

"Patung-patung dalam riwayatnya sudah jadi alat untuk mengubah agama Tauhid menjadi kemusyrikan. Amru bin Luhayyi telah mengubah Agama Nabi Ibrahim dan Isma’il alaihimas salam dari Tauhid kepada penyembahan patung-patung yang dipasang di sekitar Ka’bah. Semula patung yang dia bawa ke Makkah itu yaitu sisa-sisa patung," tulis Hartono.
"Bayangkan bila di Indonesia ini, patung-patung justru jadi proyek, dibentuk dengan dana dari hasil (pajak dan sebagainya dari) penduduk yang mayoritasnya Muslim. Sedang patung-patung itu bukan hanya di satu tempat, namun di aneka macam tempat, bahkan mungkin tiap tempat dan tiap periode kepemimpinan ada saja yang mengadakan proyek pembuatan patung. Hendaknya umat Islam sangat berhati-hati, lebih-lebih para penguasa yang di masa buku ini ditulis (2007M/ 1428H), berdasarkan pendapat umum, para penguasa menggunakan aji mumpung yaitu mumpung berkuasa. Maka biasanya mereka menciptakan proyek-proyek, yang berdasarkan belakang layar umum, dari proyek-proyek itu sebagian dananya sanggup masuk kantong. Kaprikornus makin banyak proyek yang mereka ciptakan maka kemungkinan kantong mereka makin tebal. Sebaliknya, kondisi negeri ini diketahui umum bahwa utangnya sangat besar,"lanjut goresan pena Hartono tersebut.

Hartono dalam tulisannya di Fan Page tersebut menyebut proyek-proyek patung di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah dan di Bali.

"Di antara proyek-proyek itu ada juga yang berupa pembuatan patung-patung dipasang di mana-mana. Bahkan ada tokoh Islam di Karanganyar Solo Jawa Tengah yang mengeluh kepada saya, bahwa bupatinya (kepala tempat tingkat dua di bawah propinsi), seorang perempuan, menciptakan proyek berupa membawa arca-arca dari Bali (tempat orang-orang Hindu Bali) ke daerahnya, maka dikhawatirkan adanya orang yang menyembah berhala gara-gara pejabat di wilayahnya memasang patung-patung yang didatangkan dari Bali entah untuk apa yang disebut pariwisata atau apa itu. Ini walaupun pembuat proyek pemasangan patung yang didatangkan dari Bali itu masih mengaku dirinya Muslimah, namun telah menyebabkan adanya penyembahan berhala,"tulisnya.

Bukan hanya itu di laman Fan Page tersebut juga ada foto stupa Candi Borobudur yang dipasang dan menjadi sasaran penghancuran mereka.Bahkan, Hartono dalam tulisannya juga menyebut dalil-dali dari Quran mengenai bahayanya kehadiran patung-patung.

Belum diketahui siapa yang menciptakan goresan pena tersebut di Fan Page Facebook, namun yang terang dalam keterangan waktu di akun tersebut goresan pena yang dibentuk Hartono Ahmad Jaiz dibentuk enam jam yang lalu.

Berikut ini isi goresan pena lengkap di Fan Page tersebut:


"Mungkin para ulama dari aneka macam negeri itu akan lebih heran lagi, seandainya (saat itu) ada yang membawa para ulama itu ke calon kuburan pemimpin Indonesia (Soeharto) di perbukitan Mangadeg Matesih, timur Solo Jawa Tengah. Di sepanjang jalan yang naik ke perbukitan itu, kiri dan kanan dipasangi patung-patung wadyabala monyet dalam legende Ramayana (bukan dari Islam). Ada Hanoman, Subali, Sugriwa dan sebagainya, yang rata-rata berwajah monyet menganga. Kaprikornus bila kita berjalan kaki menuju ke perbukitan itu seakan disambut oleh patung-patung monyet itu yang bangun di sepanjang pagar kanan kiri jalan.

Dengan adanya pola ibarat itu, maka para penguasa dari sentra hingga daerah-daerah ada saja yang menciptakan proyek pembuatan patung. Demikian pula pengusaha dan lainnya.

Seorang da’I yang kini menjadi salah satu ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) pernah mengeluh, dia berkhutbah di suatu hotel di Jakarta.

