Muhammadiyah: Permulaan Puasa 1 Ramadhan 2016 Jatuh Pada 6 Juni, Kemenag: Tunggu Hasil Sidang Isbat

PP Muhammadiyah sudah menentukan Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 Jatuh Pada hari Senin, 6 Juni 2016. Sedangkan 1 Syawal 1434 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016 M. Dan 1 Zulhijah 1437 H jatuh pada Sabtu, 3 September 2016 M.

PP Muhammadiyah sudah menentukan Awal Puasa  Muhammadiyah: Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 Jatuh Pada 6 Juni, Kemenag: Tunggu Hasil Sidang Isbat


Penetapan Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 tersebut disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (18/4/2016).“Karenanya, saya berharap penduduk dapat mengembangkan nilai keislaman memasuki ramadhan tahun ini,” ungkap Haedar.

Menurutnya, Ramadhan tahun 2016 ini haruslah menjadi saat-saat untuk terus mengembangkan diri dalam beribadah dan memperbaiki korelasi sosial sesama manusia.

Ijtimak jelang Ramadhan 1437 H terjadi pada Ahad, 5 Juni 2016 silam. Tinggi bulan pada di saat terbenam Matahari di Yogyakarta dan di seluruh wilayah Indonesia pada di saat terbenam Matahari itu bulan berada di atas ufuk. “Oleh sebab itu, 1 Ramadhan 2016 di menetapkan jatuh pada hari Senin, 6 Juni 2016,” terangnya.

Sementara itu, Pihak Kemenag (Kementrian Agama) sudah menerangkan bahwa Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 gres dapat ditentukan sehabis ada hasil dari sidang Isbat.

"Tentu kita tidak bisa berspekulasi. Kami dari Kementerian Agama mulai dari provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia sebagaimana umumnya, akan menanti hasil sidang Isbat guna penetapan Awal Puasa 1 Ramadhan 2016," ungkap Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag), Abdul Aziz AL di ruang kerjanya, Jumat (3/6/2016) sore.

Sidang Isbat akan dijalankan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta, Minggu (5/6/2016) sore.

"Tergantung hasil rukyat dari tim pemantau hilal atau bulan gres yang berlokasi di sejumlah titik di setiap provinsi masing-masing. Setelah itu hasil dibahas bareng dan ditentukan dalam hasil sidang isbat 2016," terangnya.

Jika bulan gres atau hilal terlihat pada Minggu (5/6) sore, dapat ditentukan permulaan puasa Ramadhan akan dijalankan pada Senin (6/6/2016).

"Kalau tidak ada satupun menyaksikan hilal, artinya kita akan menggenapkan Syaban menjadi 30 hari dan puasanya pada Selasa (7/6/2016)," jelasnya.

Dalam penanggalan Islam, terang Abdul Aziz, dalam satu bulan dapat 29 atau 30 hari. Ini juga berlaku bagi bulan Syaban yang tiba sebelum Ramadan.

"Berdasarkan penghitungan kalender (hisab) simpulan bulan Syaban memang akan jatuh pada 5 Juni 2016. Namun tidak menutup kemungkinan, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah akan mengawali puasa Ramadhan 2016 ini secara serentak," tandasnya.

Perhitungan Hisab Harus Dikonfirmasi Melalui Rukyat

Dihubungi secara terpisah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa sidang isbat untuk menyeleksi Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 akan digelar di Gedung Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sidang diawali dengan pemaparan hasil pandangan posisi hilal dari seluruh wilayah Indonesia dan seluruh dunia.

"Diawali dengan menyimak laporan dari sejumlah petugas Kemenag yang diperintahkan di titik-titik tertentu untuk menyaksikan hilal apakah ada yang menyaksikan atau tidak," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Dari situ kemudian gres lah para penerima sidang isbat memusyawarahkan dan pada karenanya menentukan kapan satu Ramadhan," sambungnya.

Lukman mengatakan, sidang isbat 2016 ini akan didatangi oleh para ulama, para kiai, perwakilan ormas-ormas Islam dan perwakilan negara-negara sahabat, juga akademisi, para luar biasa ilmu falaq, astronomi dan lainnya.

"Semua ormas-ormas Islam kita undang untuk mengikuti isbat, seluruhnya," ujarnya.

Ditambahkannya, ada lebih 30 titik wilayah yang mau menyaksikan hilal. Baik di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

"Biasanya, Di Jakarta itu di Tanjung Priok," katanya.

Menurut perkiraan hisab, Lukman menjelaskan, Awal Puasa 1 Ramadhan 2016 jatuh pada hari Senin (6/6/2016). Namun, pemerintah senantiasa memiliki tradisi bahwa hasil perkiraan hisab mesti dikonfirmasi kembali lewat rukyat dengan menyaksikan hilal secara langsung.

Baca Juga:





"Agar kedua sistem ini kita laksanakan gotong royong untuk saling melengkapi dan menyempurnakan,"pungkasnya.
Sumber https://www.kabarmakkah.com

Related : Muhammadiyah: Permulaan Puasa 1 Ramadhan 2016 Jatuh Pada 6 Juni, Kemenag: Tunggu Hasil Sidang Isbat

0 Komentar untuk "Muhammadiyah: Permulaan Puasa 1 Ramadhan 2016 Jatuh Pada 6 Juni, Kemenag: Tunggu Hasil Sidang Isbat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)