Contoh Laporan Magang (Observasi Kritis) Kependidikan Problem Motivasi Dan Aktifitas Belajar

Beberapa mahasiswa niscaya sudah tidak absurd lagi dengan yang namanya Laporan Kritis Magang Kependidikan. Ini merupakan bentuk laporan magang, khusus bagi para mahasiswa FKIP. Disini saya akan membagikan contoh laporan kritis magang kependidikan yang sanggup kalian pembiasaan untuk laporan kalian.



LAPORAN KRITIS MAGANG KEPENDIDIKAN III

Penerapan Aktifitas Words Puzzle dan Couple Cards dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Teks Announcement dan Ekspresi Pujian di SMAN 100 Indonesia



[LOGO]



DISUSUN OLEH :


Nama  : SekolahanKuliahan.com

NIM    :


PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BLABLABLA

SURAKARTA

2017


KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah menawarkan bayak kesempatan, sehingga kami sanggup menuntaskan laporan Kritis Magang Kependidikan III dengan baik. Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu persyarat dalam menuntaskan MKT (Magang Kependidikan III) dan dalam melaksanakan FGD (Forum Group Discussion ) bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret Surakarta.

            Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan MKT ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari banyak sekali pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh alasannya ialah itu, kami ingin memberikan ucapan terima kasih antara lain kepada :
   1. Bapak, M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan, yang memfasilitasi dengan kebijan-kebijakannya.
   2. Bapak selaku Dosen Pembimbing Magang Kependidikan III, yang menawarkan imbas positif terhadap perkembangan jadwal studi dan mahasiswa khususnya.
   3. Bapak, selaku kepala sekolah SMAN … yang telah menawarkan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan Magang Kependidikan III di SMAN …
   4.Ibu., selaku guru pamong yang telah membimbing selama Magang Kependidikan III.

    Semua pihak yang tidak tersebutkan nama-nya satu persatu.

            Penyusunan Laporan Kritis Magang Kependidikan III ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan MKT ini, oleh alasannya ialah itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa impian kami semoga Laporan Kritis Magang Kependidikan III ini sanggup bermanfaat bagi pembaca serta sanggup menambah ilmu pengetahuan bagi kami.

Surakarta, 22 Oktober 2017

SekolahanKuliahan.Blogspot.com


Daftar Isi
Tulis daftar isi sesuai dengan halaman  

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Pelajaran Bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Atas merupakan suatu langkah yang harus di tempuh para siswa dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar. Tidak sedikit dari para siswa yang merasa terbebani dan tertekan dalam berguru bahasa Asing, terutama bahasa Inggris. Rasa tidak senang terhadap suatu pelajaran sanggup mengakibatkan dampak yang kurang baik terhadap hasil berguru bagi siswa maupun sekolah. Dikutip dari www.republika.co.id, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud, Nizam (2017) menyampaikan bahwa penurunan nilai ujian nasional mata pelajaran yang paling signifikan terlihat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Salah satu faktor penurunan hasil berguru siswa ialah motivasi. Motivasi sangat kuat pada psikologis siswa dalam melaksanakan aktifitas belajar. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan menciptakan kita tetap tertarik dalam acara tertentu. Dapat dikatakan bahwa Motivasi ialah suatu dorongan kehendak yang mengakibatkan seseorang melaksanakan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang.

            Dalam suatu pembelajaran, guru secara tidak pribadi dituntut harus sanggup menyebarkan pola pembelajaran yang sanggup melibatkan siswa aktif dalam belajar. Namun pada kenyataannya pembelajaran Bahasa Inggris yang diterapkan masih bersifat konvensional. Dimana sistem penyampaiannya secara umum dikuasai oleh guru, yang cara mengajarnya cenderung bersifat instruktif, serta proses komunikasinya satu arah. Guru memegang kendali memainkan kiprah aktif, sementara siswa duduk mendapatkan secara pasif informasi pengetahuan dan keterampilan siswa cenderung membisu dan kurang berani menyatakan gagasannya.

