Pemerintah Indonesia mengaku masih mengalami kesusahan dalam mengembangkan mutu (upgrade) layanan bus untuk jamaah haji Indonesia selama di Makkah, Arab Saudi.
Dari seluruh rute perjalanan darat yang dioperasikan memakai bus, Ternyata masih ada rute yang memakai bus tua. Yakni, rute Bandara Madinah ke hotel dan bus untuk memuat jamaah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Sri Ilham Lubis, selaku Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ditjen PHU Kemenag) mengatakan, "Pemerintah Indonesia bahwasanya ingin mengembangkan layanan bus di seluruh rute. Namun, kita terganjal hukum yang ditetapkan pemerintah Saudi," katanya Kamis (28/7).
Dia menyebut bus yang belum dapat di-upgrade tinggal dua titik. Yakni, perjalanan antara Bandara Madinah menuju pemondokan haji di Madinah. Dan rute selanjutnya yang masih memakai bus renta yakni di tempat Armina.
Sri Ilham mengungkapkan, pelayanan transportasi selama masa Armina menjadi kewenangan Muassasah Naqabah Amma Lissayyarat atau sejenis Organda. Bus yang dipakai dalam rentang usia 0–18 tahun. Rute Armina itu termasuk Pemondokan Haji di Makkah–Arafah, Arafah–Muzdalifah, Muzdalifah–Mina, dan Mina–Pemondokan Haji di Makkah.
Karena keadaan bus bermacam-macam, Sri Ilham menampilkan sejumlah himbauan terhadap segenap jamaah haji. Dia berharap jamaah tidak berebut saat ingin masuk ke bus. Kemudian, sewaktu memakai bus feeder atau pengumpan antara hotel ke Masjidilharam, jamaah juga diharap tidak naik sendirian.
Baca Juga:
Sri Ilham yang pernah mengenyam pendidikan di Mesir itu mengatakan, secara keseluruhan layanan bus yang telah di-upgrade yakni Madinah–Makkah, Jeddah–Makkah, Makkah–Jeddah, dan Makkah-Madinah. Perusahaan bus yang dikontrak Kemenag yakni Saptco, Rabitat Makkah, Qowafil, dan Rawahil. Sumber https://www.kabarmakkah.com
Dari seluruh rute perjalanan darat yang dioperasikan memakai bus, Ternyata masih ada rute yang memakai bus tua. Yakni, rute Bandara Madinah ke hotel dan bus untuk memuat jamaah haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina).
Transportasi Haji Indonesia di Armina Pakai Bus Tua |
Sri Ilham Lubis, selaku Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Ditjen PHU Kemenag) mengatakan, "Pemerintah Indonesia bahwasanya ingin mengembangkan layanan bus di seluruh rute. Namun, kita terganjal hukum yang ditetapkan pemerintah Saudi," katanya Kamis (28/7).
Dia menyebut bus yang belum dapat di-upgrade tinggal dua titik. Yakni, perjalanan antara Bandara Madinah menuju pemondokan haji di Madinah. Dan rute selanjutnya yang masih memakai bus renta yakni di tempat Armina.
Sri Ilham mengungkapkan, pelayanan transportasi selama masa Armina menjadi kewenangan Muassasah Naqabah Amma Lissayyarat atau sejenis Organda. Bus yang dipakai dalam rentang usia 0–18 tahun. Rute Armina itu termasuk Pemondokan Haji di Makkah–Arafah, Arafah–Muzdalifah, Muzdalifah–Mina, dan Mina–Pemondokan Haji di Makkah.
Karena keadaan bus bermacam-macam, Sri Ilham menampilkan sejumlah himbauan terhadap segenap jamaah haji. Dia berharap jamaah tidak berebut saat ingin masuk ke bus. Kemudian, sewaktu memakai bus feeder atau pengumpan antara hotel ke Masjidilharam, jamaah juga diharap tidak naik sendirian.
Baca Juga:
- Ini Rute Bus Shalawat, Masair dan Antarkota Bagi Jamaah Haji Indonesia Tahun 2016
- Inilah Penampakan Bus Pertama Pengangkut Jamaah Haji Di Tahun 1933
- KPIH: Bus Haji Yang Layak Cuma 10 Persen Saja
Sri Ilham yang pernah mengenyam pendidikan di Mesir itu mengatakan, secara keseluruhan layanan bus yang telah di-upgrade yakni Madinah–Makkah, Jeddah–Makkah, Makkah–Jeddah, dan Makkah-Madinah. Perusahaan bus yang dikontrak Kemenag yakni Saptco, Rabitat Makkah, Qowafil, dan Rawahil. Sumber https://www.kabarmakkah.com
0 Komentar untuk "Pemerintah Gagal Perbaiki Kualitas, Transportasi Haji Indonesia Di Armina Pakai Bus Tua"