1) Pengertian media penyuluhan pertanian
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti mediator atau pengantar. Makna umumnya yaitu segala sesuatu yang sanggup menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada akseptor informasi. Istilah media ini sangat terkenal dalam bidang komunikasi. Proses penyuluhan ataupun proses mencar ilmu mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang dipakai dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Banyak jago yang memperlihatkan batasan perihal media pembelajaran. The Association for Educational Communications Technology AECT misalnya, menyampaikan bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dipakai orang untuk menyalurkan pesan. Gagne (1970), mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang sanggup merangsang mereka untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang dipakai untuk memberi penerang. Kaprikornus media penyuluhan yaitu suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, biar target sanggup menyerap pesan dengan gampang dan jelas. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang sanggup dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang dipakai untuk acara tersebut.
Penyuluhan yaitu proses penyebarluasan informasi perihal ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan sanggup diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh biar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (behaviour) yang merupakan perwujudan dari
Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan seseorang yang sanggup diamati oleh orang/pihak lain, baik secara eksklusif atau tidak langsung.
Sehingga media penyuluhan mempunyai beberapa pengertian, sebagai berikut :
dapat dipakai untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau
benda nyata.
2) Tujuan, peranan media penyuluhan
Kemajuan teknologi pertanian dikala ini semakin pesat, baik teknologi produksi maupun teknologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak sanggup ditawar lagi. Teknologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh alasannya yaitu itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting.
Secara umum, sanggup dikatakan bahwa media merupakan suatu mediator yang dipakai dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media yaitu untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga sanggup merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memperlihatkan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Dalam bidang pendidikan, training dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting, khususnya bagi para penyuluh, alasannya yaitu dengan demikian mereka sanggup lebih efektif dan efisien dalam memberikan materi penyuluhan.
Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus sanggup meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses mencar ilmu terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga sanggup mempercepat terjadinya perubahan sikap (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dikalangan kelompok sasaran.
Selain dari pada itu media diperlukan sanggup lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga target lebih gampang dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat target akan terkesan lebih usang dibandingkan dengan didengar dan media bisa memotivasi dan bisa memusatkan perhatian.
Kenyataan membuktikan bahwa acara penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran, contohnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu mencar ilmu bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian petani sanggup meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses mencar ilmu berjalan terus walaupun tidak berhadapan eksklusif dengan sumber komunikasi.
3) Peranan Media Penyuluhan Pertanian
a) Sebagai Saluran Komunikasi (Channel)
Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat mayoritas dalam acara mencar ilmu petani, usang kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian. Sekarang penyuluh pertanian berperan sebagai kawan kerja petani, mendampingi dan membantu petani dalam memecahkan duduk kasus yang dihadapi dilapangan bersama dengan petani lainnya melalui acara kelompok tani. Peranan media penyuluhan pertanian sebagai media mencar ilmu dalam acara penyuluhan pertanian sebagai berikut :
Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan acara penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses mencar ilmu termasuk
dalam acara penyuluhan pertanian.
Pendapat para jago dan hasil penelitian menyerupai tersebut diatas penting artinya dalam acara penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani mencar ilmu lebih efektif bila ia mencar ilmu dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam acara penyuluhan pertanian sebagai berikut :
Fungsi media penyuluhan yaitu sebagai berikut:
a) Dapat menyaksikan benda yang ada atau insiden yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa sanggup memperoleh citra yang aktual perihal benda/peristiwa sejarah.
b) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik alasannya yaitu jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video perihal kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di sentra reaktor nuklir, dan sebagainya.
c) Memperoleh citra yang terang perihal benda/hal-hal yang sukar diamati secara eksklusif alasannya yaitu ukurannya yang tidak memungkinkan, baik alasannya yaitu terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket peserta didik sanggup memperoleh citra yang terang perihal bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film peserta didik memperoleh citra perihal bakteri, amuba, dan sebaginya.
d) Mendengar bunyi yang sukar ditangkap dengan indera pendengaran secara langsung. Misalnya, rekaman bunyi denyut jantung dan sebagainya.
e) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara eksklusif alasannya yaitu sukar ditangkap. Dengan derma gambar, potret, slide, film atau video siswa sanggup mengamati aneka macam macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
f) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahayauntuk didekati. Dengan slide, film, atau video peserta didik sanggup mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
g) Mengamati dengan terang benda-benda yang gampang rusak/sukar diawetkan. Dengan memakai model/benda tiruan peserta didik sanggup memperoleh citra yang terang perihal organ-organ badan insan menyerupai jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
h) Dengan gampang membandingkan sesuatu. Dengan derma gambar, model atau foto peserta didik sanggup dengan gampang membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,warna, dan sebagainya.
i) Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari telur hingga menjadi katak sanggup diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup hingga mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan derma film sanggup diamati hanya dalam beberapa detik.
j) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan derma film atau video, peserta didik sanggup mengamati dengan terang gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada dikala tertentu dihentikan.
k) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video sanggup dengan gampang peserta didik mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
l) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, peserta didik sanggup mengamati bab mesin yang sukar diamati secara langsung.
m) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah peserta didik melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian sanggup mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan memakai film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
n) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa sanggup mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
o) Dapat mencar ilmu sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, peserta didik sanggup mencar ilmu sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium" yang secara harafiah berarti mediator atau pengantar. Makna umumnya yaitu segala sesuatu yang sanggup menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada akseptor informasi. Istilah media ini sangat terkenal dalam bidang komunikasi. Proses penyuluhan ataupun proses mencar ilmu mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang dipakai dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Banyak jago yang memperlihatkan batasan perihal media pembelajaran. The Association for Educational Communications Technology AECT misalnya, menyampaikan bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dipakai orang untuk menyalurkan pesan. Gagne (1970), mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang sanggup merangsang mereka untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu sesuatu yang dipakai untuk memberi penerang. Kaprikornus media penyuluhan yaitu suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi kepada sasaran, biar target sanggup menyerap pesan dengan gampang dan jelas. NEA (National Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang sanggup dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang dipakai untuk acara tersebut.
Penyuluhan yaitu proses penyebarluasan informasi perihal ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Lebih lengkapnya penyuluhan sanggup diartikan sebagai proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh biar terbangun proses perubahan “PERILAKU” (behaviour) yang merupakan perwujudan dari
Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan seseorang yang sanggup diamati oleh orang/pihak lain, baik secara eksklusif atau tidak langsung.
Sehingga media penyuluhan mempunyai beberapa pengertian, sebagai berikut :
- Media penyuluhan yaitu semua sarana dan alat yang digunakandalam prosespenyampaian pesan;
- Media penyuluhan yaitu wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang sanggup merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat;
- Media penyuluhan yaitu semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan.
- Bab I. Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 22, yang dimaksud materipenyuluhan yaitu materi penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku perjuangan dalam aneka macam bentuk yang mencakup informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
- Bab VII Penyelenggaraan, Bagian Ketiga Materi penyuluhan, pasal 27 ayat (1) Materi penyuluhan dibentuk menurut kebutuhan dan kepentingan pelaku utama dan pelaku perjuangan dengan memperhatikan kemanfaatan dan kelestarian sumber daya pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ayat (2) Materi penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi unsur pengembangan sumber daya insan dan peningkatan modal sosial serta unsur ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, ekonomi, manajemen, hukum, dan pelestarian lingkungan.
dapat dipakai untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada petani sebagai pengguna teknologi seperti: media cetak, media audio, media audio visual, media berupa obyek fisik atau
benda nyata.
2) Tujuan, peranan media penyuluhan
Kemajuan teknologi pertanian dikala ini semakin pesat, baik teknologi produksi maupun teknologi sosial ekonomi. Persaingan dalam berusaha dibidang pertanian semakin meningkat pula. Tuntutan untuk meningkatkan kualitas produksi tidak sanggup ditawar lagi. Teknologi dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Oleh alasannya yaitu itu peranan media penyuluhan pertanian semakin penting.
Secara umum, sanggup dikatakan bahwa media merupakan suatu mediator yang dipakai dalam proses belajar. Tujuan penggunaan media yaitu untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga sanggup merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting dalam memperlihatkan pengalaman kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar.
Dalam bidang pendidikan, training dan penyuluhan, kemampuan literasi visual sangat penting, khususnya bagi para penyuluh, alasannya yaitu dengan demikian mereka sanggup lebih efektif dan efisien dalam memberikan materi penyuluhan.