            Oleh alasannya ialah itu guru bahasa Inggris perlu memahami dan menyebarkan banyak sekali bentuk atau metode pembelajaran yang inovatif untuk menciptakan siswa termotivasi dalam berguru Bahasa Inggris. Selain itu, dengan metode yang telah dikembangkan atau direncanakan, seorang guru juga harus sanggup menciptakan siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

            Sehubungan dengan rendahnya hasil berguru siswa dan gejala- tanda-tanda yang ditemukan, maka penulis merasa perlu melaksanakan analisis yang berkhasiat sebagai contoh dan pedoman bagi guru dalam perjuangan meningkatkan hasil berguru siswa. Dengan melihat latar belakang duduk kasus tersebut penulis terdorong untuk melaksanakan analisis dengan judul “Penerapan Ekspresi Words Puzzle dan Couple Cards dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Teks Announcement dan Ekspresi Pujian di SMAN …..



B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimanakah penerapan aktifitas Words Puzzle dan Couple Cards dalam proses berguru mengajar bahasa Inggris di SMAN ….?

2.      Bagaimana peningkatan motivasi siswa dalam berguru bahasa Inggris melalui aktifitas Words Puzzle dan Couple Cards di SMAN ….?


C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui penerapan aktifitas Words Puzzle dan Couple Cards dalam proses berguru mengajar Bahasa Inggris di kelas X IPA 4 SMAN ….

2.      Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berguru bahasa Inggris melalui aktifitas Words Puzzle dan Couple Cards dalam proses berguru mengajar Bahasa Inggris di kelas SMAN …. guna mencapai keaktifan siswa dan prestasi berguru yang baik.
 

BAB II
PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A.    Permasalahan
1.      Kurangnya Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
      Kurangnya motivasi siswa sanggup diketahui dengan indikator berikut, (1) Rendahnya rasa percaya diri siswa untuk mengemukakan pendapat, (2) Kurangnya keberanian siswa dalam berbicara Bahasa Inggris, (3) Kurang aktif dalam bertanya, (4) Hasil kerja yang tidak rapi, (5) Sikap duduk, respon, dan ekspresi yang kurang kooperatif.

Peserta didik di Sekolah Menangah Atas Negeri 1 Ngemplak ketika proses belajar-mengajar dikelas berlangsung masih ditemukan perilaku yang kurang berani mengemukakan pendapat, dan cenderung membisu ketika guru memberi kesempatan untuk bertanya hal yang dirasa kurang jelas. Tidak hanya itu, para siswa pun terlihat takut dan ragu-ragu ketika diminta untuk membaca text bahasa Inggris.

Beberapa kali kelap terlihat pula bahwa siswa mengobrol hal lain dengan temannya ketika guru menunjukan materi. Banyak pula siswa yang menyenderkan kepalanya di atas meja. Kerap beberapa kali terdengar siswa menyampaikan bahwa mereka merasa bosan dan mengantuk. Pada ketika siswa diberikan kiprah atau latihan, beberapa siswa enggan untuk menuliskan soal dan balasan secara lengkap.


B.     Upaya Pemecahannya
1.      Penerapan Words Puzzle dalam Materi Teks Announcement.

Dari uraian di atas, maka diharapkan adanya suatu upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran Bahasa Inggris serta untuk meningkatkan prestasi berguru siswa, yakni dengan memakai metode pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan berguru siswa, dan menciptakan siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Salah satu aktifitas yang sanggup dipakai ialah Penerapan Words Puzzle dalam Pembelajaran Teks Announcement. Aktifitas ini termasuk dalam Collaborative Learning, dimana 2 orang atau lebih bekerja bersama dalam memahami materi, mencari solusi atau menciptakan suatu karya terkait topic pembelajaran.

Permainan puzzle ialah suatu permainan yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Permainan ini mernggunakan kemampuan berpikir logis dan kreatifitas siswa. Puzzle ialah tipe permainan yang melibatkan pemikiran seseorang ihwal pengenalan suatu pola, pemecahan rangkaian atau urutan, dan juga pelengkapan kalimat

Words Puzzle yang saya buat ini merupakan kombinasi dari permainan dan materi ajar. Puzzle utuh yang harus dibuat ialah suatu susunan teks announcement. Bagian-bagian dari puzzle merupakan potongan-potongan pecahan dari teks announcement. Pada aktifitas permainan words puzzle, siswa menyusun bagian-bagian dari teks announcement dan mengurutkannya sehingga menjadi suatu teks announcement. Tiap pecahan dari pengumuman ini akan di gunting / di pisahkan, siswa (bekelompok) akan menyusun semoga menjadi suatu teks. Lalu siswa mencari dan menuliskan contoh kalimat beserta tenses/unsur kebahasaan yang ada dalam announcementnya. Siswa juga menuliskan kata/vocabulary apa saja yang belum mereka mengerti, kemudian mencoba mencari artinya dengan kamus.


