Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama ini lebih didominasi oleh perlakuan bernafsu dan sadis dari pria terhadap perempuan. Namun di Kampung Obe Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu, justru terbalik.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) kalut dan membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi. Peristiwa itu dipicu rasa kesal yang sudah menjadi-jadi karena sebelumnya nyawa IRT tersebut nyaris dihabisi suaminya sehabis diikat.
Bukan hanya itu saja, selama menjalani kehidupan berumah tangga delapan tahun semenjak di Bali sampai kesannya pindah ke Fafinesu A, kasus KDRT yang dialami pelaku pembacokan dari korban pembacokan terus saja terjadi. Pembacokan terjadi, Sabtu (1/11) sekira pukul 03.00 Wita dini hari lalu.
Pelaku pembacok yaitu Romania Banu (32), sementara korban pembacokan yaitu Gregorius Tae (37). Keduanya merupakan suami istri yang sudah menjalin kekerabatan suami istri selama delapan tahun, namun belum juga dikarunia anak. Meski dibacok sebanyak tiga kali dibagian perut sedalam 10 centimeter serta ajudan oleh Romania Banu, namun nyawa Gregorius Tae masih dapat tertolong.
Kronologis tragedi bermula ketika suami Romania Banu, Gregorius Tae pulang ke rumah dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) jenis sopi. Sekira pukul 00.10 Wita, Gregorius Tae kembali ke rumah dengan menggedor pintu rumah. Mendengar pintu digedor, Romania Banu eksklusif berdiri dan membukakan pintu.
Lantaran overdosis miras lokal jenis sopi, Gregorius Tae eksklusif menganiaya istrinya, Romania Banu, sehabis dibukakan pintu dengan cara memukul dan meninju istrinya sebanyak satu kali persis di mata kiri bab bawah.
Akibatnya, Romania Banu harus menderita lebam. Meski menderita lebam, Gregorius Tae masih saja mengikat Romania Banu. Namun Romania Banu tetap membisu dan tidak menunjukkan perlawanan. Usai mengikat Romania Banu, Gregorius Tae justru menelepon keluarga Romania Banu dan memberitahukan ke keluarga Romania Banu biar tiba mengambil jasad Romania Banu.
Takut tragedi tersebut terbukti, Romania Banu berusaha melepaskan ikatan di lehernya ketika Gregorius Tae sudah tidur. Tak mau pikir panjang lagi, Romania Banu eksklusif mengambil sebilah bendo kemudian membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi.
Usai membacok Gregirius Tae sebanyak empat kali di bab perut sampai mengenai ajudan suaminya, Romania Banu kemudian bergegas keluar rumah dan membuang barang bukti bendo di depan rumah mereka kemudian melarikan diri ke keluarganya di sekitar daerah terminal bus AKDP Kefamenanu. Pagi harinya, Romania Banu didampingi salah seorang keluarganya kemudian menyerahkan diri ke Mapolres TTU.
sumber: jpnn.com
Seorang ibu rumah tangga (IRT) kalut dan membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi. Peristiwa itu dipicu rasa kesal yang sudah menjadi-jadi karena sebelumnya nyawa IRT tersebut nyaris dihabisi suaminya sehabis diikat.
Bukan hanya itu saja, selama menjalani kehidupan berumah tangga delapan tahun semenjak di Bali sampai kesannya pindah ke Fafinesu A, kasus KDRT yang dialami pelaku pembacokan dari korban pembacokan terus saja terjadi. Pembacokan terjadi, Sabtu (1/11) sekira pukul 03.00 Wita dini hari lalu.
Pelaku pembacok yaitu Romania Banu (32), sementara korban pembacokan yaitu Gregorius Tae (37). Keduanya merupakan suami istri yang sudah menjalin kekerabatan suami istri selama delapan tahun, namun belum juga dikarunia anak. Meski dibacok sebanyak tiga kali dibagian perut sedalam 10 centimeter serta ajudan oleh Romania Banu, namun nyawa Gregorius Tae masih dapat tertolong.
Kronologis tragedi bermula ketika suami Romania Banu, Gregorius Tae pulang ke rumah dalam kondisi mabuk minuman keras (miras) jenis sopi. Sekira pukul 00.10 Wita, Gregorius Tae kembali ke rumah dengan menggedor pintu rumah. Mendengar pintu digedor, Romania Banu eksklusif berdiri dan membukakan pintu.
Lantaran overdosis miras lokal jenis sopi, Gregorius Tae eksklusif menganiaya istrinya, Romania Banu, sehabis dibukakan pintu dengan cara memukul dan meninju istrinya sebanyak satu kali persis di mata kiri bab bawah.
Akibatnya, Romania Banu harus menderita lebam. Meski menderita lebam, Gregorius Tae masih saja mengikat Romania Banu. Namun Romania Banu tetap membisu dan tidak menunjukkan perlawanan. Usai mengikat Romania Banu, Gregorius Tae justru menelepon keluarga Romania Banu dan memberitahukan ke keluarga Romania Banu biar tiba mengambil jasad Romania Banu.
Takut tragedi tersebut terbukti, Romania Banu berusaha melepaskan ikatan di lehernya ketika Gregorius Tae sudah tidur. Tak mau pikir panjang lagi, Romania Banu eksklusif mengambil sebilah bendo kemudian membacok suaminya yang sementara lelap dalam mimpi.
Usai membacok Gregirius Tae sebanyak empat kali di bab perut sampai mengenai ajudan suaminya, Romania Banu kemudian bergegas keluar rumah dan membuang barang bukti bendo di depan rumah mereka kemudian melarikan diri ke keluarganya di sekitar daerah terminal bus AKDP Kefamenanu. Pagi harinya, Romania Banu didampingi salah seorang keluarganya kemudian menyerahkan diri ke Mapolres TTU.
sumber: jpnn.com
0 Komentar untuk "Suami Dibacok Oleh Istri"