Media apapun yang digunakan, pada prinsipnya harus sanggup meningkatkan efektivitas dan kelancaran proses mencar ilmu terutama dalam memperjelas materi yang dipelajari sehingga sanggup mempercepat terjadinya perubahan sikap (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dikalangan kelompok sasaran.
Selain dari pada itu media diperlukan sanggup lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan komunikator kepada komunikan (sasaran), sehingga target lebih gampang dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat target akan terkesan lebih usang dibandingkan dengan didengar dan media bisa memotivasi dan bisa memusatkan perhatian.
Kenyataan membuktikan bahwa acara penyuluhan pertanian berhadapan dengan keterbatasan-keterbatasan antara lain keterbatasan jumlah penyuluh, keterbatasan dipihak sasaran, contohnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu mencar ilmu bagi petani. Untuk itu perlu diimbangi dengan meningkatkan peranan dan penggunaan media penyuluhan pertanian. Melalui media Penyuluhan Pertanian petani sanggup meningkatkan interaksi dengan lingkungan sehingga proses mencar ilmu berjalan terus walaupun tidak berhadapan eksklusif dengan sumber komunikasi.
3) Peranan Media Penyuluhan Pertanian
a) Sebagai Saluran Komunikasi (Channel)
- Menyalurkan pesan/informasi dari sumber/ komunikatorkepada target yakni petani dan keluarganya sehingga target sanggup menerapkan pesan dengan kebutuhannya.
- Menyalurkan umpan balik dari sasaran/komunikan kepada sumber/komuniukator sebagai materi evaluasi untuk perbaikan/pengembangan dalam penerapan teknologi selanjutnya.
- Menyebarluaskan pesan informasi kemasyarakat dalam jangkauan yang luas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
- Memungkinkan pelaksanaan penyuluhan pertanian secara teratur dan sistematik.
Pada tahap awal peranan penyuluh pertanian sangat mayoritas dalam acara mencar ilmu petani, usang kelamaan berubah petani menjadi lebih dinamis mulai banyak belajar, melalui pengalaman. Melalui interaksi dengan lingkungannya dan memanfaatkan media penyuluhan pertanian. Sekarang penyuluh pertanian berperan sebagai kawan kerja petani, mendampingi dan membantu petani dalam memecahkan duduk kasus yang dihadapi dilapangan bersama dengan petani lainnya melalui acara kelompok tani. Peranan media penyuluhan pertanian sebagai media mencar ilmu dalam acara penyuluhan pertanian sebagai berikut :
- Memberi pengalaman mencar ilmu yang integral dari kongkrit ke abstrak. Petani mencar ilmu dimulai dari situasi aktual dilapangan melalui pengalam eksklusif sebagai contoh, acara sekolah lapangan (SL) dalam rangka memasyarakatkan Pengendalian hama terpadu (PHT) flora padi. Petani secara berkelompok mencar ilmu mengamati hama/penyakit flora eksklusif dari runpun padi sawah. Cara mencar ilmu tersebut Di unduh dari : Bukupaket.com61 disebut cara mencar ilmu Lewat pengalaman (CBLP). Hasil pengamatan dicatat oleh petani, kemudian didiskusikan bersama secara priodik. Selanjutnya petani mencar ilmu melalui aneka macam media penyuluhan pertanian lainnya antara lain : spesimen, poster, leaflet, folder, gambar, slide, film dan sebagainya. Materi pelajaran tidak terbatas pada hama/penyakit saja tetapi berkembang dengan materi yang terkait menyerupai ekologi tanaman, musuh alami, pemupukan, fisiologi flora dan sebagainya hingga panen. Dengan demikian memberi pengalaman yang luas dan terpadu. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh dan kongkrit kearah ajaib penyuluh pertanian sebagai kawan petani berfungsi membantu/membimbing proses mencar ilmu tersebut.
- Memungkinkan proses mencar ilmu sanggup berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan. Tehnologi selalu berubah dan berkembang alasannya yaitu itu media penyuluhan pertanian harus selalu menyalurkan pesan/informasi yang mutakhir. Siaran pedesaan contohnya yaitu media penyuluhan pertanian yang harus selalu siap menyalurkan perkembangan tehnologi yang mutakhir tersebut.