2.      Penerapan Couple Cards dalam Materi Ungkapan Pujian.

Peserta didik di berikan masing-masing 1 kartu berisi situasi atau kalimat pujian. Kartu berwarna biru berisi situasi dan kartu yang berwarna pink berisi pujiannya. Semua murid mendapatkan 1 kartu yang berisikan kalimat yang berbeda dari yang lainnya Peserta didik mencari pasangan dari kartu tersebut yang di bawa oleh temannya, dengan cara menanyakan dan memasangkan apakah kedua kartu tersebut saling berpasangan.

Permainan ini bisa memancing aktifitas diskusi/teamwork para siswa. Selain itu, aktifitas ini menciptakan siswa saling bertanya satu sama lain dan juga menanyakan ke guru. Siswa juga melihat pola kalimat yang terdapat pada kartu tersebut. Aktifitas ini juga bisa dibilang merupakan suatu permainan yang bertujuan ‘mencari’, sehingga bisa dikatakan bahwa penerapan couple cards ini merupakan game-based learning.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

       Sistem pengajaran dengan memakai aktifitas words puzzle dan couple cards dalam pembelajaran bahasa inggris akan membantu siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris pada ketika mempelajari Teks Announcement dan Ungkapan Pujian. Dengan aktifitas words puzzle pada pembelajaran teks announcement, siswa terlihat lebih aktif berdiskusi dengan teman. Siswa juga terlihat lebih santai dan nyaman ketika merasa belum mengerti atau belum paham, hal ini di lihat pada siswa yang mulai aktif bertanya kepada guru mengenai materi atau topik yang terkait. Siswa menjadi terlihat lebih percaya diri ketika belum paham dan mulai bertanya alasannya ialah mereka berada di posisi tidak sendiri, melainkan gotong royong dengan rekan grupnya.

Sama halnya dengan aktifitas word puzzle pada materi Announcement Text. Couple Cards yang dipakai pada materi Ungkapan Pujian juga menciptakan siswa semakin cooperative dengan sobat sekelas. Siswa terlihat aktif dalam mencari pasangan dari kartunya dengan menanyai dan mencocokan kartu milik sobat sekelasnya.

Dengan adanya kedua aktifitas yang telah disebutkan diatas, diharapkan siswa sanggup merasa damai dan tidak tertekan pada ketika proses pembelajaran. Aktifitas tersebut juga menebar senyuman dan bunyi tertawa dari para murid. Saat tertawa, badan insan akan memproduksi hormone endorphin yang akan memicu perasaan nyaman, bahagia, dan berenergi. Dengan perasaan positif yang dimiliki siswa, motivasi dalam diri akan meningkat sehingga akan berdampak baik bagi proses pembelajaran semoga menerima prestasi berguru yang baik pula.

B. Saran

           Laporan Kritis Magang Kependidikan III ini masih banyak menemui kendala, baik dalam narasumber, pengumpulan data maupun pengolahan data itu sendiri. Bagi para pembaca yang tertarik megenai Magang Kependidikan III di SMAN …. dan dirasa bahwa laporan magang ini kurang lengkap ataupun masih belum tepat maka pembaca sanggup melaksanakan observasi lebih lanjut di SMAN …...


 
Daftar Pustaka

Brown, D. (2001). Teaching by Principles an Interactive Approach to Language
Pedagogy. Second Edition. A Pearson Education Company.

Fadhilah, U.  (2017, 15 Juni) Nilai UN Sekolah Menengah Pertama Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Anjlok. Diperoleh 22 Oktober 2017 dari http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/06/15/orkzom382-nilai-un-smp-bahasa-indonesia-dan-bahasa-inggris-anjlok


Weiner, B. (1991). History of Motivational Research in Education. Journal or Educational
Psychology 1990, Vol. 82, No.4, 616-622.

Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa. Swara.

Related : Contoh Laporan Magang (Observasi Kritis) Kependidikan Problem Motivasi Dan Aktifitas Belajar

0 Komentar untuk "Contoh Laporan Magang (Observasi Kritis) Kependidikan Problem Motivasi Dan Aktifitas Belajar"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)