Di sisi mimbar itu ada sesuatu yang dibungkus kain di hadapan para jama’ah Jum’at itu. Ternyata yang dibungkus kain itu yaitu berhala.




Hadits perihal Nabi Palsu dan Penyembahan Berhala

Berhati-hatilah wahai umat Islam, terutama pejabat dan pengusaha. Meskipun kini patung-patung itu belum disembah, tetapi apa yang telah diadakan itu, mungkin sekali nantinya disembah. Atau mungkin dipindahkan ke lain tempat ibarat yang dilakukan oleh bupati wanita di Karanganyar Solo Jawa Tengah itu, yang ternyata kemudian patungnya disembah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memperingatkan:

وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى بِالْمُشْرِكِينَ حَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِى الأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى كَذَّابُونَ ثَلاَثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِىٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لاَ نَبِىَّ بَعْدِى وَلاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ».

Dan Qiyamat tidak terjadi sebelum ada kabilah-kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik sehingga kelompok-kelompok dari umatku menyembah berhala-berhala. Dan bergotong-royong akan ada di antara umatku tiga puluh pendusta yang semuanya mengaku sebagai nabi. Padahal saya yaitu epilog para nabi, tidak ada nabi sesudahku. Dan (tetapi) akan tetap ada dari umatku segolongan yang tegak membela kebenaran (al-haq) dan mendapat donasi (dari Allah), mereka tidak tergoyahkan oleh orang-orang yang menyelisihi (dan menghinakan) mereka, hingga tiba keputusan Allah ‘Azza wa Jalla (yaitu maut seluruh orang mukmin menjelang Qiyamat dengan datangnya angin yang menyebabkan matinya setiap mukmin). (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Tsauban, ditakhrij oleh Imam As-Suyuthi, dishahihkan oleh Al-Albani).

Pendusta-pendusta yang mengaku nabi sudah bermunculan di Indonesia ibarat Lia Eden dengan Agama Salamullah yang kemudian dinamakan Kerajaan Eden, mengaku dirinya salah satu dari Tuhan-tuhan dan juga pasangan Jibril dan mendirikan agama ibarat nabi. Dan di tahun 2007 ada juga Ahmad Moshaddeq dari suku Betawi (Jakarta) mengaku nabi, Al-Masih al-Maw’ud, sehingga syahadatnya diganti, bukan

وأشهد أن محمدا رسول الله

Tetapi

وأشهد أن المسيح الموعود رسول الله

Dan saya bersaksi bahwa Al-Masih al-Maw’ud yaitu rasul Allah.

Unsur-unsur berikut ini perlu diperhatikan.
Penyembah berhala padahal tadinya beragama Islam, sudah ada. Pendusta-pendusta yang mengaku nabi sudah bermunculan.
Patung-patung makin banyak jumlahnya (karena sebagai proyek oleh penguasa dan pengusaha) hingga negerinya berpenduduk lebih banyak didominasi Muslim, namun di mana-mana banyak patung-patung.

Ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau yang dikhawatirkan sekali dalam sabdanya bahwa akan ada kelompok-kelompok yang menyembah berhala dari umat beliau.

Yang akan mengikuti musyrikin untuk menyembah berhala itu bukan hanya satu kelompok, tetapi qabail, kabilah-kabilah, aneka macam kelompok dari umat Islam, maka renungkanlah.

Apakah aman, bila patung-patung itu tetap ada? Apakah patung-patung yang kini belum disembah itu nantinya tidak akan disembah ketika mereka sudah menyembah patung? Dan apakah kini juga patung-patung itu belum disembah? Mungkin sudah diberi sesaji, entah kembang atau apa, itulah penyembahannya, dan itulah kemusyrikan, dosa tertinggi.

Pelakunya tak diampuni bila ketika hidup belum taubat total. Sedang pembuatnya beserta orang-orang yang terlibat (pembuat proyek dengan aneka jajaran dan rangkaiannya) tentu saja mendapat dosanya, padahal dosa penyembahan patung itu dosa tertinggi, kemusyrikan.

sumber:
tribunnews.com

Related : Astaghfirullah Borobudur Akan Dihancurkan Isis

0 Komentar untuk "Astaghfirullah Borobudur Akan Dihancurkan Isis"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)