13 Referensi Cangkriman Pepindhan

Cangkriman yaitu unene-unen yang sering kita dengar di ludruk-ludruk Jawa Timur. Cangkriman ini ada yang cangkriman wancah yaitu cangkriman yang disingkat dan menghasilkan makna.

Sedangkan cangkriman pepindhan yaitu cangkriman yang berupa kalimat yang merupakan konotasi dari sesuatu dan memperlihatkan arti. Misalnya saja,
"Pitik walik saba kebon."

Arti bahwasanya bukanlah ayam yang mempunyai bulu terbalik dan sering ditemui di kebun, namun maknaya yaitu "Nanas."

Berikut ini beberapa teladan cangkriman pepindhan.

1. Pitik walik saba kebon.
artinya nanas.


2. Sega sakepel direbung tinggi.
artinya salak.

3. Ora mudhun-mudhen yen ora nggawa mrica sak kanthong.
artinya kates.

4. Pitik walik saba meja.
artinya kemucing, sulak.

5. Emboke dielus-elus, anak diidak-idak.
artinya andha.

6. Gajah nguntal sangkrah.
artinya pawon.

7. Ing dhuwur wayangan, ing ngisor jedhoran.
artinya undhuh kambil.

8. Kebo bule cancang merang.
artinya buntil.

9. Disuguh opak angin.
artinya ora disuguhi apa-apa.

10. Anake gelungan ibune ngrembyang.
artinya pakis.

11. Wis gedhe kok guyu tawa.
artinya nangis.


12.. Yen ibune siji anake loro, yen anake siji ibune loro, yen ibune telu ora duwe anak.
artinya salak.

13. Lawa lima kalong telu dadi piro.
artinya waolu.

itulah contoh-contoh cangkriman pepindhan yang memperlihatkan makna. Ono lowo lima, kalong telu, dadi piro? Yo mesti wae dadi wolu jumlahnya.

Related : 13 Referensi Cangkriman Pepindhan

0 Komentar untuk "13 Referensi Cangkriman Pepindhan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)