Banyak perempuan yang berstatus pacar maupun istri yang tidak mengetahui benar watak pria yang menyerupai tertulis di bait syair di bawah ini. Laki-laki yang dimaksud ini bukanlah seorang nabi atau rasul loh. Dia hanya manusia biasa, namun dapat mewakili pria lain pada umumnya.
Bukan egois dan bukan pula tidak mencintai, namun inilah bekerjsama yang pria mau. Dari itu, alangkah baiknya sadarilah wahai kalian semua perempuan supaya tidak menimbulkan pertengkaran antara pria dan wanita.
Lupa diri, itulah yang menciptakan suami lalu lebih suka menyendiri.
Dulu, Ia mencurahkan dirinya untuk memberi kasih.
Ada saatnya ia ingin kembali ke dirinya sendiri.
Saat itu ia lebih suka berdiam diri dan semuanya ia jauhi.
Itulah citra ketika pria memasuki periode meditasi.
Namun di selesai periode ini ia akan kembali lagi menjadi jiwa yang pemberi.
Sebagian istri mungkin akan heran dan takut luar biasa ketika sang suami dalam keadaan menyerupai ini.
Namun perlu dipahami, Ini memang salah satu dari sekian watak laki-laki.
Tabiat istri lalu mendorongnya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan suami Ia lalu mencoba untuk mendekati sang suami, tapi itu tidak membantu sama sekali. Lalu sang istri ini mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Tapi ia menemukan bahwa tidak ada perbuatannya yang menyalahi.
Ia lalu murka kepada sang suami.
Suami sudah berkembang menjadi egois.
Suami tidak memperhatikan dirinya lagi.
Bait-bait puisi ini mencerminkan perbedaan watak pria dan perempuan. Bila pria mengalami kejenuhan atau mengalami duduk kasus yang sangat pelik. Ia akan mencoba untuk memcahkan duduk kasus itu sendiri.
Dan itu dilakukannya dengan diam. Lalu timbul pertanyaan, mengapa ia tidak mencari derma dari sang istri? Dalam dunia lelaki, pria memandang dunia ini menyerupai perlobaan dan menyerupai piramida. Ia akan berjuang untuk mencapai puncak piramida.
Untukmu Wahai Belahan Jiwa
Bukan egois dan bukan pula tidak mencintai, namun inilah bekerjsama yang pria mau. Dari itu, alangkah baiknya sadarilah wahai kalian semua perempuan supaya tidak menimbulkan pertengkaran antara pria dan wanita.
Lupa diri, itulah yang menciptakan suami lalu lebih suka menyendiri.
Dulu, Ia mencurahkan dirinya untuk memberi kasih.
Ada saatnya ia ingin kembali ke dirinya sendiri.
Saat itu ia lebih suka berdiam diri dan semuanya ia jauhi.
Itulah citra ketika pria memasuki periode meditasi.
Namun di selesai periode ini ia akan kembali lagi menjadi jiwa yang pemberi.
Sebagian istri mungkin akan heran dan takut luar biasa ketika sang suami dalam keadaan menyerupai ini.
Namun perlu dipahami, Ini memang salah satu dari sekian watak laki-laki.
Tabiat istri lalu mendorongnya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan suami Ia lalu mencoba untuk mendekati sang suami, tapi itu tidak membantu sama sekali. Lalu sang istri ini mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Tapi ia menemukan bahwa tidak ada perbuatannya yang menyalahi.
Ia lalu murka kepada sang suami.
Suami sudah berkembang menjadi egois.
Suami tidak memperhatikan dirinya lagi.
Bait-bait puisi ini mencerminkan perbedaan watak pria dan perempuan. Bila pria mengalami kejenuhan atau mengalami duduk kasus yang sangat pelik. Ia akan mencoba untuk memcahkan duduk kasus itu sendiri.
Dan itu dilakukannya dengan diam. Lalu timbul pertanyaan, mengapa ia tidak mencari derma dari sang istri? Dalam dunia lelaki, pria memandang dunia ini menyerupai perlobaan dan menyerupai piramida. Ia akan berjuang untuk mencapai puncak piramida.
Untukmu Wahai Belahan Jiwa
0 Komentar untuk "Tabiat Pria Yang Perlu Diketahui Wanita"