Sejarah Terbentuknya Provinsi Jawa Timur

Dalam perjalanan sejarah bangsa, proses pembentukan struktur pemerintahan dan wilayah Jawa Timur ternyata mempunyai perjalanan sangat panjang. Dari sumber-sumber epigrafis dalam bentuk kerikil bertulis (Prasasti Dinoyo) diketahui bahwa semenjak era VIII, tepatntya tahun 760 di Jawa Timur telah muncul suatu satuan pemerintahan, Kerajaan Kanjuruhan di Malang, dengan status yang hingga kini masih diperdebatkan.

Pada era X, Jawa Timur menapaki fase baru. Jawa Timur yang semula merupakan wilayah pinggiran dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, lalu mendapatklan momentum sebagai sentra kekuasaan aneka macam kerajaan, menyerupai Medang (937 - 1017), Daha-Janggala (1080-1222), Singasari (1222-1292) dan Majapahit (1293 -1527).

Dalam hal ini , Pu Sendok (927-947) ialah tokoh paling berjasa yang berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan di Jawa Timur. Struktur pemerintahannya secara hierarkhis terdiri dari Pemerintah Pusat (Kraton), Watek (Daerah) dan Wanua (Desa). Struktur ini terus bertahan hingga era XIII zaman Singasari.

Pada era XIII terjadi perkembangan gres dalam struktur ketatanegaraan di Indonesia di Jawa Timur, ditandai dengan munculnya sebuah struktur gres dalam pemerintahan, yaitu Nagara (Provinsi). Berdasarkan Prasasti Mulamalurung (1255) dari masa Wisnu Wardhana yang juga bergelar Sminingrat menyatakan bahwa struktur pemerintahan Singasari dari Pusat (Kraton), Nagara (Provinsi), Watek (Kabupaten) dan Wanua (Desa).


Pada masa Kerajaan Majapahit, susunan itu mendapat aneka macam penyempurnaan, terdiri dari Bhumi (Pusat/Kraton), Negara (Provinsi/Bhatara), Watek/Wisaya (Kabupaten/Tumenggung), Lurah/Kuwu (Kademangan), Thani/Wanua (Desa/Petinggi) dan paling bawah Kabuyutan (Dusun/Rama).

Anehnya struktur kenegaraan Majapahit (1294-1527) justru berkembang secara ketat pada masa Mataram (1582 -1755). Wilayah Mataram dibagi secara konsentris terdiri dari Kuthagara/Nagara (Pusat/Kraton), Negaragung/Negaraagung (Provinsi Dalam), Mancanegara (Provinsi luar ), Kabupaten dan Desa. Secara etimologis, sebutan Jawa Timur pada zaman Mataram Islam muncul derngan nama Bang Wetan, derngan wilayah mencakup seluruh Pesisir Wetan dan Mancanagara Wetan (pedalaman Jawa Timur).

Selanjutnya sesudah huru-hara Cina di Kartasura (1743), seluruh wilayah pesisir utara Jawa dan seluruh Pulau Madura jatuh ke tangan Kompeni, sedang kawasan Mataram tinggal wilayah pedalaman Jawa (Mancanagara Wetan -Mancanagara Kulon). Dengan berakhirnya Perang Dipanegara (1830), seluruh Jawa Timur (BangWetan) sanggup dikuasai Pemerintah Hindia Belanda. Dari tahun 1830-1928 /1929, Belanda menjalankan pemerintahan dengan hubungan eksklusif Pemerintah Pusat VOC di Batavia derngan para Bupati yang berada di wilayah kekuasaanya.

Pemerintah Hindia Belanda yang semenjak awal era XX menerapkan politik imperialisme modern melaksanakan intensifikasi pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Provinsi Jawa Timur (Provincient van Oost Java ) pada tahun 1929, dengan struktur pemerintahan, wilayah dan birokrasi tidak jauh berbeda menyerupai yang ada sekarang. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) menyerupai kawasan lain, Jawa Timur diletakkan dibawah pendudukan militer Jepang.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 19 Agustus 1945 olehPPKI dibentuklah Provinsi dan penentuan para Gubernurnya.

Untuk Pertama kalinya, R.M.T. Soeryo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur yang pertama. R.M.T Soeryo yang dilantik tanggal 5 September 1945, hingga tanggal 11 Oktober 1945 harus menuntaskan tugas-tugasnya di Bojonegoro, dan gres pada 12 Oktober 1945 boyong ke Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur yang menandai mulai berputarnya prosedur Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.

Atas dasar pertimbangan perjalanan sejarah inilah, maka diterbitkan perda Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 perihal Hari Makara Provinsi Jawa Timur yang menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Makara Provinsi Jawa Timur yang menetapkan tanggal 12 Oktober sebagai Hari Makara Jawa Timur dan akan diperingati secara resmi setiap tahun, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur.

Sumber : Buku Peringatan Hari Makara Ke -70 Provinsi Jawa Timur

Related : Sejarah Terbentuknya Provinsi Jawa Timur

0 Komentar untuk "Sejarah Terbentuknya Provinsi Jawa Timur"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)