- Memungkinkan proses mencar ilmu secara mandiri. Tersedianya aneka macam macam media penyuluhan pertanian seperti: brosur, kaset rekaman, folder, leaflet, lembaran informasi pertanian (Liptan) dan lain-lain, memungkinkan untuk terjadinya proses mencar ilmu secara mandiri.
Peragaan merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai keberhasilan acara penyuluhan pertanian. Media penyuluhan pertanian yang bersifat verbalistis akan kurang berhasil. Peragaan berkaitan erat dengan penginderaan, peranan pengeinderaan sangat penting dalam proses mencar ilmu termasuk
dalam acara penyuluhan pertanian.
Pendapat para jago dan hasil penelitian menyerupai tersebut diatas penting artinya dalam acara penyuluhan pertanian. Media harus berperan pula sebagai peragaan petani mencar ilmu lebih efektif bila ia mencar ilmu dengan melihat, mendengar dan sekaligus mengerjakannya (learning by doing).
Sejalan dengan pandangan diatas, maka peranan media penyuluhan pertanian sebagai peragaan dalam acara penyuluhan pertanian sebagai berikut :
- Media Penyuluhan Pertanian Mempertinggi Efektivitas Belajar. Media yang bermuatan peragaan sanggup menarik perhatian, memusatkan perhatian dan memberi kejelasan terhadap pesan yang disampaikan, mempermudah untuk dimengerti dan kesannya bertahan usang dalam ingatan.
- Meningkatkan Interaksi Petani dengan Lingkungannya. Misalnya melalui media demonstrasi di lapangan petani mencar ilmu eksklusif dari lingkungannnya dan karenanya akan meyakinkan petani terhadap pesan yang didemonstrasikan.
- Memungkinkan Untuk Meningkatkan Keterampilan. Keterampilan hanya sanggup dicapai melalui peragaan eksklusif perihal langkah-langkah kerja yang harus dilakukan. Petani harus melakukannya sendiri sesuai dengan lembaran petunuk kerja melalui media penyuluhan pertanian.
Fungsi media penyuluhan yaitu sebagai berikut:
a) Dapat menyaksikan benda yang ada atau insiden yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa sanggup memperoleh citra yang aktual perihal benda/peristiwa sejarah.
b) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik alasannya yaitu jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video perihal kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di sentra reaktor nuklir, dan sebagainya.
c) Memperoleh citra yang terang perihal benda/hal-hal yang sukar diamati secara eksklusif alasannya yaitu ukurannya yang tidak memungkinkan, baik alasannya yaitu terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket peserta didik sanggup memperoleh citra yang terang perihal bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film peserta didik memperoleh citra perihal bakteri, amuba, dan sebaginya.
d) Mendengar bunyi yang sukar ditangkap dengan indera pendengaran secara langsung. Misalnya, rekaman bunyi denyut jantung dan sebagainya.
e) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara eksklusif alasannya yaitu sukar ditangkap. Dengan derma gambar, potret, slide, film atau video siswa sanggup mengamati aneka macam macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
f) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahayauntuk didekati. Dengan slide, film, atau video peserta didik sanggup mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
g) Mengamati dengan terang benda-benda yang gampang rusak/sukar diawetkan. Dengan memakai model/benda tiruan peserta didik sanggup memperoleh citra yang terang perihal organ-organ badan insan menyerupai jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
h) Dengan gampang membandingkan sesuatu. Dengan derma gambar, model atau foto peserta didik sanggup dengan gampang membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran,warna, dan sebagainya.
i) Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video, proses perkembangan katak dari telur hingga menjadi katak sanggup diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup hingga mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan derma film sanggup diamati hanya dalam beberapa detik.
j) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan derma film atau video, peserta didik sanggup mengamati dengan terang gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada dikala tertentu dihentikan.
k) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video sanggup dengan gampang peserta didik mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
l) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, peserta didik sanggup mengamati bab mesin yang sukar diamati secara langsung.
m) Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah peserta didik melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian sanggup mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan memakai film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
n) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa sanggup mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
o) Dapat mencar ilmu sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, peserta didik sanggup mencar ilmu sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
0 Komentar untuk "Pengantar Media Penyuluhan Pertanian"