Setiap orang berkeringat dikala berada di udara panas, namun orang dengan hiperhidrolisis akan mengalaminya secara berlebihan.
Bahkan orang dengan hiperhidrolisis akan berkeringat meski tidak ada alasan spesifik.
Secara normal, kelenjar keringat akan aktif dan membawa keringat ke permukaan kulit dikala suhu lingkungan meningkat, sedang demam, berolahraga, merasa cemas, tegang, atau stres. Namun ketika faktor-faktor tersebut tidak sedang dialami dan keringat tetap ada, maka Anda perlu tahu sebabnya.
Penyebab hiperhidrolisis tergantung pada tipe terjadinya keringat. Kebanyakan, berkeringat berlebihan tidak berbahaya. Namun dalam beberapa kasus, dokter tidak tahu kenapa seseorang bisa berkeringat dengan sangat banyak, dan di masalah lainnya, hiperhidrolisis disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Ada dua tipe hiperhidrolisis, primer dan sekunder. Perbedaan antara keduanya yakni letak terjadinya kelebihan keringat dan penyebabnya.
Hiperhidrolisis primer yaitu kelebihan keringat yang terjadi pada tangan, ketiak, wajah, dan kaki tanpa alasan yang jelas. Penyebabnya yaitu ketidakmampuan saraf simpatik dalam menghentikan kerja kelenjar keringat.
Orang dengan hiperhidrolisis primer umumnya berkeringat dari kelenjar keringat ekrin yang berjumlah 2-4 juta di dalam tubuh. Kelenjar ini paling banyak ditemukan di kaki, telapak tangan, wajah, dan ketiak.
Ketika suhu badan meningkat, banyak bergerak, dan merasa emosi, saraf mengaktifkan kelenjar keringat. Saat saraf beraksi berlebihan, itulah yang menjadi penyebab hiperhidrolisis. Bahkan dengan memikirkan sesuatu yang menciptakan mereka cemas, orang dengan hiperhidrolisis primer bisa berkeringat.
Sementara itu, hiperhidrolisis sekunder merupakan berkeringat berlebihan di seluruh badan yang dikarenakan kondisi medis atau pengobatan tertentu. Misalnya, kehamilan, diabetes, penyakit hipertiroid, menopause, obesitas, penyakit Parkinson, asam urat, dan infeksi.
sumber:
kompas.com
Bahkan orang dengan hiperhidrolisis akan berkeringat meski tidak ada alasan spesifik.
Secara normal, kelenjar keringat akan aktif dan membawa keringat ke permukaan kulit dikala suhu lingkungan meningkat, sedang demam, berolahraga, merasa cemas, tegang, atau stres. Namun ketika faktor-faktor tersebut tidak sedang dialami dan keringat tetap ada, maka Anda perlu tahu sebabnya.
Penyebab hiperhidrolisis tergantung pada tipe terjadinya keringat. Kebanyakan, berkeringat berlebihan tidak berbahaya. Namun dalam beberapa kasus, dokter tidak tahu kenapa seseorang bisa berkeringat dengan sangat banyak, dan di masalah lainnya, hiperhidrolisis disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Ada dua tipe hiperhidrolisis, primer dan sekunder. Perbedaan antara keduanya yakni letak terjadinya kelebihan keringat dan penyebabnya.
Hiperhidrolisis primer yaitu kelebihan keringat yang terjadi pada tangan, ketiak, wajah, dan kaki tanpa alasan yang jelas. Penyebabnya yaitu ketidakmampuan saraf simpatik dalam menghentikan kerja kelenjar keringat.
Orang dengan hiperhidrolisis primer umumnya berkeringat dari kelenjar keringat ekrin yang berjumlah 2-4 juta di dalam tubuh. Kelenjar ini paling banyak ditemukan di kaki, telapak tangan, wajah, dan ketiak.
Ketika suhu badan meningkat, banyak bergerak, dan merasa emosi, saraf mengaktifkan kelenjar keringat. Saat saraf beraksi berlebihan, itulah yang menjadi penyebab hiperhidrolisis. Bahkan dengan memikirkan sesuatu yang menciptakan mereka cemas, orang dengan hiperhidrolisis primer bisa berkeringat.
Sementara itu, hiperhidrolisis sekunder merupakan berkeringat berlebihan di seluruh badan yang dikarenakan kondisi medis atau pengobatan tertentu. Misalnya, kehamilan, diabetes, penyakit hipertiroid, menopause, obesitas, penyakit Parkinson, asam urat, dan infeksi.
sumber:
kompas.com
0 Komentar untuk "Kenapa Tangan Sering Berkeringat, Sakitkah"